Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Cerbung Mimpi Membangun Pesawat Tempur (Bagian 11), Mr. Embed

19 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 19 Januari 2024   11:04 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam realitas proyek Garuda, sebuah persembahan gemerlap keahlian dan prestasi bersinar dalam balutan sinar mentari yang memuliakan. Di perut kegelapan, muncul sebuah kelompok cendekiawan yang diberkahi oleh keterampilan yang tak tertandingi, dikenal sebagai Mr. Embed. Lima individu yang mewakili jantung dari Jurusan Teknik Mesin membentuk himpunan kecerdasan dengan keberagaman karakter dan sejarah kehidupan mereka. Dalam kebersatuan inilah, mereka merajut jaringan kekuatan dan keterkaitan, membawa makna mendalam di balik akronim yang memayungi eksistensi mereka: "MR Embed."

Sorot pandang mereka, terfokus pada bio nano komposit, take off vertikal, dan Internet of Things (IoT), menjadi pencerahan bagi struktur mekanik dan aerodinamik pesawat tempur Garuda. Sebuah orkestra kecanggihan yang membawa pesan bahwa pesawat yang mereka rancang tak sekadar menjadi mesin terbang, melainkan sebuah seni tinggi yang menari di atas awan dengan keindahan dan keseimbangan yang tak tergoyahkan.

Dalam pemberian tugas dan tanggung jawab mereka, Mr. Embed menerima anugerah dan tantangan sekaligus. Sebagai perancang utama, mereka diamanahi untuk menciptakan pesawat tempur Garuda yang tidak hanya memiliki keunggulan stealth, manuverabilitas, dan kecepatan, tetapi juga menyuguhkan persenjataan superior yang melampaui pesawat tempur generasi kelima yang disandang oleh negara-negara maju.

Mari kita perkenalkan satu per satu, mulai dari Mr. M atau akrab disapa Mr. Mei. Ia adalah seorang pakar getaran yang menyandang gelar kehormatan dari perguruan tinggi bergengsi di Jepang, bimbingan dari Mr. B atau Boer, seorang profesor getaran yang memiliki reputasi internasional dan jejak pendidikan di Jerman. Mr. M membawa tugas suci dalam merancang dan mengembangkan sistem getaran pesawat tempur Garuda. Seperti seorang maestro yang memimpin orkestra, ia merancang harmoni yang mampu menekan dan bahkan menghilangkan getaran yang merusak atau mengganggu kinerja pesawat tempur.

"Getaran adalah musuh utama pesawat tempur, sebuah ketidakharmunan yang dapat menyebabkan kerusakan struktural, kebisingan mengganggu, ketidaknyamanan, dan bahkan ketidakstabilan. Oleh karena itu, kita harus merancang sistem getaran yang menjadi harmoni, yang mengurangi dan bahkan menghilangkan getaran yang tidak diinginkan. Ini melibatkan metode dan teknik canggih, mulai dari isolasi, penyerapan, penyeimbangan, hingga pengendalian aktif," ujar Mr. M, suaranya bagai alunan syair pada dawai-dawai pengetahuan.

Baginya, kontrol adalah kunci keelokan pesawat tempur. "Kontrol adalah fondasi pesawat tempur, sebuah keniscayaan yang menentukan kinerja dan keselamatan pesawat. Oleh karena itu, kita harus merancang dan mengembangkan sistem kontrol yang menjadi pilar, yang mampu mengatur dan mengoptimalkan gerak serta posisi pesawat tempur. Ini membutuhkan penggunaan algoritma dan perangkat canggih, seperti PID, fuzzy, neural network, dan IoT," tambahnya, mengukir kata-kata sebagai sebuah nyanyian pengetahuan yang tak tertandingi.

Selanjutnya, mari berkenalan dengan Mr. R atau yang lebih akrab disapa Mr. Rud. Seorang ahli material yang menyelesaikan pendidikan di salah satu perguruan tinggi terbaik di Indonesia, ia mendapat bimbingan dari Mr. Ed, seorang profesor ahli material bio nano komposit yang namanya melanglang buana di panggung internasional. Mr. R, dengan keberanian seorang penyair yang baru menemukan inspirasi, bertanggung jawab atas perancangan dan pengembangan material pesawat tempur Garuda.

Bertekad menjalani perjalanan ke dunia material baru, Mr. R berbicara, "Material adalah jiwa pesawat tempur, sebuah esensi yang menentukan sifat dan karakteristiknya. Oleh karena itu, kita harus merancang dan mengembangkan material dengan cinta, menggunakan bio nano komposit. Ini adalah material yang menggema kekuatan, ke-ringan, dan fleksibilitas, tercipta dari bahan lokal yang bersifat bio, seperti bambu, serat, dan resin. Dengan material ini, kita dapat membentuk pesawat tempur yang tulus ramah lingkungan, hemat energi, dan mudah diterapkan," katanya, menyusun kata-kata sebagai bait puisi yang meresap.

Pelapisan, sebagai sentuhan terakhir untuk menambah keelokan pesawat, menjadi fokus Mr. R. "Pelapisan adalah kulit pesawat tempur, sebuah gaun yang menentukan penampilan dan perlindungan. Oleh karena itu, kita harus merancang dan mengembangkan sistem pelapisan yang menjadi pemikat, menggunakan bio nano komposit. Ini adalah pelapis yang memiliki daya serap dan pantul terhadap gelombang elektromagnetik. Dengan pelapis ini, kita dapat meningkatkan kemampuan stealth pesawat tempur Garuda, menjadikannya tak terlihat dan tak terdeteksi oleh radar musuh," paparnya, seperti seorang seniman yang menciptakan lukisan abstrak di atas kanvas teknologi.

Pertunjukan berlanjut ke Mr. E atau yang kerap disapa Mr. Edo. Seorang ahli aerodinamika yang menyelesaikan studinya di salah satu perguruan tinggi terkemuka di Amerika Serikat di bawah bimbingan Mr. Mu, seorang profesor aerodinamika berprestasi dari Prancis. Dalam panggungnya, Mr. E memainkan peran kunci dalam perancangan sistem aerodinamik pesawat tempur Garuda.

"Aerodinamika adalah ilmu yang menari di udara, mempelajari aliran udara di sekitar benda bergerak seperti pesawat tempur. Sangat penting karena dapat menghasilkan dan mengatur gaya aerodinamik, termasuk gaya angkat, dorong, gesek, dan hambat, yang membentuk tarian pesawat tempur," paparnya, seperti seorang seniman yang mengekspresikan gerakannya di atas panggung ilmu pengetahuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun