Oleh karena itu ia terkadang merasa berat untuk memberi setoran, karena penghasilan yang tidak menentu setiap harinya. Tergantung pada banyaknya orang yang berkunjung dan memarkirkan kendaraannya. Karena juru parkir bukan hanya dia sendiri, ada beberapa juru parkir lainnya dan mereka telah membagi area masing-masing.
Disela perbincangan tiba-tiba raut wajanyanya sedikit melesu ia mengatakan terkadang banyak juga yang bertanya tentang provesinya "kenapa mau jadi tukang parkir? Ya kenapa dengan hal itu saya bilang, pekerjaan itukan halal" tegasnya dengan menegakkan badan
Ia sangat menikmati menjadi seorang juru parkir karena menurutnya provesi itu adalah sebuah pekerjaan yang mulia, Karena dia bisa menolong orang-orang dalam menertibkan jalan untuk meminimalisir kecelakaan yang terjadi saat proses parkir kendaraan.
Tak jarang dirinya ketika sedang bekerja, ada kendaraan yang hampir menabraknya, bahkan ada yang memarahinya, "akan tetapi itu semua memang sudah menjadi resiko, setiap pekerjaan pasti ada resikonya. Yang bisa kita lakukan berdoa saja supaya sehat" pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H