Jadi, teriakkan ke pikiran kalian! Bahwasanya kalian tidak peduli pada persepsi orang lain, mau ia pikir serendah-rendahnya tentang kalian, toh kalau dia tidak berpengaruh buruk pada hidup kita secara langsung, kenapa perlu diambil pusing?
Mulailah meromantisasi menikmati waktu sendiri.
Meromantisasi kesendirian.
Loh, tapi kalau me time terus, kesepian dong? Jangan-jangan me time cuma kedok bahwasanya kamu ngga punya teman ya… ya, siapa yang suruh me time seminggu 7 kali, Jamal! Me time secukupnya, bersosialisasi dengan teman terdekatmu sesukamu, namun, bilamana muak dengan berisiknya dunia, silahkan recharge energimu dengan me time.
Karena sendirian dan kesepian itu 2 hal yang berbeda, kesepian itu sakit, dan saya akui, tidak seharusnya diromantisasi. Sedangkan sendirian, bisa jadi suatu pilihan yang seseorang pilih, dengan sengaja.
Tapi toh, saya pikir, semua orang pasti punya teman. Saya pikir bahkan seaneh apapun seseorang, se-kikuk apapun, se wibu apapun, eh- tolong jangan serang saya, saya juga wibu kok. Anime favorit saya, itu, anu, ehhh…. Dora The Explorer. Saya bercanda! Husbu saya Ayato! Ayato wangy wangy *mulai stress*, se-freak apapun orang tersebut, asal ia kepribadiannya tidak merugikan orang lain, pasti punya setidaknya satu atau satu teman. Â
Cheers!
Note:Â Halo! Maaf narasi-nya agak aneh, penulis lebih suka menulis fiksi hehe.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H