Tepi kota tampak jejeran belenggu
Kumuh, bertabur buangan orang gedongan
Gunung sampah bak sarapan
Diterpa bisikan kendaraan
Lipatan kardus jadi singgahan
Ribuan insan tak menyuap pendidikan
Terjun kejalan tuk lembaran uang
Meringis memikul lapar
Mengayuh tenaga beradu mentari
Seolah kebal hinaan dan cacian
Meratapi langkah bukan impian mereka
Takdir memang tergaris
Mendesak semakin tertepis
Harapan seolah hangus
Menergap kian terbius
Sungguh tekat ingin menembus
Orang bertahta nekat dan ambisius
Tutur manis tikus berdasi
Mengangkat bahu tanpa hati nurani
Merampas asa orang tepi
Merobohkan dasar Negara ini
Seolah hukum telah mati
Mereka yang bertahta kau adili
Orang tepi kau caci
Ikrarmu kau telan sendiri
Tuhan pun tak kau takuti