Mohon tunggu...
Elba Aulia
Elba Aulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi S1 Antropologi

Menulis sekedar untuk mengisi waktu luang dan memenuhi kebutuhan nilai akademis di dunia perkuliahan.

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Warteg to the Rescue: Kenali 5 Lauk Khas Warteg yang Perlu Diperhatikan untuk Kualitas Terbaik

2 Januari 2025   15:06 Diperbarui: 2 Januari 2025   01:09 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi warteg atau warung tegal. (KOMPAS.COM / MUHAMMAD IRZAL ADIAKURNIA)  

Padatnya jadwal kesibukan terkadang membuat kita mengesampingkan kebutuhan-kebutuhan lain yang tidak kalah pentingnya. Kebutuhan jasmani kita seperti pola makan sebagai salah satu bentuk kebutuhan lain yang harus dipenuhi. Makanan cepat saji tidak selalu menjadi jawaban dari permasalahan tersebut, warung makan seperti warteg atau warung tegal bisa menjadi pilihan alternatif dimana menu yang disajikan lebih bervariasi. Mulai dari olahan sayur, olahan seafood seperti kerang dan ikan, olahan ayam, dan lain sebagainya. 

Namun, kebanyakan dari menu warteg dihidangkan di etalase yang yang memiliki suhu ruang sehingga kesegaran beberapa menu tidak dapat terjamin yang dapat membuat menu tersebut rentan untuk basi. Juga tidak semua dari menu yang dihidangkan merupakan makanan yang disajikan secara hangat-hangat atau fresh from the oven. Oleh karena itu, perlu dari kita untuk lebih cermat dalam memilih menu di warung makan seperti warteg. Inilah 5 menu warteg yang rentan untuk basi di suhu ruang yang ada.

1. Olahan Kerang 

Kerang adalah salah satu jenis seafood yang lumayan cukup digemari masyarakat Indonesia, Khususnya menu olahan kerang yang dapat dipadukan dengan nasi sebagai makanan pokok kebanyakan masyarakat Indonesia. Salah satu jenis kerang yang biasa dijadikan menu olahan di warteg adalah kerang hijau, kerang hijau ini biasanya hanya diambil isi dari cangkangnya atau daging dari kerang yang diolah dengan cara ditumis sedikit basah menggunakan campuran bumbu-bumbu rempah. Di samping kelezatan dari bumbu dan juga tekstur kerang yang  cukup menggugah selera ketika sedang memilih menu di warteg, kita harus tetap waspada akan kesegaran menunya.

 Olahan seafood rentan terhadap pertumbuhan mikroba seperti bakteri dan jamur. Kualitas awal kerang sebelum diolah sangat memengaruhi kualitas olahan kerang yang akan dibuat, untuk menjaga kualitas awal kerang maka diperlukan suhu yang cukup dingin untuk menjaganya tetap segar. Tidak hanya kualitas awal kerang yang harus dijaga, olahan kerang yang sudah dibuat juga tidak bisa didiamkan terlalu lama dalam suhu ruang yang lembab. Kebanyakan warteg memiliki kriteria yang cukup untuk menjaga kesegaran olahan ini, hal ini akan mengakibatkan pertumbuhan bakteri yang cepat sehingga membuat olahan ini menjadi berbau tidak sedap dan basi. Khawatir dari kita mengonsumsi olahan kerang dalam keadaan tersebut yang dapat memicu gejala keracunan seafood, perlu dari kita untuk lebih cermat lagi untuk memilhnya.

2. Tumis Kangkung

Tumis kangkung merupakan salah satu olahan sayur kangkung yang mudah untuk dibuat, atau ketika sedang malas untuk membeli bahan dan juga membuatnya, kamu bisa membelinya di warteg atau warung makan terdekat. Selain manfaatnya dalam meningkatkan kesehatan pencernaan, olahan sayur ini justru dapat mengganggu pencernaan dan bahkan menyebabkan keracunan makanan apabila menu tersebut disajikan di dalam suhu ruang yang cukup lembab. Oleh karena itu, penting untuk kita mempertimbangkan tumis kangkung yang ingin kita beli dari segi suhu tempat penyajian atau jangka waktu dari waktu awal penyajian dari menu tersebut selesai dimasak.

3. Cap Cai

Secara harfiah, cap cai dapat diartikan sebagai "sepuluh sayuran". Hidangan ini, biasanya terdiri dari berbagai jenis sayuran seperti wortel, putren, brokoli, sawi, dan sayuran lain yang kaya akan nutrisi. Seringkali cap cai ditambahkan dengan topping lain seperti telur ayam yang dimasak bersamaan, bakso sapi, irisan daging ayam, dan juga udang. Selain kaya akan gizi yang sangat bermanfaat untuk tubuh kita, gizi-gizi yang terperangkap dalam hidangan yang disajikan dalam suhu ruang ini juga dapat menjadi media ideal yang mendukung mikroorganisme untuk berkembang.

4. Sayur Bening Bayam

Sama halnya seperti tumis kangkung, sayur bening bayam juga salah satu olahan yang sayur yang mudah untuk diolah. Olahan sayur bayam satu ini dibuat dengan bahan-bahan yang cukup sederhana, yaitu air, bawang merah, bawang putih, garam, dan juga sedikit taburan gula pasir. Namun, sifat bayam ketika diolah dengan proses rebus ini akan mengalami proses oksidasi yang dapat merubah kandungan  zat besi berupa Fe2+ (ferro) dalam sayur bayam ini menjadi Fe3+ (ferri) yang merupakan zat berbahaya bersifat racun. Sangat tidak dianjurkan untuk kita memanaskan kembali olahan sayur bayam yang sudah mengalami proses oksidasi yang akan membuat kita mengonsumsi zat Fe3+ (ferri) berlebihan, ada baiknya kita segera mengonsumsi bayam sesaat sudah diolah. Perlu diketahui juga bahwa olahan bayam seperti sayur bening bayam ini sebaiknya dikonsumsi dalam jangka waktu 5 jam dari setelah sayur bening bayam disajikan.

5.  Sayur Sop

Sayur sop adalah salah satu hidangan berkuah yang cukup populer di Indonesia dan mudah untuk dibuat. Sama halnya seperti cap cai, sayur sop ini juga terdiri dari beberapa jenis sayur yang mengandung berbagai macam zat gizi. Hal ini dikhawatirkan menjadi media untuk bakteri lebih cepat berkembang biak. Selain itu, risiko oksidasi dalam sayur yang memiliki kandungan zat besi mengalami perubahan zat berbahaya seperti yang akan terjadi pada sayur bening  bayam. Sehingga perlu dari kita untuk mempertimbangkan beberapa aspek kembali untuk memilih menu ini sebagai lauk yang akan kita santap.

Referensi

"4 Ciri Keracunan Seafood dan Cara Mengatasinya". (2021, Oktober 26). halodoc.com. Diakses pada 31 Desember 2024, dari  https://www.halodoc.com/artikel/4-ciri-keracunan-seafood-dan-cara-mengatasinya.

Nur, S. "Sejarah Capcay, Kuliner Ragam Sayur Kaya Nutrisi yang Berasal dari China". (2022, Juli 24). times.co.id. Diakses pada 31 Desember 2024, dari https://timesindonesia.co.id/kuliner/420021/sejarah-capcay-kuliner-ragam-sayur-kaya-nutrisi-yang-berasal-dari-china. 

"Manfaat dan Bahaya Bayam". (2010, Oktober 20). dpmg.bandaacehkota.go.id. Diakses pada 31 Desember 2024, dari https://dpmg.bandaacehkota.go.id/2010/10/20/manfaat-dan-bahaya-bayam/.  

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun