Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Biaya Produksi, Yield, Kualitas, dan Daya Saing Biodiesel B100

2 Januari 2024   14:43 Diperbarui: 4 Januari 2024   19:46 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Biaya produksi biodiesel B100 adalah biaya yang dikeluarkan untuk membuat biodiesel B100 dari minyak sawit, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja, biaya overhead, dan biaya lain-lain. 

Biaya produksi biodiesel B100 dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti harga minyak sawit, harga metanol, katalis, dan biaya operasional.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Meilita Tryana Sembiring dkk., biaya produksi biodiesel B100 dari minyak sawit dengan metode esterifikasi-transesterifikasi berkisar antara Rp 7.000-Rp 8.000 per liter, tergantung pada jenis katalis yang digunakan. 

Biaya produksi terendah terjadi pada katalis sodium methylate, yaitu Rp 7.000 per liter, sedangkan biaya produksi tertinggi terjadi pada katalis NaOH, yaitu Rp 8.000 per liter. 

Biaya produksi ini terdiri dari biaya bahan baku (minyak sawit dan metanol) sebesar 80-85%, biaya bahan penolong (katalis dan air) sebesar 5-10%, biaya tenaga kerja sebesar 5%, biaya overhead sebesar 5%, dan biaya lain-lain sebesar 5%.

Berdasarkan pernyataan dari Asosiasi Produsen Biofuel Indonesia (Aprobi), harga jual biodiesel B100 jika terus didorong sampai 100% bisa mencapai Rp 15.000 per liter, karena tingginya harga minyak sawit dan biaya operasional. 

Harga minyak sawit saat ini berkisar antara Rp 10.000-Rp 12.000 per kilogram, sedangkan biaya operasional meliputi biaya transportasi, distribusi, penyimpanan, dan perawatan mesin. Harga jual ini tentu lebih tinggi daripada harga jual diesel dan pertalite, yang saat ini berkisar antara Rp 10.000-Rp 11.000 per liter.

Yield dan Kualitas Biodiesel B100

Yield biodiesel B100 adalah persentase biodiesel yang dihasilkan dari jumlah minyak sawit yang digunakan dalam proses produksi. Yield biodiesel B100 dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti rasio mol CPO-metanol, konsentrasi katalis, suhu, dan waktu reaksi. 

Semakin tinggi rasio mol CPO-metanol, konsentrasi katalis, suhu, dan waktu reaksi, semakin tinggi pula yield biodiesel B100 yang dihasilkan.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Siti Nurul Aini dkk., yield biodiesel B100 dari CPO dengan metode esterifikasi-transesterifikasi berkisar antara 97,5%-98,68%, tergantung pada rasio mol CPO-metanol, konsentrasi katalis, suhu, dan waktu reaksi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun