Alat ini juga bisa menjadi sumber inspirasi bagi mahasiswa yang merasa kesulitan mencari ide untuk tugas atau proyek. Misalnya, ketika mereka diminta membuat esai dengan tema tertentu, Perplexity AI dapat memberi ide kerangka awal yang bisa dikembangkan lebih lanjut.
5. Meningkatkan Kemandirian Belajar Â
Bagi mahasiswa yang lebih suka belajar secara mandiri, Perplexity AI memberikan kesempatan untuk mencari tahu dan memahami sendiri berbagai materi. Dengan demikian, mahasiswa dapat belajar dengan kecepatan mereka sendiri, menyesuaikan tingkat pemahaman mereka terhadap suatu topik.
Nah tak hanya penggunaannya nih, sebagai mahasiswa yang baik, kita juga wajib mengetahui etika-etika yang  yang ada dalam penggunaan AI yaa...
Berikut adalah Etika Penggunaan Perplexity AI
1. Menggunakan untuk Memahami, Bukan Menyalin Â
Etika dasar dalam menggunakan AI adalah untuk memahami materi, bukan menyalinnya mentah-mentah. Mahasiswa harus menggunakan Perplexity AI sebagai alat bantu belajar dan bukan untuk plagiarisme. Tanggung jawab moral ada pada mahasiswa untuk menggunakan hasil dari AI sebagai referensi dan mengembangkan ide sendiri.
2. Mencantumkan Sumber yang Valid Â
Perplexity AI memberikan rangkuman dari sumber-sumber terpercaya, tetapi penting bagi mahasiswa untuk mengecek ulang dan mencantumkan sumber yang sesuai jika digunakan dalam tugas atau penelitian. Dengan cara ini, mereka menghindari kesalahan informasi dan menegakkan integritas akademik.
3. Menghindari Ketergantungan Berlebihan Â
Mahasiswa sebaiknya tidak bergantung sepenuhnya pada AI untuk menyelesaikan setiap tugas akademik. Ketergantungan berlebihan bisa menghambat kemampuan berpikir kritis dan pemecahan masalah secara mandiri. Sebaiknya AI hanya digunakan ketika memang diperlukan sebagai tambahan, bukan sebagai solusi utama.