Begitu juga dalam Hadits Riwayat dari Abu Hurairah dan Abu Umamah, yang mengungkapkan bahwa ilmu yang bermanfaat dan amal kebaikan adalah hal yang terus mengalir pahalanya setelah seseorang meninggal dunia.
Kriteria pendidik dalam Islam juga telah ditetapkan oleh beberapa ahli pendidikan, seperti Al-Ghazali dan Abd ar-Rahman al-Nahlawi.Â
Mereka menegaskan bahwa pendidik harus mencintai muridnya, mengajarkan ilmu yang bermanfaat, menjadi contoh yang baik, dan tidak mengharapkan upah materi sebagai tujuan utama mengajar.
Melalui pemahaman akan ayat Al-Qur'an dan hadits, serta mengamalkan kriteria pendidik yang telah ditetapkan, Islam mengajarkan bagaimana menghargai dan memberikan penghormatan yang tinggi bagi para pendidik.Â
Mereka memiliki peran krusial dalam membentuk karakter dan potensi generasi penerus, menjadi penerang jalan menuju kemajuan dan keberkahan bagi masyarakat.
Dalam dunia yang terus berkembang dan kompleks ini, menghargai peran pendidik dalam Islam adalah langkah penting untuk memastikan generasi penerus yang berkualitas dan berakhlak mulia.Â
Kita sebagai masyarakat harus bersama-sama memberikan penghargaan dan dukungan kepada para pendidik, agar mereka dapat terus memberikan sumbangsih ilmu dan kebaikan untuk kemajuan umat dan peradaban.Â
Hanya dengan memahami dan menerapkan ajaran Islam tentang kedudukan guru, kita dapat mencapai kejayaan dan kemajuan yang berkelanjutan dalam masyarakat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H