Mohon tunggu...
Audrey Angelica
Audrey Angelica Mohon Tunggu... Freelancer - halo semua

seorang pelajar yang menuangkan pikirannya ke dalam tulisan. hehe

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kisah Perjalanan Kesultanan Demak: Peran Pentingnya dalam Penyebaran Agama Islam

5 September 2019   14:03 Diperbarui: 23 Juni 2021   14:04 15240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sultan Trenggono berhasil membawa Kesultanan Demak pada masa kejayaannya. (https://www.kuwaluhan.com/2018/05/kisah-asal-usul-sultan-trenggono-dari.html)

Raden Patah merupakan santri Sunan Ampel. Setelah selesai menuntut ilmu kepadanya, Raden Patah kemudian menyebarkan agama Islam di daerah Demak. Brawijaya V kemudian mengangkatnya sebagai adipati Demak. Di bawah pemerintahan Raden Patah, Demak berkembang menjadi pusat perdagangan dan penyebaran agama Islam di Pulau Jawa. 

Setelah Raden Patah, raja yang menggantikannya adalah Pati Unus (1518-1521) dan Sultan Trenggono (1521-1546). Pati Unus sempat menyerang Portugis di Malaka, tetapi gagal. 

Keberaniannya tersebut membuat ia dijuluki Pangeran Sabrang lor karena pernah menyebrangi Laut Jawa menuju Malaka untuk melawan bangsa Portugis. Setelah masa pemerintahannya berakhir, Ia digantikkan oleh Sultan Trenggono. 

Baca juga : Istana Prawoto, Mengupas Jejak Sejarah Kesultanan Demak dan Nusantara

Raden Patah, raja pertama Kesultanan Demak (https://tulisankita.com/raden-patah-pendiri-kesultanan-demak-keturunan-tionghoa/)
Raden Patah, raja pertama Kesultanan Demak (https://tulisankita.com/raden-patah-pendiri-kesultanan-demak-keturunan-tionghoa/)
Demak mencapai puncak kejayaan pada masa Sultan Trenggono. Wilayah kekuasaan Demak meliputi sebagian Jawa Barat, seluruh Jawa Tengah, dan sebagian Jawa Timur. Sultan Trenggono berjasa atas penyebaran Islam di kedua wilayah tersebut. 

Sultan Trenggono dikenal sebagai raja yang sangat bijaksana dan gagah berani dan berhasil memperlebar wilayah kekuasaannya yang meliputi dari Jawa Timur dan Barat. Sultan Trenggono berhasil menguasai Sunda Kelapa setelah merebutnya dari Kerajaan Padjajaran. 

Raja Demak ini berhasil menghalau pasukan Portugis pada tahun 1527. Pada tahun yang sama, Ia berhasil menguasai Tuban, Surabaya, dan Pasuruan. Pada tahun 1529, Ia meluaskan kekuasaan dengan menaklukan Madrun. Selanjutnya pada tahun 1545, Ia berhasil menguasai Malang dan Blambangan.

Sultan Trenggono berhasil membawa Kesultanan Demak pada masa kejayaannya. (https://www.kuwaluhan.com/2018/05/kisah-asal-usul-sultan-trenggono-dari.html)
Sultan Trenggono berhasil membawa Kesultanan Demak pada masa kejayaannya. (https://www.kuwaluhan.com/2018/05/kisah-asal-usul-sultan-trenggono-dari.html)
Kondisi ekonomi kesultanan ini pada awalnya karena Raden Patah menetap di Gresik, kemudian Ia pindah ke wilayah Demak dan mendirikan bandar dagang. Saat itu, Demak merupakan pelabuhan penting di pesisir Jawa karena ramai dikunjungi oleh kapal-kapal dagang dari berbagai daerah. Hal ini tidak dapat terlepas dari jatuhnya Malaka ke tangan Portugis. 

Menurut catatan Tome Pires, Demak merupakan kesultanan yang sangat makmur, pertaniannya menghasilkan beras yang berlimpah, bahkan sebagian di ekspor ke Malaka melalui pelabuhan milik kesultanan tersebut. Demak telah memiliki armada kapal jung (besar) hingga 40 buah. Kapal-kapal ini melayani jalur perdagangan di sepanjang pantai utara Jawa hingga ke Palembang, Jambi, Bangka, Belitung, dan Tanjungpura. 

Sedangkan, kondisi kebudayaannya dimulai dari raja nya. Raden Patah dikenal sebagai orang yang menyukai seni, terutama wayang. Ia mengubah bentuk wayang sehingga tidak lagi sama bentuknya dengan yang terpahat pada relief candi. Ia juga membangun Masjid Agung Demak, sebuah masjid yang masih berdiri megah di Kota Demak sampai saat ini. 

Baca juga : Potongan Napak Tilas Kesultanan Ternate di Tanah Alor dan Al Quran Tua Alor Besar (Jejak Nama Ternate di Alor)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun