Mohon tunggu...
Audy Jo
Audy Jo Mohon Tunggu... Lainnya - Dreamer

Audy Jo, Ceritadiri.com Buletin My World

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Enggak Berani Mengadu!

5 Agustus 2023   16:58 Diperbarui: 5 Agustus 2023   18:21 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Mau mengadu? 

Nanti kembali lagi pertanyaan  balik, "Kenapa dulu beli rumah di sini?"
Aih, repot! Berusaha untuk menikmati saja.

Kalaupun mau foto pemandangan bisa juga dari jendela samping. Yah masalahnya ada genteng, atau pohon besar punya tetangga, hehehe.

Apalagi tambahan kabel internet bikin jadi seperti benang kusut, ih benang layangan juga nempel di kabel sama genteng rumah. Jadilah keruwetan di depan mata.

Mengganti provider internet apalagi!

Provider lama meninggalkan kabel tanpa di bereskan. Kabel dari provider baru sekarang berkaitan. Padahal sudah di wanti wanti tolong ditarik kabelnya. Enggak tuh! Apa pura-pura ga dengar atau memang sengaja. Barangkali siapa tahu saya berubah pikiran mau pakai provider lama lagi?!

Sebetulnya ada benar juga menaruh kabel bekas ya? Kalau saya berubah pikiran, kabel sudah ada dan saya tidak perlu beli lagi untuk menambah kabel. Lumayan kan kalau beli kabel kekurangan ketika pas saat masang Internet dan Tv.

Cara Tradisional Mau?

Dulu perencanaan kota gimana ya? Dapat informasi dari Hubby yang bergerak dalam bidang arsitektur, katanya kalau rapih ke dalam tanah lebih mahal biayanya. Apalagi harus memperhitungkan kerusakkan lingkungan.

Kalau disuruh bongkar saya sih enggak ngebayangin nih. Antara kabel PLN, Pipa air, kabel fiber optik internet, komun dan listrik. Ahhh sudah pasti mati internet ... mati listrik. Jadi kembali ke zaman gelap. Enggak mau juga.

Lagi mikirin gimana solusinya? Eh malah keinget zaman galian di pinggir jalan. Gali lubang, tutup lubang. Cara tradisional yang tidak efisien dan efektif, membuat daerah sekitarnya rusak.

Trotoar dan jalan yang dibongkar tidak bisa kembali normal dan rapih seperti semula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun