Untuk meningkatkan daya tarik pemodelan bercerita, media pendukung berupa "wayang mini" dibuat untuk menggambarkan tokoh-tokoh dalam cerita Ande-Ande Lumut. Dengan cara ini, penyampaian wacana dapat dilakukan secara interaktif dan menarik perhatian anak-anak. Wayang mini ini diharapkan dapat membantu siswa untuk memahami alur cerita dan terlibat secara aktif dalam proses bercerita. Dengan penyiapan media yang menarik dan sesuai, pelaksanaan pengabdian digadang-gadang mampu menciptakan pengalaman belajar yang menyenangkan dan efektif bagi siswa dalam mengasah kemampuan bercerita mereka.
Tahap 3
Pelaksanaan (17 Oktober 2024)
Pada hari Kamis, 17 Oktober 2024, kegiatan pelaksanaan dilakukan oleh Kelompok 3 di SDN Ngijo 02 dengan menggunakan media-media yang telah dipersiapkan. Kegiatan ini dilaksanakan dua kali, pertama di kelas 3 dan kemudian di kelas 4, masing-masing selama dua jam kegiatan belajar mengajar (KBM).
Pelaksanaan dimulai dengan pengenalan wacana penceritaan berupa cerita anak berjudul "Ande-Ande Lumut." Asal mula cerita dan tokoh-tokoh yang terdapat dalam cerita tersebut dikenalkan oleh Kelompok 3 kepada siswa.
Setelah kegiatan pengenalan cerita selesai, praktik pemodelan bercerita dilaksanakan oleh salah satu anggota Kelompok 3, yaitu Audya Nilam Nariswari. Pemodelan ini bertujuan untuk menunjukkan cara bercerita yang menarik dan interaktif.
Setelah pemodelan, diskusi interaktif dilakukan untuk menganalisis cerita yang telah disampaikan. Diskusi ini diawali dengan pertanyaan sederhana mengenai tokoh-tokoh dalam cerita, penokohan, alur cerita, dan amanat yang dapat diambil dari cerita tersebut.
Selama pelaksanaan, antusiasme anak-anak terhadap cerita "Ande-Ande Lumut" sangat terlihat. Kebanyakan dari mereka belum mengenal cerita ini, sehingga kegiatan ini menjadi pengalaman baru bagi mereka. Anak-anak kelas 3 dan 4 SDN Ngijo 02 menunjukkan interaksi yang baik dan dinilai mampu mengikuti pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.
Tahap 4