Mohon tunggu...
Aulia
Aulia Mohon Tunggu... Dosen - Dosen Universitas Andalas

Menulis untuk kesenangan dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Siapa Unggul dalam Debat Capres-Cawapres Pertama?

13 Desember 2023   15:49 Diperbarui: 13 Desember 2023   15:49 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Di Amerika Serikat, debat capres-cawapres cenderung lebih agresif dan personal. Para calon sering menyerang pribadi, karakter, dan rekam jejak lawan mereka. Mereka juga sering mengintervensi, menyela, atau mengejek lawan mereka saat berbicara . Di Eropa, debat capres-cawapres cenderung lebih sopan dan beradab, meskipun kadang-kadang ada juga yang saling menyerang secara verbal. Di Afrika, debat capres-cawapres cenderung lebih demokratis dan transparan, karena melibatkan pertanyaan dari publik, panelis, dan media sosial. Di Australia, debat capres-cawapres cenderung lebih santai dan humoris, karena para calon sering menggunakan lelucon atau sindiran untuk menarik perhatian. Di Kanada, debat capres-cawapres cenderung lebih dinamis dan interaktif, karena para calon sering berdebat secara langsung dan saling menantang.

Hasil Analisa Drone Emprit

Analisis jaringan sosial oleh Drone Emprit membuka jendela kepada dinamika percakapan yang terjadi di media sosial sehubungan dengan Debat Capres Perdana yang berlangsung semalam. Data yang berhasil dipetakan selama periode analisis tersebut menunjukkan bahwa perbincangan paling intens terfokus pada Anies dengan mencapai 48 ribu percakapan, diikuti oleh Prabowo dengan 40 ribu, dan Ganjar dengan 21 ribu.

Dalam persentase "share of voices," Anies menguasai pangsa diskusi dengan 44%, diikuti oleh Prabowo dengan 36%, dan Ganjar dengan 20%. Hasil ini mencerminkan tingkat keterlibatan dan popularitas yang tinggi bagi Anies, mengindikasikan sejauh mana masyarakat terlibat dalam mendiskusikan dan merespons posisi dan argumen yang disampaikan oleh masing-masing calon presiden. Lihat gambar di bawah ini.

Selanjutnya, ketika melibatkan analisis sentimen, terlihat bahwa Anies dan Ganjar sama-sama mendapatkan sentimen positif sebanyak 64%, sementara Prabowo menunjukkan angka yang sedikit lebih rendah dengan 48%. Ini mencerminkan bahwa respons positif terhadap Anies dan Ganjar lebih merata dan mendominasi percakapan, sementara Prabowo mungkin menghadapi beberapa tantangan dalam meraih dukungan positif secara konsisten.

Namun, dalam melihat sentimen negatif, Prabowo muncul sebagai figur yang paling banyak mendapatkan kritik dengan 41%, sedangkan Anies dan Ganjar memiliki angka lebih rendah masing-masing sebesar 27% dan 23%. Ini menandakan bahwa meskipun Prabowo mendapatkan perhatian yang signifikan, respons negatif terhadapnya lebih menonjol, sementara Anies dan Ganjar mungkin memiliki tingkat penerimaan yang lebih baik dalam hal respon negatif.

Secara keseluruhan, analisis jaringan sosial ini memberikan gambaran mendalam tentang sejauh mana Debat Capres Perdana memengaruhi percakapan publik di media sosial. Ini juga menunjukkan seberapa efektif masing-masing kandidat dalam mencapai dan mempertahankan dukungan serta mengevaluasi cara mereka merespon dan memanfaatkan dinamika opini publik selama acara tersebut.

Kalau ada Kejadian Lucu, Senyumin Aja

Debat capres-cawapres di Indonesia bisa saja memiliki beberapa kejadian lucu yang mengundang tawa atau senyum dari penonton. Berikut ini adalah beberapa contoh kejadian lucu yang bisa saja terjadi dalam debat capres-cawapres pertama:

  • Saat moderator Velerina Daniel menanyakan kepada Anies Baswedan tentang bagaimana cara mengatasi masalah banjir di Jakarta, Anies Baswedan menjawab dengan mengatakan bahwa dia akan membangun waduk-waduk baru, menata sungai-sungai, dan mengembangkan sistem drainase. Namun, saat moderator Velerina Daniel menunjukkan bahwa Anies Baswedan sendiri pernah terjebak banjir saat menghadiri acara di Jakarta, Anies Baswedan tampak tertawa dan mengaku bahwa dia tidak menyangka banjir bisa sebesar itu .
  • Saat moderator Ardianto Wijaya Kusuma menanyakan kepada Prabowo Subianto tentang apa itu metaverse, Prabowo Subianto tampak bingung dan menjawab dengan mengatakan bahwa metaverse adalah semesta yang berbeda dari dunia nyata. Moderator Ardianto Wijaya Kusuma kemudian menjelaskan bahwa metaverse yang dimaksud adalah dunia maya yang terintegrasi dengan teknologi virtual reality dan augmented reality .
  • Saat moderator Velerina Daniel menanyakan kepada Ganjar Pranowo tentang bagaimana cara meningkatkan kualitas udara di Indonesia, Ganjar Pranowo menjawab dengan mengatakan bahwa dia akan mengurangi emisi gas rumah kaca, menghijaukan lingkungan, dan mengedukasi masyarakat. Namun, saat moderator Velerina Daniel menunjukkan bahwa Ganjar Pranowo sendiri pernah terlihat merokok di depan publik, Ganjar Pranowo tampak malu dan mengaku bahwa dia sudah berhenti merokok sejak lama .

Happy debat dan Pemilu Kompasioner semuanya, mohon maaf kalau ada kurang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun