4. Belajar adalah suatu proses internal yang mencakup ingatan, pengolahan informasi, emosi dan aspek-aspek kejiwaan lainnya.
5. Implementasi teori ini menuntut seseorang untuk memberikan pemahaman kepada orang lain.
Baca juga : Pembelajaran Daring Berkendala Bagi Siswa, Dimanakah Peran Orangtua Serta Guru?
Dari poin-poin diatas maka dapat kita jadikan acuan untuk mendidik peserta didik dalam aspek kognitif yaitu meningkatkan intelektualitas dari peserta didik sehingga mereka mampu menguasai materi pelajaran dengan pemahaman mereka yang telah mereka olah dalam pemikiran mereka.
Teori ini menempatkan Guru pada seseorang yang memberikan pemahaman kepada peserta didik, seorang guru diharapkan mampu membawa peserta didik untuk berpikir secara kompleks sehingga mereka mendapatkan pemahaman mereka sendiri terhadap materi yang diajarkan oleh guru yang bersangkutan.
Contohnya, dahulu penulis mempunyai seorang guru yang menerapkan teori ini.
Guru: Kita akan membahas materi atom, ion dan molekul, baca bukunya 10 menit.
Peserta didik: Siap pak!
Setelah 10 menit beliau (guru) mengatakan begini: Dari apa yang kalian baca tadi coba kemukakan pemahaman anda tentang 3 hal tadi, dengan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti!
Baca juga : Peran Guru dalam Mengoptimalisasi E-learning untuk Meningkatkan Literasi Peserta Didik
Nah itu adalah salah satu contoh peran guru dalam meningkatkan intelektualitas peserta didik dengan menggunakan pendekatan teori kognitif.