Namun, sejak saat itu saya yakin bahwa Ibu adalah Ibu terbaik dan satu-satunya orang yang paling saya sayangi.Â
Kini, saya mengerti semua kebahagiaan yang saya alami tersebut adalah hasil perjuangan dan kerja keras dari ibu.Â
Ibu telah berusaha mengajarkan saya untuk berlatih kesabaran dalam mewujudkan sebuah cita-cita. Setiap hari beliau menyisihkan uang dari penghasilannya di kantin, demi pesta ulang tahun yang selama ini menjadi harapan saya. Jumlah yang tidak sedikit dan tidak pernah saya bayangkan. Beliau rela menahan dan menunda keinginannya demi mewujudkan keinginan saya.
 Tulisan ini saya dedikasikan untuk Ibu, wanita yang mengajarkan banyak hal dalam kehidupan saya.
 Saat saya menulis tulisan ini, waktu telah menunjukkan pukul 01.39 WIB, dini hari ....Â
Saya berada di Jakarta, dan jauh dari ibu, tetapi saya yakin kasih sayang Ibu akan selalu dekat.
 Ibu, ibu adalah ibu terbaik ... Terima kasih ....Â
Pengorbanan ibu telah menjadi penggerak semangat saya.Â
Dan saya sadar, di balik semua itu engkau telah mengajarkan saya arti dari sebuah KESABARAN dan KEJUJURAN!Â
"SAYA MENCINTAIMU, BU ..."
Nama kecil saya Amita Wardhani, Saat ini saya adalah seorang viharawati Buddhis yang dikenal dengan sebutan Atthasilani Gunanandini.