Mohon tunggu...
Audy Kalangi
Audy Kalangi Mohon Tunggu... -

Lahir di Tomohon, tidak pernah di wisuda dalam urusan belajar, mengembangkan diri dan berbagi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pendidikan Sulawesi Utara Mau Dibawa Kemana?

29 Desember 2017   18:14 Diperbarui: 29 Desember 2017   22:29 1900
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa hal yang bisa menjadi langkah strategis untuk mengangkat kembali pendidikan di Sulut khususnya peningkatan kualitas guru sebagai berikut:

Pertama merevitalisasi lembaga pendidikan tenaga kependidikan/LPTK menjadi awal untuk peningkatan kualitas guru, selain menguatkan guru dan lembaga sekolah. Pelatihan dan pendidkan guru yang dilakukan oleh LPMP harus "dikawal" hingga bisa diimplementasikan disekolah, sampai menjadi gaya hidup dari seorang guru.

Baik saat dia mengajar di kelas ataupun membangun interaksi dengan murid, lingkungan sekolah dan masyarakat. Uji kompetensi guru hanyalah alat untuk mengukur kemampuan guru, pada akhirnya yang dituntut dari seorang guru adalah panggilan jiwanya untuk mengabdi dan membuat anak didiknya mengalami transformasi, mengalami perubahan hidup.  

Yang kedua adalah kolaborasi antara berbagai pihak. Baik eksekutif, legislative, swasta dan juga para pihak untuk meningkatkan kualitas SDM khususnya tenaga pendidikan. Anggota dewan seharusnya memberikan masukan yang konstruktif bagi eksekutif dalam membuat program yang strategis. 

Harus dikawal dengan serius pelaksanaan di lapangan. Jangan hanya menjadi program semata di atas kertas tapi tidak bisa diimplementasikan dilapangan atau hanya menggugurkan program saja (asal dikerjakan) tanpa ada monitoring dan evaluasi. Kemitraan-kemitraan yang dibangun antara pemerintah dan swasta dalam meningkatkan kualitas guru, janganlah hanya sebatas tindakan charity, tetapi harus berkelanjutan dan tepat sasaran.

Ketiga adalah pemanfaatan teknologi. Untuk hal pemanfaatan teknologi, kita bisa belajar dari dinas pendidikan Sulawesi Selatan yang yang punya aplikasi E-Panrita, teknologi cerdas yang dilengkapi dengan fitur-fitur pendidikan untuk memastikan kualitas dan pemerataan pendidikan di Sulsel. Guru juga bisa memanfaatkan teknologi untuk belajar metode dan bahan ajar yang kreatif guna menstimulus belajar siswa untuk aktif dan kritis.

Dengan adanya revitalisasi lembaga pendidikan, kolaborasi dengan  memanfaatkan teknologi kita berharap akan menghasilkan guru-guru yang kritis dan merdeka. Guru-guru yang tidak berhenti untuk belajar, guru-guru yang kelak akan menghasilkan generasi terbaik untuk Sulawesi Utara.

Pada akhirnya education for all (pendidikan buat semua) harus menjadi hak dan kewajiban Negara untuk mewujudkannya. Sama seperti cita-cita bangsa ini untuk mencerdasakan kehidupan bangsa. Bagaimana pemerintah membuka akses dan menciptakan ekosistem pendidikan yang mendukung terjadinya proses-proses transformasi, kritis dan bermanfaat buat masyarakat itu sendiri. Nilai-nilai luhur pendidikan harus menjadi mercusuar yang akan mengarahkan ke mana provinsi ini akan dibawa, bagaimana mengelolah alam ciptaan Tuhan ini yang akan bermanfaat untuk sebesar-besarnya kepentingan masyarakat dengan tetap memperhatikan lingkungan dan kehidupan.@AK

Audy Kalangi

Pemerhati Pendidikan, Anak Dan Keberlanjutan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun