Mohon tunggu...
D. Hasbi A.
D. Hasbi A. Mohon Tunggu... Guru - Pengajar

Hobby menggambar, baca novel dan komik, nonton film, menyenangi sains.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Pondasi Konsultasi Pemilihan Jurusan PTN Saat UTBK SBMPTN dan SNMPTN

23 Desember 2021   13:19 Diperbarui: 23 Desember 2021   13:47 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potensi yang dimiliki manusia sangat hebat. Tertanam pada diri manusia. Namun potensi itu harus distimulasi, dikatalis, ditrigger agar bangkit dan meledak.

Sebaliknya, jika setiap manusia direndahkan, dianggap tidak mampu, maka potensi itu akan terkubur dan sia-sia. Kenyataan inilah yang sering terjadi. Banyak orang bahkan orang terdekat anak yaitu orang tua dan guru yang tanpa sadar men-downgrade anak sehingga anak merasa bahwa dirinya memang tidak mampu akhirnya menurunkan level cita-citanya. Hal ini sungguh merendahkan kemampuan Tuhan dalam penciptaan.

Semua Anak Hebat!

Jangan pernah mengatakan bahwa mereka tidak mampu!

Seorang yang menangani konseling harus menghargai anak dengan cara memberitahukan pada setiap anak bahwa mereka semua memiliki kemampuan hebat dan pasti mampu meraih cita-cita mereka setinggi apapun.

Cita-cita setinggi apapun dapat diraih karena mereka ciptaan Tuhan dan tidak mungkin Tuhan menciptakan makhluknya di bawah standar. Bahkan ini adalah standar Tuhan, bukan standar manusia.

Jangan membatasi cita-cita anak hanya karena konselor tidak mampu meraihnya! Jika konselor tak mampu jangan egois dengan membuat anak melakukan yang konselor lakukan di masa lalu dengan membatasi cita-cita. Pengalaman, pilihan buruk, rasa malas, ketidakmampuan konselor di masa lalu jangan ditularkan ke anak! Jangan sampai konselor menjadi penghambat anak meraih cita-cita dan impian!

Sejarah buruk justru harus jadi pelajaran agar tidak terjadi lagi. Hal ini saya katakan karena banyak saya temui ternyata banyak guru yang terpaksa jadi guru dan memiliki masa lalu kelam, misalnya malas belajar, salah memilih jurusan, kalah mental sebelum berjuang dan hal buruk itu malah ditularkan pada anak.

Seharusnya bukan impian yang diturunkan levelnya, tapi usahanya yang ditingkatkan, metodenya diubah dengan yang lebif efektif.

Tipu Daya Terselubung Bimbingan Belajar Dalam Pemilihan Jurusan 

Mengapa saya menyatakan demikian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun