Seiring waktu berlalu, mungkin ada yang akan merasa bahwa ingatan tentang tragedi ini semakin luntur. Kompetisi sepak bola mungkin telah memenuhi ruang perhatian kita.Â
Namun, Mukmin Ahmad dengan tegas mengingatkan kita bahwa kita tidak boleh larut dalam hiruk-pikuk yang mengaburkan kepentingan yang lebih besar: keadilan dan penghormatan terhadap nyawa yang hilang.
Aksi teatrikal Mukmin Ahmad adalah panggilan kepada masyarakat untuk terus merawat ingatan ini. Sebagai tanda empati dan penghargaan terhadap kehidupan, garis-garis tubuh dan bunga mawar yang terhampar di tanah adalah pesan yang harus terus kita dengarkan.Â
Kita berhutang pada mereka yang telah tiada untuk tidak pernah melupakan, untuk terus memperjuangkan keadilan, dan untuk merayakan kehidupan dengan penuh penghargaan.
Sumber: liputan6.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H