Sebenarnya akan lebih menarik kalau ada konflik yang dikembangkan lagi antara Yorick dan Nevia dalam novel ini. Karena ini bukan biografi, kan? Nggak harus 100 persen kisah nyata, bukan? Dan foto-foto di bagian akhir itu sebenarnya nggak terlalu penting buat pembaca. Karena yang diinginkan pembaca ya foto 'the real' Yorick, bukan foto teman-temannya.
Wow! Over all, novel ini sangat menginspirasi, menjadi ajang introspeksi buat semua usia. Karena keterbatasan Yorick, tidak memutuskan harapan untuk sukses menggapai impiannya. Seorang anak yang hanya diasuh Neneknya, tetap bisa mendapatkan kebijaksanaan hidup yang luar biasa. Ini novel wajib dibaca buat remaja, untuk selalu bersemangat belajar walau kadang ada gagal yang menyapa. Karena novel ini punya 1001 kata inspiratif untuk direnungkan sejenak.
Satu lagi, salut untuk produser film Yorick ini, yang berani bikin film di luar trend. Faktanya trend film di Indonesia sekarang adalah film remaja (seragam abu-abu putih), film horror dan action. Tapi saya yakin genre film keluarga inspiratif, peluangnya masih ada. Udah ah, nggak sabar pengen nonton film Yorick!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI