Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tragedi Sambaran Petir di Stadion Siliwangi: Dorongan Mitigasi dan Kewaspadaan Global

12 Februari 2024   15:07 Diperbarui: 12 Februari 2024   20:56 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Prancis: Sistem RFMF telah membantu melindungi infrastruktur penting seperti bandara dan pembangkit listrik dari kerusakan akibat sambaran petir. Studi yang dilakukan oleh Mto-France menyoroti kontribusi positif sistem RFMF dalam mengurangi biaya kerusakan infrastruktur akibat sambaran petir hingga 50%. Keberhasilan ini menegaskan bahwa investasi dalam teknologi peringatan dini dapat memberikan pengembalian investasi yang signifikan dalam jangka panjang melalui pengurangan kerugian materi dan potensi gangguan layanan.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Efektivitas Sistem Early Warning:

Akurasi prediksi merupakan salah satu faktor krusial dalam efektivitas sistem peringatan dini petir. Sistem yang mampu memprediksi dengan tepat lokasi dan waktu terjadinya sambaran petir akan memberikan peringatan yang lebih akurat dan relevan. Dengan demikian, masyarakat dapat mengambil tindakan pencegahan dengan lebih tepat waktu, mengurangi risiko cedera dan kerugian jiwa yang disebabkan oleh petir. 

Selain itu, waktu respon yang cepat juga sangat penting. Semakin singkat jeda waktu antara deteksi petir dan pemberian peringatan, semakin besar kesempatan bagi individu untuk mencari tempat perlindungan yang aman. Kesadaran masyarakat tentang bahaya sambaran petir juga menjadi faktor penentu dalam kesuksesan sistem peringatan dini. 

Semakin tinggi tingkat pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang risiko yang terkait dengan petir, serta tindakan yang harus diambil saat menerima peringatan, semakin efektif upaya pencegahan dan mitigasi risiko dapat dilakukan. Oleh karena itu, edukasi masyarakat tentang perilaku yang aman saat cuaca buruk dan pentingnya merespons peringatan dini dengan cepat dan tepat sangatlah penting.

Kajian Penerapan Sistem Peringatan Dini Petir di Indonesia

Di Indonesia, meskipun upaya untuk mengembangkan sistem peringatan dini petir telah dimulai, masih terdapat beberapa tantangan yang perlu diatasi. BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memimpin inisiatif ini dengan fokus pada pengembangan sistem early warning sambaran petir. Namun, pengembangan sistem ini memerlukan waktu dan sumber daya yang cukup besar untuk mencapai tingkat efektivitas yang diinginkan. Selain itu, infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai juga menjadi kendala dalam implementasi sistem ini di seluruh wilayah Indonesia yang luas dan beragam.

Meskipun demikian, BMKG tidak hanya berkonsentrasi pada pengembangan teknologi, tetapi juga pada edukasi dan pencegahan. Upaya edukasi publik tentang bahaya sambaran petir menjadi penting untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko tersebut. Melalui berbagai media, seperti website resmi, media sosial, dan seminar, informasi tentang perilaku yang aman saat terjadi petir dapat disebarkan secara luas kepada masyarakat.

Selain itu, pemasangan penangkal petir di lokasi-lokasi strategis juga merupakan langkah preventif yang penting. Sekolah, kantor pemerintah, dan tempat ibadah adalah beberapa contoh lokasi yang menjadi prioritas untuk dipasangi sistem proteksi petir. Dengan demikian, risiko sambaran petir dapat diminimalkan, dan keselamatan masyarakat dapat lebih terjamin.

Tantangan Penerapan Sistem Peringatan Dini Petir di Indonesia

Penerapan sistem peringatan dini petir di Indonesia masih menghadapi beberapa tantangan yang kompleks. Salah satu tantangannya adalah biaya yang tinggi untuk pemasangan dan pemeliharaan sistem ini. Biaya awal yang mencapai miliaran rupiah untuk membangun dan memasang sistem peringatan dini petir dapat menjadi hambatan utama bagi banyak pihak, terutama di negara dengan keterbatasan anggaran seperti Indonesia. Selain itu, biaya pemeliharaan tahunannya yang cukup tinggi juga menjadi kendala, mengingat membutuhkan tenaga ahli dan peralatan khusus yang tidak selalu tersedia secara luas.

Selain masalah biaya, Indonesia juga menghadapi tantangan dalam hal infrastruktur dan sumber daya manusia. Kurangnya infrastruktur yang memadai, seperti jaringan komunikasi dan listrik yang stabil di beberapa wilayah, dapat menghambat efektivitas sistem peringatan dini petir. Selain itu, kekurangan sumber daya manusia yang terlatih dan berkualifikasi dalam bidang ini juga merupakan faktor yang mempersulit implementasi sistem yang efektif.

Kesadaran masyarakat tentang bahaya sambaran petir juga masih rendah. Banyak masyarakat yang belum sepenuhnya memahami bahaya dan risiko yang terkait dengan petir, serta cara merespons peringatan dini dengan tepat. Hal ini dapat mengurangi efektivitas sistem peringatan dini petir, karena respons yang lambat atau tidak tepat dari masyarakat dapat meningkatkan risiko cedera atau bahkan kematian dalam situasi darurat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun