Pembuatan jadwal produksi yang akurat dan dapat dicapai membutuhkan ketersediaan bahan dan kapasitas.  Tidak  ada gunanya,  dan memang boros,  untuk memiliki sumber daya keuangan  yang terikat dalam materi, jika kapasitasnya  tidak mencukupi atau tidak direncanakan dengan benar.  Pemborosan tidak hanya meningkatkan biaya, tetapi juga mempengaruhi tingkat layanan pelanggan  dan niat baik pelanggan.
Fitur perencanaan kapasitas dari sebagian besar sistem ERP menawarkan perencanaan kapasitas yang kasar dan terperinci. Sistem memuat setiap sumber daya dengan persyaratan produksi dari Penjadwalan Produksi Induk,  Perencanaan Persyaratan Material, dan Kontrol Lantai Toko (perencanaan kapasitas terperinci).  Sistem ERP juga memiliki kemampuan simulasi yang membantu perencana kapasitas dan sumber daya untuk  mensimulasikan  berbagai skenario kapasitas dan  pemanfaatan sumber daya dan memilih opsi  terbaik.
ERP juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan, di antaranya:
- Biaya implementasi
Implementasi sistem ERP membutuhkan biaya yang high, termasuk biaya pembelian software, konsultasi, pelatihan, dan pengujian. Hal ini bisa menjadi kendala bagi perusahaan kecil yang memiliki keterbatasan anggaran.
Kompleksitas migrasi data
- Implementasi ERP
 seringkali melibatkan migrasi data dari sistem sebelumnya ke dalam sistem ERP yang baru. Proses migrasi data bisa kompleks dan memerlukan perhatian khusus untuk memastikan data yang ada tetap akurat dan terintegrasi dengan baik dalam sistem ERP yang baru.
- Ketergantungan pada vendor
Perusahaan yang menggunakan sistem ERP menjadi sangat bergantung pada vendor ERP, terutama dalam hal dukungan teknis dan pemeliharaan. Jika vendor mengalami masalah atau menarik diri dari pasar, perusahaan akan kesulitan untuk memperbaiki atau mengupgrade sistem ERP mereka. Perusahaan dalam mengelola sistem mereka sendiri, serta bisa berdampak pada biaya yang harus dikeluarkan untuk pemeliharaan, dukungan, dan peningkatan sistem. Hal ini bisa membatasi kemampuan perusahaan untuk beradaptasi dengan perubahan bisnis di masa depan.
- Kesulitan integrasi dengan sistem legacy
Banyak perusahaan masih menggunakan sistem legacy yang sudah ada sebelumnya, dan mengintegrasikan sistem ERP dengan sistem tersebut dapat menjadi suatu tantangan. Ini bisa menyebabkan kesalahan data dan gangguan proses bisnis.
- Risiko ketidakamanan sistem
Sistem ERP memproses data sensitif dan rahasia perusahaan, sehingga perlu dilindungi dengan baik dari ancaman keamanan seperti hacking atau peretasan. Namun, jika sistem ERP tidak diatur dengan baik, dapat menimbulkan risiko keamanan data yang serius. Seperti kerusakan perangkat keras, kehilangan data, serangan siber, atau kesalahan manusia. Risiko ini bisa mempengaruhi operasional perusahaan dan memerlukan pemulihan sistem yang cepat dan efektif.
Meskipun memiliki beberapa kekurangan, sistem ERP masih sangat berguna untuk membantu perusahaan dalam mengelola proses bisnis mereka secara efisien dan efektif. Penting bagi perusahaan untuk melakukan analisis yang matang dan mempertimbangkan faktor-faktor ini sebelum memutuskan untuk mengimplementasikan sistem ERP.
Bagaimana implementasi ERP di perusahaan?