Mohon tunggu...
Agustinus Robert Tuanubun
Agustinus Robert Tuanubun Mohon Tunggu... Administrasi - sunset

Amatir Radio member, callsign YC8VRA pada Lokal Kota Ambon Daerah Maluku

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Apologetika "Inilah Pembelaanku terhadap Mereka yang Menyerang Aku"

22 Juli 2019   09:13 Diperbarui: 30 Juni 2021   06:05 1613
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengenal makna apologetika (unsplash/alex block)

Alasan Lahirnya Apologetika

Serangan-serangan terhadap Iman Kristen sangatlah gencar dan terus menerus dilakukan sepanjang masa, dari awal Kekristenan berdiri sampai saat ini. 

Serangan-serangan kejam dan penuh penghinaan antara lain terhadap, keunikan Kristus, Otoritas Alkitab, Roh Kudus, Tritunggal dll, telah banyak membuat orang Kritsten terguncang hebat dan panik taktala menghadapinya. Serangan-serangan ini juga telah menimbulkan banyak umat Kristen yang meninggalkan Iman Kristen.  

Untuk dapat membela diri kita harus memahami inti dari setiap ajaran yang menyerang kemurnian Iman Kristen, karena sumber dari ajaran seperti itu pada dasarnya adalah kesalahpahaman dan pemutarbalikan firman Tuhan. inilah yang menjadi alasan mengapa Apologetika lahir, Apologetika lahir  guna memberi jawaban terhadap serangan-serangan tersebut.

Ajaran-ajaran Yang Menyerang Iman Kristen

Ajaran-ajaran tersebut antara lain relativisme, pluralisme, sinkretisme dan beberapa ajaran teologia yang berkembang di Asia pada dewasa ini. Sebenarnya akar dari seluruh ajaran tersebut adalah penolakan terhadap keunikan Kristus dan otoritas Alkitab. /7/

Relativisme

Apa itu relativisme?,  arti istilah "Relativisme" pandangan bahwa pengetahuan itu dibatasi, baik oleh akal budi yang serba terbatas maupun oleh cara mengetahui yang serba terbatas. /8/

Relativisme berasal dari kata Latin, relativus, yang berarti nisbi atau relatif. Sejalan dengan arti katanya, secara umum relativisme berpendapat bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, moral, agama, bukanlah perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan karena faktor-faktor di luarnya. Sebagai paham dan pandangan etis, relativisme berpendapat bahwa yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah tergantung pada masing-masing orang dan budaya masyarakatnya. Ajaran seperti ini dianut oleh Protagras, Pyrrho, dan pengikut-pengikutnya, maupun oleh kaum Skeptik. /9/

Arti istilah "relative" ditemukan dalam hubungan dan perbandingan antara sesuatu dengan yang lain. Dengan demikian, segala klaim terhadap kemutlakan dan keunikan dihapuskan. 

Relativisme menyangkal adanya kebenaran mutlak, maka semua nilai mutlak pun ditolak dan kebenaran yang diterimanya adalah kebenaran dalam batas relatif. Bagi penganut relativisme: nilai kebenaran sangat tergantung kepada kebudayaan, lingkungan dan orang-orang di dalamnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun