Mohon tunggu...
Aufa Galih
Aufa Galih Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa/semester 3 -UIN sunan Gunung unung Djati Bandung

Badminton dan futsal

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Generasi Z di Tengah Ekonomi Digital: Peluang Emas atau Beban Masa Depan?

24 Desember 2024   18:46 Diperbarui: 24 Desember 2024   19:34 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

1. Persaingan Global yang Ketat

Di era digital, persaingan kerja tidak lagi terbatas pada satu negara. Generasi Z harus bersaing dengan individu dari seluruh dunia yang memiliki keahlian serupa. Selain itu, otomatisasi dan teknologi kecerdasan buatan (AI) juga mengancam banyak pekerjaan tradisional.

2. Ketimpangan Digital

Meski teknologi semakin maju, tidak semua Generasi Z memiliki akses yang sama terhadapnya. Di wilayah pedesaan atau negara berkembang, kurangnya infrastruktur seperti internet cepat menjadi hambatan utama. Hal ini menciptakan kesenjangan dalam memanfaatkan peluang ekonomi digital.

3. Tekanan Sosial dan Kesehatan Mental

Ekonomi digital membawa ekspektasi tinggi untuk terus produktif dan terlihat sukses. Media sosial sering kali memicu tekanan psikologis akibat perbandingan dengan orang lain. Hal ini menyebabkan masalah kesehatan mental seperti kecemasan dan depresi meningkat di kalangan Generasi Z.

4. Kurangnya Kesiapan Keterampilan Praktis

Meskipun Generasi Z sangat fasih menggunakan teknologi, tidak semua memiliki keterampilan praktis yang dibutuhkan di dunia kerja, seperti berpikir kritis, manajemen waktu, dan kemampuan berkolaborasi. Ketidakseimbangan ini dapat menghambat mereka di pasar tenaga kerja.

5. Krisis Kepercayaan terhadap Sistem

Generasi Z juga menghadapi ketidakpastian ekonomi yang membuat mereka skeptis terhadap sistem tradisional, seperti pendidikan formal yang dianggap tidak relevan dengan kebutuhan kerja di era digital.

---

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun