Melanjutkan dari tulisan sebelumnya yang berjudul "peran guru dalam teori behavioristik", kali ini penulis mencoba menuangkan pandangan penulis tentang peran guru dalam teori kognitif.
Namun sebelum melangkah ke pembahasan, mari kita cari tahu dahulu apa itu teori kognitif.
Teori Kognitif adalah teori yang mempelajari tingkah laku manusia namun prinsipnya berbeda dengan teori behavioristik, Kognitif lebih mementingkan proses dari pada hasil yang dicapainya.
Dalam ungkapan lain, teori kognitif mengatakan belajar tidak hanya melibatkan stimulus-respon, melainkan tingkah laku manusia ditentukan oleh persepsi serta pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuan belajarnya.
Baca juga : Menjauhkan Diri dari "Keteladanan Retorika" Caraku Membangun Personal Branding di Antara Sesama Guru
Teori ini berpendapat bahwa bagian-bagian dari suatu situasi saling berhubungan dengan seluruh konteks situasi tersebut.Â
Pandangan teori ini tentang belajar adalah menyatakan bahwa belajar merupakan suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi, dan aspek-aspek kejiwaan lainnya. Mudahnya belajar adalah suatu aktivitas yang melibatkan proses berpikir secara kompleks.
Dari pengertian diatas maka kita mendapatkan poin-poin sebagai berikut:
1. Kognitif lebih mementingkan proses daripada hasil capaian,
2. Tingkah laku manusia ditentukan oleh persepsi dan pemahamannya tentang situasi yang berhubungan dengan tujuannya,
3. Bagian-bagian situasi saling berhubungan dengan semua konteks situasi tersebut.
4. Belajar adalah suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.
5. Implementasi teori ini menuntut seseorang untuk memberikan pemahaman kepada orang lain.
Baca juga : Pembelajaran Daring Berkendala Bagi Siswa, Dimanakah Peran Orangtua Serta Guru?
Dari poin-poin diatas maka dapat kita jadikan acuan untuk mendidik peserta didik dalam aspek kognitif yaitu meningkatkan intelektualitas dari peserta didik sehingga mereka mampu menguasai materi pelajaran dengan pemahaman mereka yang telah mereka olah dalam pemikiran mereka.
Teori ini menempatkan Guru pada seseorang yang memberikan pemahaman kepada peserta didik, seorang guru diharapkan mampu membawa peserta didik untuk berpikir secara kompleks sehingga mereka mendapatkan pemahaman mereka sendiri terhadap materi yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan.
Contohnya, dahulu penulis mempunyai seorang guru yang menerapkan teori ini.
Guru: Kita akan membahas materi atom, ion dan molekul, baca bukunya 10 menit.
Peserta didik: Siap pak!
Setelah 10 menit beliau (guru) mengatakan begini: Dari apa yang kalian baca tadi coba kemukakan pemahaman anda tentang 3 hal tadi, dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti!
Baca juga : Peran Guru dalam Mengoptimalisasi E-learning untuk Meningkatkan Literasi Peserta Didik
Nah itu adalah salah satu contoh peran guru dalam meningkatkan intelektualitas peserta didik dengan menggunakan pendekatan teori kognitif.
Terimakasih, Semoga Bermanfaat :)
"Apapun Profesi Kalian, Berapapun Gajinya Haruslah Menghormati Guru, Karena Guru Adalah Profesi Yang Menghasilkan Banyak Profesi Lainnya."
Mengutip perkataan bapak Imron Fauzi M.Pd.I
TTD, Penulis.
Aufaa Muhammad Irsyaad
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H