Mohon tunggu...
August Munar
August Munar Mohon Tunggu... Penulis - Pria yang siap menjadi sahabat, trainer, terapist, coach, counsulting, ghost writer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Pria Berkacamata yg minat belajar Istiqomah demi hidup lebih bernilai Belajar dan mengajar ilmu Pengembangan diri seperti ; Hypnosis, NLP, Coaching, dll merupakan menu wajib sebagai passion kebermanfaatan. Hobi menulis diawali tahun 2015 dengan judul buku pertama “BUKU SAKU BELAJAR HYPNOSIS”, “HypnoSafety”. Buku buku lainnya seperti : Mengajar Asyik Dengan Hypnoteaching, Ice Breaking Mengasyikan, Aksi Bela Negara Berbasis Otak Sehat, Aksi Intuisi Seorang Coach, dst-nya, total sudah ada 50 judul buku dengan 5 penerbit. Buku bertema puisi baru saat ini penulis lakukan. Hobi menulis buku ini menjadikan penulis sebagai “Ghost Writer” atau Konsultan Menulis secara passion dan menghasilkan. Siap dipanggil sebagai sahabat, trainer, coach, terapist pikiran dan ghost writer

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Dilema Antara Passion dengan Branding Diri

26 Oktober 2022   14:16 Diperbarui: 26 Oktober 2022   14:34 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beragam kegiatan di atas dapat membuka berbagai potensi, baik di dalam diri ataupun dari orang-orang dan lingkungan yang baru. Bisa jadi, hobi yang kita tekuni selama ini ternyata berpotensi menjadi profesi baru dengan tingkat kesuksesan yang lebih baik, bukan?

5. Monitoring dan Evaluasi Setiap Perkembangan

Salah satu cara untuk mengetahui apakah pengembangan diri yang telah dilakukan membuahkan hasil adalah mencatat dan melakukan peninjauan ulang. Melalui catatan, kita dapat mengetahui hal-hal apa yang benar-benar sudah dilakukan dan perkembangan yang sudah tercapai.  

Tidak ada salahnya untuk menentukan waktu tertentu dalam mencatat dan meninjau ulang hal-hal yang telah dilakukan sebelumnya, misalnya setiap malam hari atau setiap akhir pekan saat waktu lebih luang. 

6. Pola Hidup

Menata pola hidup untuk pengembangan diri dapat dilakukan dengan mempraktikkan pola hidup sehat. Jika selama ini kita sering terlambat masuk kantor karena kebiasaan begadang serta mengonsumsi makanan tidak sehat, wajar jika kenaikan gaji yang diinginkan tidak kunjung tiba.

Sebagai langkah awal untuk pola hidup yang sehat, kita dapat mencoba bangun tidur lebih awal, minum air putih sebanyak 8 gelas per hari, berolahraga sekitar 20 menit sebanyak tiga kali setiap minggu, dan menghindari 1-2 makanan yang dapat mengganggu kesehatan, seperti junk food atau minuman soda yang berlebihan. 

Mungkin terkesan sepele atau bahkan berat, tapi ketahuilah bahwa seiring waktu, kebiasaan-kebiasaan baru ini akan membuat kondisi fisik kita lebih prima saat bekerja dan beraktivitas di keseharian. 

7. Utamakan penampilan

Penampilan bukan segalanya dan sebaiknya tidak dijadikan patokan untuk pengembangan diri. Meski demikian, penampilan yang baik dan sesuai dengan tempat tentunya dapat menunjang kesuksesan. Saat kita tampil rapi, tentu akan menyenangkan untuk dipandang orang lain.

Tidak perlu tiba-tiba bernafsu membeli baju bermerek dengan harga mahal yang justru menguras tabungan. Kita dapat membaca berbagai referensi berpakaian secara online lalu berupaya memadu-padan pakaian yang sudah dimiliki. Sebagai tambahan, kita  juga dapat membeli pakaian dengan harga lebih murah, misalnya saat ada sale atau cuci gudang.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun