inilah masa depan mereka yang aku lihat"
("Pertarungan dengan Jiwa", Ryeol, hlm. 166).
Buku kumpulan puisi yang berjudul (Pada Saat Merenung Hal-Hal yang Kuno) yang diterjemahkan dengan bahasa Indonesia dalam buku Ikan adalah Pertapa oleh Kim Young Soo dan Nenden Lilis Aisyah. Kim Young Soo adalah professor sekaligus penerjemah karya sastra Komunitas SISAN Korea Selatan dan SKSP Indonesia. Serta, Nenden Lilis Aisyah adalah penyair sekaligus dosen di Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Pendidikan Indonesia. Sebelumnya sudah menerjemahkan karya penyair Choi Jun yang berjudul Orang Suci Pohon dan karya dari Moon Changgil yang berjudul Apa yang diharapkan Rel Kereta Api. Selain itu, Nenden Lilis A bersama Shin Young Duk, pernah menerjemahkan puisi karya Yun Dong Ju yang berjudul Langit, Angin, Bintang, dan Puisi.
Dalam buku kumpulan puisi Ikan Adalah Pertapa, yang dilakukan dengan kolaborasi antara Kim Young Soo yang berasal dari Korea dan Nenden Lilis Aisyah dari Indonesia, mereka tentunya bekerja sama untuk memahami puisi asli dalam bahasa Korea dan secara langsung mengungkapkannya dalam bahasa Indonesia yang menghasilkan terjemahan yang mempertahankan keaslian, nuansa, dan gaya puisi asli. Proses terjemahan puisi dapat menjadi tugas yang cukup rumit, tetapi dalam Ikan Adalah Pertapa ini para penerjemah mampu menangkap esensi puisi asli dengan cermat dan mempertahankan keindahannya dalam bahasa Indonesia. Pilihan kata dan struktur kalimat tersebut menjaga emosional dari puisi aslinya, sehingga memungkinkan pembaca untuk merasakan nuansa yang sama seperti dalam bahasa aslinya.
Secara keselurahan, buku Ikan Adalah Pertapa adalah sebuah kumpulan puisi yang mengisahkan tentang kecemasan dan keraguan yang dialami manusia akan hidup. Buku ini menggabungkan harmoni melalui kekuatan kata puitisnya. Ketika membaca setiap puisinya, pembaca akan terpesona oleh keindahan bahasa, kepekaan emosional, dan gambaran kuat yang dihadirkan oleh penyair. Meskipun dalam bahasa Indonesia, puisi-puisi tersebut tetap mampu menghantarkan pesan-pesan yang mendalam dan menggugah hati sebagaimana puisi aslinya. Melalui buku ini, para pembaca diajak menjelajahi bagaimana kehidupan dibalik hingar bingar Korea Selatan melalui keindahan puisi karya Ko Hyeong Ryeol. Buku ini bisa menjadi rekomendasi bagi pecinta puisi dan penggemar budaya korea, serta mereka yang ingin mengeksplorasi keindahan sastra dari berbagai sudut pandang. (Audila Resnita P)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H