Mohon tunggu...
Aulia Putri
Aulia Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mempunyai kepribadian untuk mencoba hal-hal yang baru dan memiliki hobi menonton.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Tindakan Cyberbullying bagi Kesehatan Mental Remaja di Media Sosial Instagram

23 Oktober 2022   01:50 Diperbarui: 23 Oktober 2022   13:48 673
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

ABSTRAK

Masyarakat digital adalah masyarakat yang tersambung dengan jaringan teknologi sehingga mempengaruhi interaksi dalam kehidupan sehari-harinya. Masyarakat digital ini bergantung pada teknologi setiap harinya baik untuk informasi maupun komunikasi. Dalam hal ini masyarakat digital berinteraksi melalui teknologi yang disebut media sosial. Media sosial dapat mengarahkan pengguna ke arah yang positif dan juga negatif. Salah satu pengguna media sosial yang banyak digunakan ialah remaja, hal ini memiliki dampak yang besar bagi remaja karena usia mereka merupakan masa transisi ketika mereka masih labil dan mudah terpengaruh. Dampak negatif yang ditimbulkan oleh pengguna media sosial adalah tindakan bullying. Hal ini memungkinkan merusak kesehatan mental remaja yang merasakan dampak perilaku tersebut. Tujuan penulisan artikel ini untuk mengetahui dampak media sosial bagi kesehatan mental remaja yang dihasilkan dari tindakan cyberbullying yang dimediasi interaksionisme simbolik. Metode yang digunakan dalam artikel ini ialah literatur review menggunakan artikel dan jurnal yang didapat dari database elektonik Google Scholar. Teori yang digunakan adalah teori interaksionisme simbolik Goerge Herbert Mead, yang mengemukakan adanya konsep pikiran dan diri menjelaskan setiap individu dalam proses interaksi sosial.

Kata Kunci : Remaja, Kesehatan Mental, Interaksionisme Simbolik, Media Sosial, Digital.

PENDAHULUAN

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi telah mengubah cara orang berinteraksi dengan orang lain. Dunia digital yang baru dihasilkan oleh menciptakan ruang budaya baru. Hal ini semakin diperjelas dengan adanya media sosial. Dengan adanya internet dan media sosial memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi dan hiburan dari di seluruh dunia tanpa dibatasi jarak dan waktu. Media komunikasi maupun media sosial merupakan suatu bentuk tindakan interaksi simbolik dan modifikasi dari interaksi.

Media sosial adalah sarana untuk melakukan interaksi sosial dengan menggunakan teknologi yang berbasis web untuk mengubah komunikasi menjadi dialog yang interaktif mudah diakses, teratur, dan bisa untuk berbagi, berinteraksi dan membuat konten dengan dukungan teknologi yang canggih. Dengan media sosial memungkinkan informasi disebarluaskan dengan mudah dan cepat, mempengaruhi cara pandang, gaya hidup, dan budaya. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa pesan yang disebarkan melalui media elektronik dapat mengarahkan khalayak pada perilaku prososial maupun antisosial (Pandie, 2016).

Berdasarkan laporan We Are Social, dilihat dari web databoks terdapat 204,7 juta pengguna internet di Indonesia hingga Januari 2022. Disebutkan pula bahwa Indonesia adalah salah satu negara dengan pengguna internet terbesar di dunia. Menghadapi antusias masyarakat terhadap internet yang demikian, berbagai inovasi berlandasan internet mulai bermunculan di masyarakat. Tujuan jaringan sosial adalah menjadi media komunikasi yang ada di mana-mana antara pengguna.

Dalam (Joedy, 2020) Menurut Jackson Instagram adalah platform media sosial paling populer dengan 59% pengguna online berusia 18 sampai 29 tahun menggunakan Instagram. Dalam aplikasi ini tidak hanya berfungsi sebagai sarana berbagi informasi, tetapi dapat ditunjukkan kepada seseorang melalui media visual atau audiovisual di internet. 

Instagram memiliki keuntungan bahwa pengguna mengambil foto dan video, menerapkan filter digital, menyiarkan langsung (live streaming), dan membagikannya di jejaring sosial lain. Internet dapat menjadi tempat di mana seseorang dilatih untuk membuat kesan publik yang baik melalui interaksi dan komunikasi di jejaring sosial. Di media sosial Instagram, interaksi non-verbal terjadi antar pengguna. Makna tersebut kemudian berasal dari interaksi yang berlangsung di jejaring sosial Instagram.

Interaksionisme simbolik memainkan peran penting dalam menjadikan interaksionisme sebagai konsep yang terlihat dalam komunikasi. Dengan adanya media sosial, konsep interaksionisme muncul ke permukaan. Terlepas dari beberapa kendala, struktur dialektis media baru mendorong interaksi dan partisipasi aktif. 

Pada interaksionisme simbolik, individu mempelajari simbol dan makna yang memungkinkan mereka menggunakan keterampilan berpikir. Individu dapat mengubah makna dan simbol yang digunakan dalam tindakan dan interaksi berdasarkan interpretasi mereka terhadap situasi. Simbol dan makna memungkinkan individu untuk melakukan tindakan dan interaksi tertentu. Serta individu dapat memodifikasi dan mengubah kebijakan, menciptakan peluang untuk bertindak, dan opsi untuk bertindak karena kemampuan untuk berinteraksi dengan diri mereka sendiri. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun