Mohon tunggu...
Atunk F. Karyadi
Atunk F. Karyadi Mohon Tunggu... Editor - Menulis yang manis dan mengedit yang pahit. Haaa

Suka yang klasik dalam kata, dan futuristik dalam kerja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

5 Tips Menulis Cerpen dari Para Cerpenis Indonesia

20 Juni 2016   15:19 Diperbarui: 20 Juni 2016   20:42 1070
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
disitat dari http://jogjastudent.com

Semua orang, baik itu muda, tua, laki-laki, perempuan, pasti suka dengan cerita. Sayangnya, tidak setiap orang bisa bercerita, apalagi menuliskannya dengan bagus.

Menghasilkan karya berupa cerpen alias cerita pendek sebenarnya mudah. Enggak percaya? Simak tipsnya dari beberapa cerpenis Indonesia yang berhasil saya todong waktu dan ilmunya.

1. Tulislah Apa yang Kita Suka

Ungkapkan hal-hal yang kita cintai dan kuasai. Seperti, kisah dunia detektif, petualangan naik gunung, atau hobi memancing. Jangan sekali-kali menulis sesuatu yang bukan bidang kita, sebab hasilnya akan buruk.

"Untuk penulis pemula, tulislah apa yang dekat dengan kita. Saya pun banyak menulis cerpen dari hasil pengalaman sendiri. Bahkan, sampai nama tokoh yang kemudian sedikit diubah," tutur Anton Kurnia, salah seorang sastrawan yang tulisannya kerap mejeng di harian nasional setiap minggu.

Anton adalah penulis buku kumpulan cerpen Insomnia (2004), Dunia Tanpa Ingatan (2004), Ensiklopedia Sastra Dunia (2006), dan masih banyak lagi. Bukunya yang berjudul Insomnia diterjemahkan ke bahasa Inggris dan dipamerkan dalam ajang Frankfurt Book Fair 2015 bersama 100 karya sastrawan lainnya dari Indonesia.

2. Menerjemahkan Karya Maestro

Kalau masih kesulitan melahirkan karya berupa cerpen, kamu bisa coba menerjemahkan karya-karya maestro sastra luar negeri. Carilah cerpen-cerpen karya para peraih nobel sastra. Dari situ, kemampuan menulismu akan terasah dengan sendirinya, terutama tentang cara bercerita yang bagus.

Hal ini juga yang sering dilakukan Anton Kurnia. Ia sering menerjemahkan cepen asing ke bahasa Indonesia. Karyanya kerap menghiasi media cetak, seperti yang berjudul "Tragedi Buah Apel" yang merupakan hasil terjemahan dari Stela Tomasevic karya Miljenko Jergovic, sastrawan Bosnia.

3. Lakukan Riset

Jika ingin menghasilkan cerpen bermutu, kamu bisa melakukan penelitian, meskipun hanya dalam sekala kecil. Hal ini dilakukan agar tidak ada manipulasi dalam menulis.

"Umpamanya begal. Kalau ingin dijadikan tema cerpen, Anda jangan main hakim sendiri. Coba telusuri siapa sesungguhnya begal itu, apa motifnya, dan hal-hal terkait lainnya. Alhasil, penulis cerpen itu seperti wasit sepakbola. Dia menentukan mana garis tengah, pingir, seperti ada gawangnya. Kalau tidak adil bisa kacau, emosian asal bantai saja," ungkap Restoe Prawironegoro Ibrahim.

Sastrawan berpenampilan nyentrik ini telah menerbitkan kumpulan puisi, dan tahun ini sedang merampungkan dua kumpulan cerpen lainnya. Dia merupakan cerpenis sekaligus penyair yang tergabung dengan Komunitas Sastra Kalimalang, karya-karyanya sudah banyak dimuat di beberapa media massa.

4. Gaya Unik dari Kita Sendiri

Banyak di antara penulis pemula yang ingin tampil dengan gaya-gaya unik penulis besar yang dia idolakan. Padahal, sejatinya karya yang bagus, di samping tetap membaca karya sastrawan besar, ialah dengan gaya kita sendiri.

"Salah satu trik menulis cerpen ya kita menulis dengan bahasa yang unik, dari kita sendiri, jadi akan ada beda dengan yang lainnya. Mulai cara bicara, interaksi karakter, yang jarang kita temui baik di film, televisi, koran, buku atau majalah," papar J Angin.

Dia adalah seorang penulis, arsitek dan wirausaha. J Angin juga seorang penggila literatur, film, dan musik. Aktif di dunia tulis-menulis, jurnalisme sekolah dan kampus sejak SMP. Cerpennya yang berjudul "Infini" menjadi salah satu isi dalam buku Kumpulan Cerpen Kompas Pilihan 2009.Novel pertamanya Premortemtelah beredar di toko-toko buku.

5. Teruslah Membaca Cerpen

Terkadang kita merasa puas ketika sudah menghasilkan cerpen. Meskipun sudah berhasil menulis cerpen kita tetap membaca karya-karya sastra. Salah satunya bisa kita peroleh di setiap koran mingguan.

"Bagi saya, cerpen bagus regenerasi sekarang itu Berny Arnas. Asyik dibaca. Juga Beni Setia, dan Seno Gumira," ungkap Restoe.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun