Mohon tunggu...
Cinta AurelliaAzzahra
Cinta AurelliaAzzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Mahasiswi angkatan 2021 Prodi S1 Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Surabaya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perbandingan dan Implikasi Desain Pembelajaran Setiap Generasi (Baby Boomers, Gen X, Y, Z dan milenial)

20 Desember 2023   00:41 Diperbarui: 20 Desember 2023   00:48 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kawasan teknologi pembelajaran meliputi desain, pengembangan, pemanfaatan, pengelolaan, penilaian dan penelitian proses, sumber dan sistem untuk belajar.  Peran teknologi pembelajaran dalam pemecahan masalah-masalah pembelajaran merupakan kajian praktis dan terapan. Artinya berkaitan dengan pemanfaatan teknologi pembelajaran dalam memfasilitasi belajar manusia. Teknologi pembelajaran baik sebagai disiplin ilmu, program studi maupun profesi terus mengalami perkembangan yang pesat.

Perkembangan teknologi pembelajaran yang pesat ini dengan mengambil empat ciri utama, yaitu menerapkan pendekatan sistem, menggunakan sumber belajar seluas mungkin, bertujuan meningkatkan kualitas belajar manusia, dan berorientasi pada kegiatan instruksional individual (Suparman, 2004). Dengan indikator ini teknologi pembelajaran semakin memperhalus dan mempertajam kemampuannya dalam memecahkan masalah belajar dan pembelajaran. Selain itu, merangsang dan memperkuat perkembangan profesi dalam bidang teknologi pembelajar.

Dalam penerapan teknologi dalam pembelajaran, salah satunya melalui pembentukan dan perancangan strategi yang disebut strategi instruksional. Pengembangan sistem pembelajaran (instruksional) merupakan salah satu bentuk pembaharuan sistem instruksional yang banyak dilakukan dalam rangka pembaharuan sistem pendidikan, dengan maksud agar sistem tersebut dapat lebih serasi dengan tuntutan kebutuhan masyarakat, serasi pula dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tujuan utama meningkatkan produktivitas dan efisiensi proses pembelajaran. 

Dalam prosesnya, saling berhubungan antara pengidentifikasian TIU, analisis instruksional, TIK, dan tes telah nampak sedemikian hebat. Pengembangan komponen-komponennya juga telah sistematis. Menurut Suparman (2014: 296-304) Pembuatan strategi instruksional harus berdasar atas tujuan instruksional yang akan dicapai sebagai kriteria utama. Susunan aktivitas instruksional pada tahap penyajian, contohnya belum tentu harus selalu UCL (diawali dengan uraian, diteruskan contoh, dan diakhiri latihan), bisa saja mewujud CUL.

Namun demikian, pendekatan yang sistematis dalam kegiatan instruksional ini dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, dan dengan sebutan yang berbeda-beda pula. Perbedaan ini menyesuaikan karakteristik masing-masing peserta didik yang diajar dalam beberapa kategori. 

Beberapa kategori yang dimaksud misalnya berdasarkan kepekaan, kemampuan, dan tingkat adaptif suatu generasi dengan teknologi serta kategori karakter mayoritas suatu generasi berdasarkan cara memandang kehidupan dan gaya belajarnya. Hal tersebut akan mempengaruhi komponen-komponen pembelajaran yang akan diterapkan dalam suatu pembelajaran. Karena setiap generasi memiliki karakter dan gaya belajar yang berbeda beda dilatarbelakangi berbagai aspek dan faktor yang menimbulkan karakter tersebut akhirnya muncul. Oleh karena itu, analisis perlu dilakukan sebelum menentukan strategi instruksional sebagai perwujudan teknologi dalam pembelajaran sebelum strategi tersebut diterapkan.

  1. Generational Analysis 

  1. Baby Boomers

Generasi Baby Boomers Generasi Baby Boomers adalah mereka yang lahir antara tahun 1946-1964, tepatnya setelah World War II berakhir. Generasi Baby Boomer pertama akan secara resmi memasuki awal usia tua pada tahun 2011 pada usia 65 tahun. Temuan penelitian terbaru menunjukkan bahwa jika anggota kelompok kelompok ini melakukan perilaku dan pola pikir sehat tertentu di usia pertengahan, mereka akan mengalami kehidupan yang vital dan memuaskan di usia 70-an dan seterusnya. Kabar baiknya bagi generasi Baby Boomer menunjukkan semakin banyak bukti bahwa perilaku mereka pada usia 50 tahun akan berdampak pada perasaan mereka pada usia 80 tahun. 

Istilah 'baby boom' sendiri berasal dari lonjakan angka kelahiran di seluruh dunia pasca berakhirnya Perang Dunia II, yang menyebabkan permintaan terhadap barang-barang konsumsi meningkat sehingga pada akhirnya mendorong perekonomian. Mereka yang hidup di masa ekonomi yang hebat ini memperoleh manfaat dari peningkatan upah, berkembangnya bisnis, dan lebih banyak variasi dan kuantitas produk bagi konsumen. Di Inggris, generasi baby boomer adalah generasi pertama yang lahir di layanan kesehatan gratis (NHS) dan mampu membeli properti bahkan dengan upah paling rendah sekalipun.

Generasi ini tumbuh tanpa teknologi dan internet dan banyak yang berpendapat bahwa mereka enggan beradaptasi dengan dunia yang berubah dengan cepat. Secara umum, generasi Baby Boomer memiliki karakteristik sebagai berikut. : 

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    8. 8
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun