Alasan Lahirnya Apologetika
Serangan-serangan terhadap Iman Kristen sangatlah gencar dan terus menerus dilakukan sepanjang masa, dari awal Kekristenan berdiri sampai saat ini.Â
Serangan-serangan kejam dan penuh penghinaan antara lain terhadap, keunikan Kristus, Otoritas Alkitab, Roh Kudus, Tritunggal dll, telah banyak membuat orang Kritsten terguncang hebat dan panik taktala menghadapinya. Serangan-serangan ini juga telah menimbulkan banyak umat Kristen yang meninggalkan Iman Kristen. Â
Untuk dapat membela diri kita harus memahami inti dari setiap ajaran yang menyerang kemurnian Iman Kristen, karena sumber dari ajaran seperti itu pada dasarnya adalah kesalahpahaman dan pemutarbalikan firman Tuhan. inilah yang menjadi alasan mengapa Apologetika lahir, Apologetika lahir  guna memberi jawaban terhadap serangan-serangan tersebut.
Ajaran-ajaran Yang Menyerang Iman Kristen
Ajaran-ajaran tersebut antara lain relativisme, pluralisme, sinkretisme dan beberapa ajaran teologia yang berkembang di Asia pada dewasa ini. Sebenarnya akar dari seluruh ajaran tersebut adalah penolakan terhadap keunikan Kristus dan otoritas Alkitab. /7/
Apa itu relativisme?, Â arti istilah "Relativisme" pandangan bahwa pengetahuan itu dibatasi, baik oleh akal budi yang serba terbatas maupun oleh cara mengetahui yang serba terbatas. /8/
Relativisme berasal dari kata Latin, relativus, yang berarti nisbi atau relatif. Sejalan dengan arti katanya, secara umum relativisme berpendapat bahwa perbedaan manusia, budaya, etika, moral, agama, bukanlah perbedaan dalam hakikat, melainkan perbedaan karena faktor-faktor di luarnya. Sebagai paham dan pandangan etis, relativisme berpendapat bahwa yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah tergantung pada masing-masing orang dan budaya masyarakatnya. Ajaran seperti ini dianut oleh Protagras, Pyrrho, dan pengikut-pengikutnya, maupun oleh kaum Skeptik. /9/
Arti istilah "relative" ditemukan dalam hubungan dan perbandingan antara sesuatu dengan yang lain. Dengan demikian, segala klaim terhadap kemutlakan dan keunikan dihapuskan.Â
Relativisme menyangkal adanya kebenaran mutlak, maka semua nilai mutlak pun ditolak dan kebenaran yang diterimanya adalah kebenaran dalam batas relatif. Bagi penganut relativisme: nilai kebenaran sangat tergantung kepada kebudayaan, lingkungan dan orang-orang di dalamnya.Â