Mohon tunggu...
Atunk F. Karyadi
Atunk F. Karyadi Mohon Tunggu... Editor - Menulis yang manis dan mengedit yang pahit. Haaa

Suka yang klasik dalam kata, dan futuristik dalam kerja.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengagumi Prof Azyumardi Azra

26 Oktober 2017   12:24 Diperbarui: 18 September 2022   21:26 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perspektif yang luas menjadikannya luwes dan lentur dalam menjawab berbagai persoalan. Bahkan, pengalaman dan sejarah hidup yang beliau alami bisa menjadi bingkai solusi dari problematika yang menghimpitnya.

notes yang berantakan tapi sangat berguna (doc.pribadi)
notes yang berantakan tapi sangat berguna (doc.pribadi)
Beliau mencontohkan teori history of daily life---bahwa banyak aktivitas keseharian kita seperti cara makan dan minum terpengarauh oleh sejarah sosial---dengan kondisi Ciputat pertengan tahun 1970-an. 

Beliau kuliah di Ciputat 1976-1982. Di saat itu, jika mahasiswa lapar bisa menuju warung bubur kacang ijo dengan mudah dan harga yang murah. Sedangkan kini, lebih banyak kafe borjuis. 

Tempat warung bubur kacang ijo itu pun kini sudah tidak ada. Ini juga yang melatarbelakangi perubahan sosial ekonomi mahasiswa.

Demikian pula ketika mahasiswa bertanya tentang subjektivitas penulis sejarah, Prof Azra menyatakan bahwa subjektivitas tidak bisa dielakkan, ia terjadi secara alamiah. 

Beliau mencontohkan kenapa Disertasi yang ditulisnya bertema jaringan ulama Nusantara, karena memang latar belakang beliau di kampung halaman---yakni L.A. alias Lubuk Alung, Padang Pariaman---kental dengan nuansa tradisi para ulama. Yang pada akhirnya buku itu terbit luas dan menjadi rujukan utama dalam kajian sejarah ulama Nusantara.

Di samping aktivitas yang super padat---tulisan ini belum menyinggung peran aktif beliau di pemerintahan, organisasi nasional maupun internasional---pemikiran yang jernih, sosok yang disiplin tinggi, serta produktif menulis dan mengisi konferensi, yang membuat saya kagum dari sosok beliau adalah satu hal.

Di usianya 62 tahun ini (lahir 1955) beliau masih menyempatkan waktu untuk para mahasiswa dalam hal keilmuan mapun sekadar foto bersama dan beliau sendirilah memeriksa makalah mereka satu per satu dengan cermat dan teliti. 

Sebuah pekerjaan yang dianggap 'remeh' oleh kebanyakan tokoh, namun bagi beliau sangatlah penting. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kesehatan baik rohani dan jasmani untuk beliau. Amin.

Dokumen pribadi
Dokumen pribadi
img-20170921-wa0013-59f16cc8c226f93c16519ff4.jpg
img-20170921-wa0013-59f16cc8c226f93c16519ff4.jpg
Jakarta, 26 Oktober 2017

Alfaqir;Fathurrochman Karyadi, mahasiswa magister di SPs UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, konsentrasi filologi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun