Mohon tunggu...
August Munar
August Munar Mohon Tunggu... Penulis - Pria yang siap menjadi sahabat, trainer, terapist, coach, counsulting, ghost writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pria Berkacamata yg minat belajar Istiqomah demi hidup lebih bernilai Belajar dan mengajar ilmu Pengembangan diri seperti ; Hypnosis, NLP, Coaching, dll merupakan menu wajib sebagai passion kebermanfaatan. Hobi menulis diawali tahun 2015 dengan judul buku pertama “BUKU SAKU BELAJAR HYPNOSIS”, “HypnoSafety”. Buku buku lainnya seperti : Mengajar Asyik Dengan Hypnoteaching, Ice Breaking Mengasyikan, Aksi Bela Negara Berbasis Otak Sehat, Aksi Intuisi Seorang Coach, dst-nya, total sudah ada 50 judul buku dengan 5 penerbit. Buku bertema puisi baru saat ini penulis lakukan. Hobi menulis buku ini menjadikan penulis sebagai “Ghost Writer” atau Konsultan Menulis secara passion dan menghasilkan. Siap dipanggil sebagai sahabat, trainer, coach, terapist pikiran dan ghost writer

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Penjara Mental Dalam Perbesar Wadah Rejeki

7 November 2022   12:17 Diperbarui: 7 November 2022   12:29 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siksaan Mental

Siksaan mental sudah mulai diterapkan oleh manusia sejak ratusan tahun yang lalu. Awalnya mereka menggunakan penyiksaan fisik yang sangat mengerikan. Namun, metode ini dianggap tidak menguntungkan karena bisa menyebabkan kematian secara langsung tanpa memberikan informasi apa-apa. Akhirnya dimulailah metode siksaan mental yang menyebabkan seseorang merasa tertekan dan akhirnya mengeluarkan apa saja yang dipikirkan.

Di dunia modern seperti sekarang, metode siksaan mental ini banyak dilakukan oleh lembaga pemerintahan. Mereka akan menangkap penjahat atau teroris lalu menyiksanya dengan metode psikologi sehingga dalam interogasi mereka mau menjawab pertanyaan yang diajukan secara jujur. Berikut contoh siksaan mental yang pernah atau masih digunakan hingga sekarang.

Sleep Deprivation

Sleep Deprivation adalah sebuah metode yang paling digunakan oleh agen-agen CIA di Amerika hingga sekarang. Metode siksaan ini akan membuat orang yang diinterogasi mengalami gangguan pada tidurnya. Mereka hanya diperbolehkan tidur selama beberapa jam saja setiap harinya. Setelah tidur mereka akan diinterogasi terus-menerus dalam waktu yang lama hingga mengatakan apa saja informasi yang diperlukan.

Sleep deprivation akan membuat seseorang mengalami kelelahan tubuh yang teramat parah. Lambat laun, mental dari orang yang mendapatkan metode ini akan terganggu. Halusinasi-halusinasi akan kerap terjadi sehingga mereka tidak akan merasa nyaman dengan kehidupannya. Siksaan yang mengerikan ini akan berhenti setelah mereka mengatakan segala hal yang dibutuhkan oleh CIA. 

Solitary Confinement

Siksaan mental selanjutnya yang kerap dilakukan oleh agen rahasia atau penjara adalah solitary confinement. Siksaan ini berupa menempatkan target ke dalam sebuah ruangan sendirian saja. Mereka tidak akan mendapatkan kontak dengan dunia luar selama berminggu-minggu hingga bulan hingga akhirnya mereka mengalami gangguan mental sedikit demi sedikit.

Berdiri di dalam ruangan tertutup dalam jangka waktu yang cukup lama membuat banyak orang akan mendadak stres. Kejiwaan mereka akan terganggu karena tidak tahu harus melakukan apa. Di Amerika metode ini masih banyak dilakukan meski tidak ada laporan siapa saja yang diperlakukan seperti ini dan jumlahnya berapa. 

No-Touch Torture

No-Touch Torture adalah sebuah metode penyiksaan mental paling mengerikan yang dilakukan oleh Amerika. Meski negara ini menolak telah melakukan metode ini, beberapa orang yang mampu bertahan dan keluar mengungkap metode penyiksaan yang tidak manusiawi dan membuat siapa saja akan menjadi gila atau mengatakan pernyataan salah sesuai dengan keinginan penyidik.

Metode yang digunakan dalam no-touch torture beraneka ragam, mulai dari meningkatkan kadar depresi secara agresif, menghapus memori, sengatan listrik, teror, memanipulasi diet hingga menyebabkan sakit, dan masih banyak lagi. Metode ini akan dilakukan selama berbulan-bulan hingga orang yang mengalami penyiksaan tidak bisa melakukan apa-apa selain mengaku meski itu hanya rekayasa saja.

Eksploitasi Fobia

Setiap orang pasti memiliki fobia yang akan membuat mereka ketakutan setengah mati. Beberapa orang akan mengalami kejang hingga muntah jika ketakutannya itu di bawa ke depan matanya. Misal orang yang mengalami ketakutan berlebihan pada laba-laba akan menjerit setengah mati ketika dibawakan laba-laba ke depan wajahnya secara langsung dan berkali-kali.

Metode ini sering digunakan oleh intelejen yang untuk menginterogasi banyak tawanan. Dengan mengetahui ketakutan para tahanan, penyidik akan dengan mudah memberikan perlakukan. Hasilnya, para tahanan akan mengaku atau terpaksa mengakui apa yang selama ini telah menjadi sebuah rahasia sehingga intelijen dengan mudah mengambil info tanpa harus menyiksa secara fisik.

Masing-masing individu tentu saja memiliki penjara mental. Seseorang yang sudah bebas dari yang namanya penjara mental merupakan orang gila. Sesungguhnya, ada kalanya penjara mental berdampak baik untuk seseorang. Karena pada dasarnya apapun yang ada di dalam pikiran seseorang tentu saja untuk menjadikan diri sebagai sosok yang bahagia dan terhindar dari yang namanya sengsara. Penjara mental mengenai tidak berhutang ataupun berhutang sesungguhnya termasuk ke dalam jenis penjara mental yang masih dalam taraf netral sehingga tidak perlu dibongkar. Yang perlu adalah bagaimana caranya Anda memanfaatkan penjara mental tersebut untuk kebaikan dan kemajuan kehidupan Anda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!

LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun