Dalam rangka menyambut Bulan Bahasa 2024, Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang meluncurkan program "FBS Mengabdi" yang berlangsung dari 1 hingga 25 Oktober. Program ini ditujukan untuk seluruh mahasiswa semester 3 Fakultas Bahasa dan Seni, dengan harapan dapat memberikan kontribusi positif dan meningkatkan kualitas mahasiswa dalam bermasyarakat.
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, sebagai salah satu prodi di Fakultas Bahasa dan Seni, bertujuan mengenalkan wacana penceritaan di masyarakat. Untuk mencapai tujuan ini, Kelompok 3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia ditugaskan mengabdi di Desa Ngijo, Gunungpati, dengan materi wacana penceritaan. Program ini bertujuan menumbuhkan minat dan kreativitas, khususnya siswa-siswi sekolah dasar, dalam bercerita serta memperkaya budaya lokal melalui kegiatan penceritaan interaktif dan mendidik.
SDN Ngijo 02 dipilih sebagai mitra yang tepat untuk program ini, terutama untuk anak-anak kelas 3 dan 4, karena sekolah ini rutin mengikuti lomba bercerita setiap tahun. Namun, minat siswa dalam keterampilan bercerita masih rendah. Oleh karena itu, Kelompok 3 bekerja sama dengan SDN Ngijo 02 untuk meningkatkan partisipasi siswa dalam lomba dan menciptakan budaya bercerita yang kuat di sekolah. Program ini juga membantu siswa menemukan suara mereka serta mengembangkan keterampilan sosial dan emosional melalui bercerita.
Kegiatan ini dilaksanakan secara terstruktur untuk memastikan keberhasilan program. Tahap pertama adalah observasi, di mana tim melakukan wawancara dengan guru dan kepala sekolah untuk menganalisis kondisi awal siswa serta mengidentifikasi kebutuhan dan potensi mereka dalam bercerita. Pada tahap kedua, Kelompok 3 menyiapkan media ajar yang menarik untuk mendukung proses belajar. Setelah media siap, tahap ketiga adalah pelaksanaan, di mana siswa diberikan pemodelan bercerita dan diikuti dengan diskusi interaktif. Kegiatan ini diakhiri dengan penyerahan produk berupa poster wacana penceritaan.
Tahap 1
Observasi (10 Oktober 2024)
Pada hari Kamis, 10 Oktober 2024, observasi dilakukan oleh anggota Kelompok 3 di SDN Ngijo 02. Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan wawancara dengan Kepala Sekolah dan menganalisis kebutuhan terkait wacana penceritaan di sekolah tersebut. Dalam pertemuan tersebut, beberapa kendala yang dihadapi oleh SDN Ngijo 02 dalam mengenalkan dan mengasah kemampuan bercerita siswa berhasil diidentifikasi oleh Kelompok 3. Meskipun lomba bercerita diikuti oleh sekolah ini setiap tahun, tampak adanya kekurangan dalam minat dan keterampilan bercerita di kalangan siswa. Hasil dari observasi menunjukkan bahwa meskipun ada potensi, dukungan dalam pengembangan kemampuan bercerita masih perlu ditingkatkan. Temuan ini akan menjadi dasar penting bagi Kelompok 3 dalam merancang program yang efektif untuk meningkatkan minat dan keterampilan bercerita di kalangan siswa SDN Ngijo 02.
Tahap 2
Penyiapan Media (11-16 Oktober 2024)
Setelah observasi dilakukan dan kebutuhan di SDN Ngijo 02 dianalisis, tahap penyiapan media untuk wacana penceritaan dilanjutkan oleh Kelompok 3. Berdasarkan temuan dari observasi, keputusan diambil untuk menyiapkan dongeng "Ande-Ande Lumut" yang telah dimodifikasi agar sesuai dengan usia siswa kelas 3 dan 4. Modifikasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa cerita tersebut dapat dipahami dan menarik bagi anak-anak yang akan berpartisipasi dalam lomba bercerita tahun depan.
Untuk meningkatkan daya tarik pemodelan bercerita, media pendukung berupa "wayang mini" dibuat untuk menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerita Ande-Ande Lumut. Dengan cara ini, penyampaian wacana dapat dilakukan secara interaktif dan menarik perhatian anak-anak. Wayang mini ini diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami alur cerita dan terlibat secara aktif dalam proses bercerita. Dengan penyiapan media yang menarik dan sesuai, pelaksanaan pengabdian digadang-gadang mampu menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan efektif bagi siswa dalam mengasah kemampuan bercerita mereka.
Tahap 3
Pelaksanaan (17 Oktober 2024)
Pada hari Kamis, 17 Oktober 2024, kegiatan pelaksanaan dilakukan oleh Kelompok 3 di SDN Ngijo 02 dengan menggunakan media-media yang telah dipersiapkan. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali, pertama di kelas 3 dan kemudian di kelas 4, masing-masing selama dua jam kegiatan belajar mengajar (KBM).
Pelaksanaan dimulai dengan pengenalan wacana penceritaan berupa cerita anak berjudul "Ande-Ande Lumut." Asal mula cerita dan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita tersebut dikenalkan oleh Kelompok 3 kepada siswa.
Setelah kegiatan pengenalan cerita selesai, praktik pemodelan bercerita dilaksanakan oleh salah satu anggota Kelompok 3, yaitu Audya Nilam Nariswari. Pemodelan ini bertujuan untuk menunjukkan cara bercerita yang menarik dan interaktif.
Setelah pemodelan, diskusi interaktif dilakukan untuk menganalisis cerita yang telah disampaikan. Diskusi ini diawali dengan pertanyaan sederhana mengenai tokoh-tokoh dalam cerita, penokohan, alur cerita, dan amanat yang dapat diambil dari cerita tersebut.
Selama pelaksanaan, antusiasme anak-anak terhadap cerita "Ande-Ande Lumut" sangat terlihat. Kebanyakan dari mereka belum mengenal cerita ini, sehingga kegiatan ini menjadi pengalaman baru bagi mereka. Anak-anak kelas 3 dan 4 SDN Ngijo 02 menunjukkan interaksi yang baik dan dinilai mampu mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.
Tahap 4
Penyerahan Produk (24 Oktober 2024)
Setelah kegiatan pelaksanaan, penyerahan produk berupa poster wacana penceritaan "Ande-Ande Lumut" dilakukan oleh Kelompok 3 kepada pihak SDN Ngijo 02 sebagai bentuk kontribusi untuk meningkatkan minat bercerita siswa. Poster wacana penceritaan akan dipasang di pojok literasi kelas agar dapat diakses dan dilihat oleh seluruh siswa, sehingga dapat menginspirasi mereka dalam mengembangkan keterampilan bercerita dan mencintai literasi.
Dalam upaya mendukung keberlangsungan kegiatan berbahasa di SDN Ngijo 02, pengembangan bakat bercerita yang menjadi fokus utama telah berhasil dilaksanakan oleh Kelompok 3 melalui program FBS Mengabdi Universitas Negeri Semarang. Melalui pengenalan keterampilan berbahasa yang baik dan mendetail, serta pemodelan praktik yang intensif, imajinasi siswa-siswa dapat dieksplorasi sehingga kemampuan bercerita dapat dikuasai.
Keberhasilan pelaksanaan program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara universitas dan sekolah sangat penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang inspiratif. Harapan kami, kegiatan ini dapat terus berlanjut dan menjadi bagian integral dari kurikulum di SDN Ngijo 02. Dengan demikian, keterampilan dalam pengembangan bakat bercerita tidak hanya diperoleh, tetapi juga menjadi fondasi untuk kemampuan komunikasi yang lebih luas di masa depan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan program ini dengan harapan semangat berbagi ilmu serta pengabdian kepada masyarakat terus terjaga. Sebagai calon-calon pendidik, berkontribusi dalam melahirkan generasi yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga mahir dalam mengekspresikan diri melalui bahasa.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H