Mohon tunggu...
AUDRI APRILIA PWK UNEJ
AUDRI APRILIA PWK UNEJ Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Jember

Mahasiswa yang sedang belajar menulis artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pembangunan Taman Disabilitas sebagai Upaya Penerapan Kebijakan Pembangunan Wilayah

5 September 2023   23:10 Diperbarui: 6 September 2023   03:43 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pembangunan wilayah merupakan pembangunan yang berimbang dengan adanya kesamaan tingkat pembangunan. Pembangunan wilayah mendorong pengembangan sosial ekonomi dan ekonomi berjalan beriringan dengan menjaga keberlangsungan hidup antar kawasan. Tujuan pembangunan wilayah yakni memberi perlindungan sosial dan ekonomi bagi masyarakat agar tidak mengalami ketimpangan dan kemiskinan, sebagai penyedia sarana untuk memperbaiki mutu sumber daya berkelanjutan, mendorong kesejahteraan Masyarakat, dan meratakan pembangunan antar wilayah. Pembangunan wilayah memiliki beberapa konsep, antara lain yakni berberbasis karakter sumber daya, berbasis penataan ruang, pengembangan wilayah terpadu, dan konsep pengembangan wilayah berdasarkan klaster.

Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2018, menyebutkan pengembangan wilayah akan ditujukan pada pertumbuhan dan pemerataan pembangunan. Pemerataan pembangunan dapat berupa fasilitas publik dengan standar kenyamanan, keamanan, dan keselamatan. Pada Undang-Undang No.28/2002 tentang Bangunan Gedung, UU No. 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas menjelaskan terkait fungsional gedung dengan tata bangunan gedung yang menjamin dalam keamanan, kesehatan, kenyamanan, dan kemudahan bagi penggunanya. Pada UU ini, menjadi pemenuhan kesamaan dan kesempatan terhadap penyandang disabilitas dalam segala aspek penyelenggaraan negara dan masyarakat, pelindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas, termasuk penyediaan aksesibilitas dan akomodasi yang layak. Hal ini, bertujuan untuk mewujudkan taraf kehidupan penyandang disabilitas yang lebih berkualitas, adil, sejahtera lahir dan batin.

Pembangunan di Indonesia saat ini sudah mengangkat isu terkait pembangunan ramah disabilitas. Pembangunan inklusi hadir dalam orientasi pertumbuhan penduduk agar mampu menjangkau semua kalangan tanpa terkecuali. Berikut beberapa sarana dan prasarana utama yang dibutuhkan penyandang disabilitas yakni kursi roda atau alat bantu jalan, kartu antrian prioritas, lahan parkir, salasar khusus penyandang disabilitas, pintu akses khusus, kursi tunggu khusus, toilet khusus, jalur pedestrian, dan ramp. Kelengkapan sarana dan prasarana tersebut akan membantu penyandang disabilitas untuk beraktivitas. Maka dari itu, diharapkan bahwa taman ramah disabilitas mampu memberikan dampak yang positif.

Taman ramah disabilitas adalah taman atau area publik yang dirancang dan diatur sedemikian rupa sehingga dapat diakses dan dinikmati dengan baik oleh semua orang, termasuk mereka yang memiliki berbagai jenis disabilitas. Tujuan utama dari taman ini adalah untuk menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua individu, tanpa memandang kondisi fisik, sensori, atau kognitif mereka.

Berikut beberapa fitur yang biasanya ada di taman ramah disabilitas:

  • Ruang aksesibilitas:

Harus memiliki jalur akses yang lancar dan lebar yang memungkinkan orang dengan kursi roda atau perangkat bantu bergerak untuk bergerak dengan mudah.

  • Rambu penunjuk:

Penanda, rambu, dan informasi yang jelas dan mudah diakses harus dipasang di seluruh taman untuk membantu orang dengan disabilitas menavigasi dengan mudah.

  • Permukaan yang aman:

Jalan setapak harus memiliki permukaan yang rata dan tidak licin agar meminimalkan risiko jatuh, terutama bagi mereka yang menggunakan kursi roda atau memiliki masalah keseimbangan.

  • Bentuk tanah dan pencahayaan:

Pertimbangkan berbagai jenis disabilitas, seperti disabilitas sensori, dengan memastikan pencahayaan yang cukup dan bentuk tanah yang aman dan mudah dikenali.

  • Area duduk dan peristirahatan
  • Toilet dan fasilitas pendukung:

Jika memungkinkan, taman harus memiliki toilet yang diakses dengan mudah dan fasilitas pendukung lainnya seperti fasilitas untuk mengganti popok atau peralatan medis.

  • Vegetasi dan keindahan alam:

Sangat penting, taman ini harus dirancang untuk memaksimalkan pengalaman alam dan keindahan bagi semua pengunjung.

Penting untuk melibatkan komunitas lokal dan orang dengan disabilitas dalam perencanaan dan pengembangan taman ramah disabilitas ini untuk memastikan bahwa kebutuhan mereka dipenuhi dengan baik. Dengan demikian, taman ini akan menjadi tempat yang menyenangkan dan inklusif bagi semua orang.

Pembangunan wilayah dan taman disabilitas adalah dua konsep yang berhubungan erat karena keduanya berkontribusi pada penciptaan lingkungan yang inklusif dan ramah bagi semua orang, termasuk individu dengan disabilitas. Aksesibilitas merupakan salah satu aspek utama pembangunan wilayah adalah menciptakan infrastruktur yang mudah diakses oleh semua orang dengan mencakup aksesibilitas bagi individu dengan disabilitas. Taman disabilitas dirancang khusus untuk memastikan bahwa individu dengan berbagai jenis disabilitas dapat dengan mudah mengakses dan menikmati taman tersebut. Ini termasuk membangun jalur setapak yang lebar, ramah kursi roda, serta mempertimbangkan kebutuhan individu dengan disabilitas sensorik, seperti taman yang dirancang untuk individu tunanetra dengan elemen seperti jalur braille.

Taman disabilitas dapat menjadi tempat inklusi sosial yang penting bagi individu dengan disabilitas. Ini memberi mereka kesempatan untuk berpartisipasi dalam aktivitas luar ruangan, berinteraksi dengan masyarakat, dan merasa diterima. Pembangunan wilayah yang memasukkan taman-taman disabilitas ini dapat memperkuat konsep inklusi sosial dalam masyarakat. Pembangunan ini dapat meningkatkan kualitas hidup individu dengan disabilitas dengan menyediakan tempat untuk berolahraga, bersantai, dan merasa terhubung dengan alam. Ini juga dapat membantu dalam pemulihan fisik dan psikologis individu dengan disabilitas. Adanya Taman disabilitas juga dapat digunakan sebagai sumber pendidikan dan kesadaran tentang kebutuhan individu dengan disabilitas. Masyarakat dapat mengunjungi taman-taman ini dan belajar lebih banyak tentang tantangan yang dihadapi individu dengan disabilitas, serta cara mereka dapat memberikan dukungan dan memahami kebutuhan mereka.

Rancangan yang baik, dapat mendukung pembangunan wilayah yang berkelanjutan dengan mendorong penggunaan ruang publik yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Hal tersebut dapat mencakup penggunaan tanaman yang tahan kekeringan, pengelolaan air yang baik, dan penggunaan energi yang hemat. Jadi, pembangunan wilayah yang mempertimbangkan taman disabilitas adalah langkah positif menuju masyarakat yang lebih inklusif dan ramah bagi individu dengan disabilitas. Hal ini dapat meningkatkan kualitas hidup mereka dan memberikan manfaat sosial, kesehatan, dan pendidikan yang penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun