Beberapa dampak eksternal yang mungkin ditimbulkan oleh PT. Cement Puger Jaya Raya Sentosa antara lain:
- Pencemaran udara.Â
Produksi semen dapat menghasilkan emisi gas yang berpotensi mencemari udara, seperti debu dan gas beracun. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan masyarakat dan lingkungan sekitar.
- Pencemaran air
Produksi semen juga membutuhkan penggunaan air dalam jumlah besar. Penggunaan air tersebut dapat menciptakan dampak negatif terhadap ketersediaan air bersih di sekitar lokasi pabrik.
- Kebisingan
Kegiatan produksi semen juga dapat menghasilkan suara yang bising. Hal ini dapat mengganggu kenyamanan dan kesehatan masyarakat sekitar yang tinggal di sekitar pabrik.
- Kerusakan lingkungan
Produksi semen juga dapat mengakibatkan kerusakan lingkungan, seperti deforestasi dan kerusakan ekosistem alam di sekitar lokasi pabrik.
- Dampak sosial
Dampak eksternal dari PT. Cement Puger Jaya Raya Sentosa juga dapat berdampak pada kehidupan sosial masyarakat sekitar, seperti meningkatnya tingkat pengangguran karena perusahaan tidak merekrut tenaga kerja lokal.
PT. Cement Puger Jaya Raya Sentosa sebagai perusahaan harus mempertimbangkan dampak eksternal yang ditimbulkan dari kegiatannya dan berusaha untuk mengurangi dampak negatif tersebut. Hal ini dapat dilakukan dengan menerapkan teknologi produksi yang ramah lingkungan, memperbaiki sistem pengelolaan limbah, dan memperhatikan hak-hak masyarakat sekitar.
Batu kapur adalah batuan yang terdiri dari kalsium karbonat dan sering digunakan sebagai bahan baku dalam industri semen, kaca, dan pupuk. Dampak positif yang mungkin dihasilkan oleh keberadaan batu kapur adalah memberikan sumber daya mineral yang penting bagi pembangunan dan industri. Batu kapur dapat digunakan sebagai bahan baku dalam produksi semen, kaca, dan pupuk, yang berkontribusi pada pembangunan infrastruktur dan industri di wilayah setempat. Selain itu, batu kapur juga dapat digunakan sebagai bahan baku dalam industri pembangkit listrik, yang dapat meningkatkan pasokan energi listrik bagi masyarakat.
Namun, kegiatan pengolahan dan penambangan batu kapur juga dapat menimbulkan dampak negatif, seperti erosi tanah, degradasi lingkungan, dan gangguan kesehatan masyarakat. Penambangan batu kapur dapat merusak ekosistem dan habitat alami, serta mengurangi kualitas air tanah dan udara di sekitar lokasi penambangan. Selain itu, penggunaan bahan kimia dalam pengolahan batu kapur juga dapat mencemari lingkungan dan mengganggu kesehatan masyarakat.
Dalam hal ini, perusahaan atau pemerintah yang melakukan kegiatan penambangan dan pengolahan batu kapur harus bertanggung jawab dalam mengelola dampak eksternalitas yang dihasilkan. Perusahaan atau pemerintah dapat melakukan tindakan mitigasi dan pencegahan, seperti penggunaan teknologi yang lebih ramah lingkungan, pengelolaan limbah yang baik, dan pengembangan rencana pemantauan lingkungan yang ketat.
Selain itu, perusahaan atau pemerintah juga harus berkomunikasi dan berkolaborasi dengan masyarakat setempat untuk mengurangi dampak negatif dan meningkatkan manfaat yang dihasilkan oleh kegiatan penambangan dan pengolahan batu kapur.