Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Debat Capres: Sebuah Cerita Pendek

13 Januari 2024   06:00 Diperbarui: 13 Januari 2024   06:32 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Saya ingin berbagi dengan Anda sebuah cerita pendek terkait dengan debat Capres. Cerita ini hanya rekayasa semata tentang tiga sahabat, yaitu Pram, Azis, dan Gandar, yang memiliki pandangan politik yang berbeda-beda. Cerita ini adalah tentang bagaimana mereka menonton dan mengomentari debat Capres. Cerita ini adalah tentang bagaimana mereka saling menghormati dan menghargai perbedaan pendapat mereka.

Tentang tiga sahabat

Pram, Azis, dan Gandar adalah tiga sahabat yang sudah kenal sejak SMA. Mereka bersekolah di SMA Negeri 1 Jakarta, salah satu sekolah favorit di ibu kota. Mereka memiliki banyak kesamaan, seperti hobi, minat, cita-cita, dan prestasi. Mereka juga memiliki banyak perbedaan, seperti agama, suku, dan pandangan politik.

Pram adalah seorang penganut Hindu yang berasal dari Bali. Dia adalah seorang yang cerdas, kritis, dan idealis. Dia bercita-cita menjadi seorang penulis yang bisa menginspirasi banyak orang. Dia adalah seorang pendukung setia dari pasangan Capres nomor urut 1, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Dia mengagumi Anies karena visi dan misinya yang pro-rakyat, serta Muhaimin karena pengalamannya yang luas di bidang politik dan sosial.

Azis adalah seorang penganut Islam yang berasal dari Aceh. Dia adalah seorang yang pintar, logis, dan realistis. Dia bercita-cita menjadi seorang pengusaha yang bisa membantu banyak orang. Dia adalah seorang pendukung setia dari pasangan Capres nomor urut 2, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. Dia mengagumi Prabowo karena keberanian dan kejujurannya dalam berpolitik, serta Gibran karena kesuksesan dan kreativitasnya dalam berbisnis.

Gandar adalah seorang penganut Kristen yang berasal dari Papua. Dia adalah seorang yang bijak, empatik, dan optimis. Dia bercita-cita menjadi seorang aktivis yang bisa membela banyak orang. Dia adalah seorang pendukung setia dari pasangan Capres nomor urut 3, Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Dia mengagumi Ganjar karena kerendahan hati dan kinerjanya dalam memimpin Jawa Tengah, serta Mahfud karena keahlian dan integritasnya dalam bidang hukum dan keadilan.

Nonton debat capres bareng 

Pada hari debat capres, Pram, Azis, dan Gandar berkumpul di rumah Pram untuk menonton debat Capres yang disiarkan secara langsung oleh televisi nasional. Mereka duduk di sofa ruang tamu, sambil menyiapkan camilan dan minuman. Mereka menyalakan televisi dan menunggu acara debat dimulai.

Debat Capres kali ini mengambil tema Pertahanan, Keamanan, Hubungan Internasional, dan Geopolitik. Debat ini dihadiri oleh tiga Capres dan tiga Cawapres, serta dua moderator dan sebelas panelis. Debat ini berlangsung selama dua jam, dengan enam segmen yang berbeda-beda.

Selama debat berlangsung, Pram, Azis, dan Gandar saling mengomentari dan menanggapi apa yang disampaikan oleh para Capres dan Cawapres. Mereka juga saling berdebat dan berargumen tentang pandangan politik mereka. Berikut ini adalah beberapa cuplikan dari percakapan mereka:

Segmen 1: Penyampaian visi misi

Pram: "Wow, Anies dan Muhaimin sangat mengesankan. Mereka menyampaikan visi misi mereka dengan jelas dan lugas. Mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu strategis yang dihadapi Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka juga menawarkan solusi-solusi yang kreatif dan inovatif untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Mereka adalah pemimpin yang visioner dan kompeten."

Azis: "Ah, Anies dan Muhaimin hanya omong kosong. Mereka menyampaikan visi misi mereka dengan penuh retorika dan klise. Mereka menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki konsistensi dan keberanian dalam berpolitik, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka juga menawarkan solusi-solusi yang abstrak dan utopis untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Mereka adalah pemimpin yang populis dan oportunis."

Gandar: "Hmm, Anies dan Muhaimin cukup menarik. Mereka menyampaikan visi misi mereka dengan cukup rinci dan terstruktur. Mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki kepedulian dan kepekaan terhadap isu-isu sosial yang dihadapi Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka juga menawarkan solusi-solusi yang inklusif dan partisipatif untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut. Mereka adalah pemimpin yang humanis dan demokratis."

Segmen 2: Tanya jawab antara Capres

Pram: "Haha, Prabowo dan Gibran kocak banget. Mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh moderator dan panelis dengan asal-asalan dan ngawur. Mereka menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki pengetahuan dan pengalaman yang memadai tentang isu-isu yang dibahas, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Anies dan Muhaimin dengan sindiran dan ejekan yang tidak etis dan tidak elegan."

Azis: "Hehe, Prabowo dan Gibran lucu banget. Mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh moderator dan panelis dengan jujur dan tegas. Mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki keberanian dan kejujuran dalam berpolitik, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Anies dan Muhaimin dengan humor dan satire yang cerdas dan menghibur. Mereka adalah pemimpin yang berani dan jenaka."

Gandar: "Huh, Prabowo dan Gibran kurang ajar banget. Mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh moderator dan panelis dengan tidak serius dan tidak sopan. Mereka menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki rasa hormat dan tanggung jawab terhadap isu-isu yang dibahas, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Anies dan Muhaimin dengan umpatan dan hinaan yang destruktif dan subjektif. Mereka adalah pemimpin yang arogan dan sombong."

Segmen 3: Tanya jawab antara Cawapres

Pram: "Wow, Muhaimin sangat mengesankan. Dia menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh moderator dan panelis dengan lengkap dan meyakinkan. Dia menunjukkan bahwa dia memiliki pengalaman dan kredibilitas yang tinggi dalam bidang politik dan sosial, baik di dalam maupun di luar negeri. Dia juga menjawab pertanyaan-pertanya

Segmen 4: Tanya jawab antara Capres dan Cawapres

Pram: "Wow, Anies dan Muhaimin sangat mengesankan. Mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Prabowo dan Gibran dengan tenang dan taktis. Mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki sikap dan strategi yang matang dalam berpolitik, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Ganjar dan Mahfud dengan hormat dan kooperatif. Mereka adalah pemimpin yang dewasa dan beradab."

Azis: "Ah, Anies dan Muhaimin hanya basa-basi. Mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Prabowo dan Gibran dengan mengelak dan menghindar. Mereka menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki nyali dan tanggung jawab dalam berpolitik, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Ganjar dan Mahfud dengan manis dan munafik. Mereka adalah pemimpin yang lemah dan licik."

Gandar: "Hmm, Anies dan Muhaimin cukup sopan. Mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Prabowo dan Gibran dengan diplomatis dan rasional. Mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki etika dan logika yang baik dalam berpolitik, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka juga menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Ganjar dan Mahfud dengan ramah dan komunikatif. Mereka adalah pemimpin yang beretika dan berlogika."

Segmen 5: Tanya jawab antara moderator dan panelis

Pram: "Wow, moderator dan panelis sangat profesional. Mereka menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang relevan dan penting kepada para Capres dan Cawapres. Mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki kompetensi dan kredibilitas yang tinggi dalam bidang pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik. Mereka juga menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang kritis dan objektif kepada para Capres dan Cawapres. Mereka adalah orang-orang yang berkompeten dan berwibawa."

Azis: "Ah, moderator dan panelis hanya formalitas. Mereka menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang biasa dan tidak menantang kepada para Capres dan Cawapres. Mereka menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki keberanian dan kejujuran dalam menguji para Capres dan Cawapres. Mereka juga menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang datar dan tidak bermakna kepada para Capres dan Cawapres. Mereka adalah orang-orang yang pengecut dan penipu."

Gandar: "Hmm, moderator dan panelis cukup informatif. Mereka menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang bermanfaat dan menarik kepada para Capres dan Cawapres. Mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas dalam bidang pertahanan, keamanan, hubungan internasional, dan geopolitik. Mereka juga menanyakan pertanyaan-pertanyaan yang edukatif dan inspiratif kepada para Capres dan Cawapres. Mereka adalah orang-orang yang berpengetahuan dan berpengalaman."

Segmen 6: Penutup

Pram: "Wow, Anies dan Muhaimin sangat mengesankan. Mereka menyampaikan penutup mereka dengan penuh semangat dan harapan. Mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki visi dan misi yang jelas dan kuat untuk memimpin Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka juga menyampaikan penutup mereka dengan penuh rasa syukur. Mereka adalah pemimpin yang visioner dan religius."

Azis: "Ah, Anies dan Muhaimin hanya mengumbar janji. Mereka menyampaikan penutup mereka dengan penuh rayuan dan tipuan. Mereka menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki komitmen dan konsistensi untuk memimpin Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka juga menyampaikan penutup mereka dengan penuh kepura-puraan dan kesombongan. Mereka adalah pemimpin yang munafik dan sombong."

Gandar: "Hmm, Anies dan Muhaimin cukup menggugah. Mereka menyampaikan penutup mereka dengan penuh motivasi dan optimisme. Mereka menunjukkan bahwa mereka memiliki tujuan dan rencana yang baik dan realistis untuk memimpin Indonesia, baik di dalam maupun di luar negeri. Mereka juga menyampaikan penutup mereka dengan penuh kerendahan hati dan keikhlasan. Mereka adalah pemimpin yang motivator dan ikhlas."

Akhir cerita 

Setelah debat Capres selesai, Pram, Azis, dan Gandar saling berpandangan dan tersenyum. Mereka menyadari bahwa mereka memiliki pandangan politik yang berbeda-beda, tetapi mereka tetap saling menghormati dan menghargai perbedaan tersebut. Mereka juga menyadari bahwa mereka memiliki persahabatan yang kuat dan tulus, yang tidak terpengaruh oleh perbedaan tersebut. Mereka juga menyadari bahwa mereka memiliki cinta yang besar dan mendalam kepada Indonesia, yang menyatukan mereka dalam perbedaan tersebut.

Mereka pun berpelukan dan berjanji untuk tetap bersahabat dan bersatu, tidak peduli siapa yang terpilih menjadi presiden dan wakil presiden Indonesia. Mereka pun berdoa dan berharap yang terbaik untuk Indonesia, yang mereka cintai dan banggakan. Alangkah indahnya sebuah persahabatan ini. Bersahabat dalam berbeda dan berbeda dalam bercita-cita bahkan calon presiden pun tidak sama, namun tawa ceria lebih utama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun