Mohon tunggu...
Audrey Goenharto
Audrey Goenharto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Menggagas Kesejahteraan Bersama: Perspektif Sosial, Ekonomi, dan Politik di Tengah Ketimpangan Zaman

5 Desember 2024   12:38 Diperbarui: 5 Desember 2024   12:52 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masalahnya, partisipasi rakyat dalam proses politik sering kali terhambat oleh berbagai faktor, seperti kurangnya pendidikan politik yang memadai, kampanye negatif, serta minimnya akses terhadap informasi yang objektif. Sebagai hasilnya, banyak masyarakat yang terjebak dalam sikap apatis dan enggan untuk terlibat dalam politik.

Isu Ekonomi: Ketimpangan yang Semakin Menajam

Ketimpangan ekonomi adalah salah satu isu utama yang tengah dihadapi oleh banyak negara di dunia, termasuk Indonesia. Meskipun dalam beberapa dekade terakhir Indonesia mengalami pertumbuhan ekonomi yang signifikan, namun ketimpangan antara kelompok kaya dan miskin justru semakin melebar. 

Sebuah laporan Bank Dunia mengungkapkan bahwa ketimpangan ekonomi Indonesia meningkat dari tahun ke tahun, dengan sebagian besar kekayaan negara terkonsentrasi pada segelintir orang atau kelompok.

Fenomena ini tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga menjadi isu global. Di banyak negara maju sekalipun, seperti Amerika Serikat, ketimpangan ekonomi yang semakin tajam menjadi salah satu tantangan terbesar dalam politik dan ekonomi mereka. 

Sementara segelintir individu atau perusahaan besar menikmati keuntungan luar biasa, sebagian besar masyarakat hidup dalam kemiskinan atau dalam kondisi perekonomian yang tidak stabil. Hal ini menimbulkan rasa ketidakadilan dan memperburuk ketegangan sosial.

Ketimpangan ekonomi ini juga semakin terlihat dalam ketidakmerataan akses terhadap pendidikan, kesehatan, dan pekerjaan yang layak. Mereka yang berada di daerah miskin atau terpencil sering kali kesulitan untuk mengakses fasilitas pendidikan yang baik, layanan kesehatan yang memadai, serta peluang kerja yang memadai.

 Sementara itu, mereka yang berada di kota besar atau pusat-pusat ekonomi, memiliki akses yang lebih besar terhadap semua hal tersebut. Akibatnya, kesenjangan antara mereka yang kaya dan miskin semakin menganga, dan ini berpotensi menciptakan ketidakstabilan sosial di masa depan.

Dalam menghadapi ketimpangan ini, penting bagi pemerintah untuk memastikan bahwa kebijakan ekonomi yang diambil tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi semata, tetapi juga berusaha untuk meratakan distribusi kekayaan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Oleh karena itu, keberpihakan terhadap sektor-sektor yang bisa mengurangi kesenjangan sosial, seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur di daerah-daerah tertinggal, menjadi sangat penting.

Isu Sosial Budaya: Membangun Kesadaran Kolektif

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun