Dalam gemerlap cahaya harapan,
Orang Minang berdiri tegak,
Di hadapannya, tradisi yang diwariskan,
Keteladanan para leluhur terjaga.
Tokoh, takah, dan tageh, ketiganya
Menyulut api perjuangan dalam dada,
Tokoh, figur terpandang dalam barisan,
Takah, kemampuan memimpin mengemuka,
Tageh, kekuatan dan integritas tak tergoyahkan.
Tokoh, mereka yang dihormati, berwibawa,
Menyatu dengan adat dan budaya,
Takah, cakap dan berpengalaman,
Mampu membawa visi jauh ke depan,
Tageh, teguh di atas prinsip,
Melawan segala bentuk ketidakadilan.
Namun, Orang Minang, tidaklah mudah,
Kritis, mereka memandang,
Demokrasi dan musyawarah menjadi panglima,
Adat dan kemajuan, menjadi pegangan.
Pemilihan bukan hanya soal masa lalu gemilang,
Namun, bagaimana mereka mengukir sejarah dirinya,
Pemimpin dihargai atas kinerjanya,
Ketika tak mampu, saatnya menyingkir atau tersingkir
Bukan hanya dalam kata-kata,
Tindakan membuktikan segalanya,
Gubernur dan bupati, pernah menerimanya
Ketika tak mampu, Orang Minang siap,
Mengganti, demi masa depan yang cemerlang.
Dalam setiap langkah, dalam setiap pilihan,
Orang Minang teguh memegang tradisi, budaya, dan semangat,
Demokrasi, adat, dan kemajuan, Menjadi landasan, menjadi pilar,
Dalam memilih pemimpin, mereka tak ragu,
Mencari yang terbaik, demi tanah Minangkabau
Demi Indonesia yang tercinta.
Padang 2 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H