Kearifan Lokal Sebagai Identitas Negara, Haruskah Dipertahankan?

"Mari kita terus berkarya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Mari terus menggali Kearifan Lokal untuk memperkuat kemampuan kita dalam menghadapi bencana. Mari kita terus menjaga bumi kita dengan sehormat-hormatnya,"

Begitu kira-kira akhir dari sambutan yang disampaikan oleh Presiden Joko Widodo dalam Pekan Kebudayaan Nasional Tahun 2020. Dalam sambutannya, beliau mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk terus menggali kearifan lokal yang bertujuan untuk memperkuat dalam menghadapi segala tantangan. Seperti yang kita ketahui, Indonesia memiliki keragaman suku, budaya, etnis, dan adat istiadat yang sangat unik serta memiliki ciri khas tersendiri. Dalam keberagaman itu, terdapat nilai-nilai yang menjadi kearifan dari daerah masing-masing.

Kearifan itulah yang kita sebut dengan kearifan lokal. Namun, apa sebenarnya makna dari kearifan lokal? Seberapa pentingkah kita sebagai masyarakat dalam melestarikan kearifan lokal? Mari simak pembahasan berikut ini.

Setiap bagian dari kehidupan masyarakat lokal pasti berkaitan dengan lingkungan hidup. Hal tersebut dikatakan demikian karena lingkungan hidup mencakup seluruh benda dan makhluk yang berada di dalamnya. 

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan pada Pasal 1 Ayat 30, kearifan lokal didefinisikan sebagai nilai-nilai luhur yang berlaku dalam tata kehidupan masyarakat untuk antara lain melindungi dan mengelola lingkungan hidup secara lestari.

Kearifan lokal didefinisikan sebagai suatu budaya dan nilai-nilai luhur yang secara turun temurun telah berlaku dalam tata nilai kehidupan masyarakat setempat, dimana hal ini bertujuan untuk melindungi dan mengelola lingkungan hidup agar tetap lestari. Lebih lanjut, kearifan lokal juga dimaknai sebagai kemampuan beradaptasi dan menjadi penggerak transformasi serta pencipta keanekaragaman budaya Indonesia.

Kearifan lokal memiliki makna yang sangat mendalam, dimana kearifan lokal dapat menjadi bentuk pengetahuan, pemikiran serta pemahaman nilai-nilai dari etika adat yang menjadi pedoman perilaku manusia. Nilai-nilai yang terkandung dalam kearifan lokal telah tertanam di masyarakat dan akan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari masyarakat itu sendiri. Selain itu, kearifan lokal dapat menjadi pengembangan budaya yang telah diwariskan sejak dahulu kala. Makna penting lainnya adalah kearifan lokal juga bisa menjadi fenomena yang menjadi ciri khas suatu kelompok masyarakat.

Namun seiring berjalannya waktu, banyak sekali pengaruh yang perlahan melunturkan nilai-nilai kearifan lokal. Seperti di era modern saat ini, kearifan lokal dikhawatirkan akan meredup serta kehilangan maknanya. Selain itu, hal yang memberi pengaruh lainnya adalah pengaruh budaya luar dan dampak dari arus globalisasi. Globalisasi bisa menjadi ancaman bagi budaya bangsa. Rendahnya tingkat kesadaran masyarakat dapat menyeret pada arus globalisasi.

Pengaruh globalisasi terhadap kearifan lokal dalam masyarakat modern adalah adanya perubahan atau pergeseran tatanan nilai dan norma yang sudah berkembang di masyarakat. Sebagai contoh, saat ini semakin banyak budaya bangsa yang dilupakan dan lebih mengarah ke barat-baratan, padahal tidak sesuai dengan nilai norma yang berlaku di Indonesia. Selain itu juga, globalisasi memungkinkan pudarnya rasa cinta terhadap budaya lokal. Globalisasi juga mengakibatkan masyarakat semakin individualisme, yang bisa memicu lunturnya semangat gotong royong dan rasa kesatuan.

Melihat banyaknya dampak negatif globalisasi terhadap kearifan lokal, ini menjadi suatu tantangan tersendiri bagi kita masyarakat Indonesia. Masyarakat ditantang bagaimana caranya dapat mempertahankan budaya yang sudah ada sejak dulu kala, dan dipertahankan hingga saat ini. Budaya lokal sangat penting untuk dipertahankan sebab hal ini yang menggambarkan jati diri dan eksistensi kita sebagai suatu bangsa. Nilai-nilai luhur kebudayaan lokal merupakan tempat kita berpijak untuk memperkuat bangsa di era globalisasi.

Kearifan lokal sangat penting untuk dilestarikan karena selain mengandung nilai-nilai budaya, ia juga membantu kita menghadapi sejumlah tantangan yang terjadi. Kearifan lokal juga perlu dipertahankan sebagai wujud kita mempertahankan identitas bangsa dan memaknai nilai penting yang terdapat didalamnya. Masyarakat sudah seharusnya menjadi penggerak dan yang bertanggung jawab terhadap lestarinya keberagaman budaya bangsa.

Beberapa motivasi yang harus digerakkan dalam rangka melestarikan kearifan lokal adalah motivasi untuk mewariskan budaya lokal, untuk meningkatkan pengetahuan terhadap nilai-nilai sejarah bangsa dari masa ke masa, untuk menjamin terwujudnya keragaman lingkungan budaya, untuk meningkatkan kesejahteraan, dan untuk menumbuhkan suatu rasa kebanggan terhadap warisan budaya yang diturunkan dari generasi terdahulu.

Banyak sekali cara yang bisa dilakukan untuk ikut serta dalam melestarikan kearifan lokal. Sosialisasi dan pengajaran tentang kebudayaan lokal kepada generasi muda dapat menjadi salah satu langkah awalnya. Dengan menanamkannya sedini mungkin, maka hal ini dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap kearifan lokal. Apabila rasa cinta terhadap kearifan lokal sudah ditanamkan, maka hal ini juga bisa meningkatkan kesadaran, kepedulian, dan rasa tanggung jawab dalam menjaga budaya lokal demi kenyamanan kelangsungan hidup manusia.

Pengajaran tentang kearifan lokal juga dapat diselingi dengan inovasi atau terobosan misalnya melakukan pengataman yang dapat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang budaya lokal. Cara lainnya bisa juga dengan mendokumentasikan kebudayaan tersebut dan memperkenalkan serta mempromosikan misalnya lewat suatu festival budaya atau yang lainnya. Selain itu, diperlukan juga dukungan dari berbagai pihak, misalnya pemerintah ataupun swasta untuk mendukung perkembangan kearifan lokal. Pemerintah sebagai pihak yang memiliki kuasa dapat membuat suatu kebijakan sehubungan dengan UU lingkungan hidup dan menjalankan suatu program untuk mewujudukan kepeduliaan terhadap lingkungan setempat.

Berkaitan dengan hal ini juga, penting sekali bagi kita masyarakat Indonesia menetapkan strategi pemberdayaan komunitas dengan mengedepankan nilai-nilai kearifan lokal. Khususnya saat ini, strategi pemberdayaan komunitas dapat menjadi upaya untuk memperkuat nilai-nilai dan norma agar tetap terjaga sebagai bentuk kearifan lokal. Masyarakat haruslah berpikir secara rasional, agar dapat membedakan mana yang harus diubah dan mana yang harus dipertahankan. Pihak-pihak seperti pemerintah dan swasta juga harus ikut berperan dalam rangka menetapkan kebijakan,  memberikan kontribusi, dan evaluasi.

diolah secara mandiri melalui aplikasi Canva

Nilai-nilai budaya yang terkandung dalam kearifan lokal bukan hanya sekadar prinsip, namun hal ini juga berupa nilai-nilai kehidupan yang bisa kita jadikan pegangan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Inilah saatnya untuk kita menguatkan kembali karakter bangsa dengan memaknai nilai-nilai dalam kearifan lokal. Buktikan kepada dunia bahwa kita mampu mempertahankan identitas dan karakter bangsa untuk menghadapi berbagai tantangan di masa mendatang.

Sumber:

Fallahnda, B., & Ramadhani, Y. (2021, January 19). Pengertian Kearifan LOKAL: Fungsi, Karakteristik, dan Ciri-Cirinya. Retrieved February 11, 2021,

Liputan6.com. (2020, October 31). Jokowi Minta BUDAYA dan Kearifan lokal dihidupkan. Retrieved February 11, 2021

Abdillah, F. (n.d.). Sosiologi Kelas 12: Pentingnya Memahami Kearifan LOKAL DAN KARAKTERISTIKNYA. Retrieved February 18, 2021.