Mohon tunggu...
Attar Musharih
Attar Musharih Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Attar Musharih

Seorang pengamat bola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Generasi Emas Argentina dan Karier Sempurna Lionel Messi

22 Desember 2022   09:56 Diperbarui: 22 Desember 2022   10:12 1225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seluruh pendukung Argentina kembali berpesta, mereka memang berjumlah jauh lebih banyak dibandingkan pendukung Prancis,10 berbanding 1. Namun lagi-lagi kesenangan Argentina harus berhenti dalam sekejap ketika bola yang ditendang oleh Kylian Mbappe mengenai tangan Gonzalo Montiel. Hanya sisa 4 menit lagi untuk menjuarai dunia tetapi malapetaka kembali menghantui tim Tanggo, skor pun menjadi 3-3 setelah Mbappe berhasil mengeksekusi penaltinya dengan baik. Bahkan menit ke 120++ Prancis mendapatkan peluang emas untuk Randal Kolo Muani namun lagi-lagi Emiliano Martinez tampil heroik berhasil menepis tendangan keras tersebut menggunakan kakinya. 

Emiliano Martinez pahlawan Argentina

Penampilan heroik Emiliano Martinez kembali hadir pada babak adu penalti, Argentina berhasil keluar sebagai pemenang dan juara dunia setelah 2 tendangan penalti Prancis gagal diekseskusi dengan baik oleh Kingsley Coman dan Aurelien Tchoumeni. Martinez berhasil menepis tendangan Coman kemudian menggunakan ilmu perang psikologinya yang berhasil memanipulasi pikiran Tchoumeni sehingga dia menendang penaltinya melebar jauh dari gawang.  

Seluruh eksekutor penalti Argentina berhasil menyelesaikan tugasnya dengan baik. Juaranya Argentina pun ditutup dengan tendangan penalti dari Gonzalo Montiel yang menjadi penyebab Prancis mendapatkan penalti pada gol ke 3 mereka, bek kanan tersebut memang terkenal memiliki kemampuan eksekusi penalti yang baik. Dia pun berhasil menjadi penutup manis bagi Argentina, setelah mencetak gol dirinya tak kuasa menahan airmata. Albiceleste akhirnya kembali menjadi juara Piala Dunia setelah penantian 36 tahun lamanya. 

Seluruh pemain Argentina merayakan keberhasilan juara mereka dengan indah dan diwarnai rasa haru. Penantian Lionel Messi akhirnya terbayarkan, begitu banyak kisah menyakitkan yang telah dirasakan olehnya. Para pemain Argentina pun tak henti-hentinya memeluk Messi dan memberikannya semangat, benar-benar suasana yang mengharuhkan dan inspiratif seperti menonton sebuah film panjang yang happy ending. Seperti mimpi yang tak nyata, akhirnya kita semua dapat menyaksikan Lionel Andres Messi mengangkat piala yang telah lama ia cita-citakan dan tentunya seluruh publik Argentina. 

Selamat untuk Argentina yang kembali menjadi juara dan negara nomor 1 didunia dalam bidang Sepabola. Sangat layak tentunya, jika kita melihat permainan mereka dari awal hingga akhir. Progress mereka sebagai kesatuan benar-benar patut diapresiasi, berbagai tekanan dan kritikan yang telah menghujani mereka berhasil dibungkam dengan baik berkat semangat juang dan keinginan untuk menang yang tinggi, salut kepada Argentina.

Setiap pemain Argentina ikut andil dalam meraih juara dunia kali ini, sungguh perjalanan yang inspiratif. Bahkan Lautaro Martinez yang kerap kali dikritik karena kekurangannya dalam perhelatan kali ini berhasil membungkam kritiknya setelah berhasil menjadi penentu eksekutor penalti Argentina saat menghadapi Belanda. Molina,Acuna,Montiel dan Tagliafico berhasil menunjukkan kualitas mereka sebagai bek sayap meskipun lini mereka sering dinilai sebagai kekurangan utama Albiceleste. 

Kemudian ada Julian Alvarez, Enzo Fernandez dan Alexis Mac Allister yang hadir sebagai bintang baru bagi generasi emas Argentina saat ini. Mereka menghadirkan banyak perubahan saat dipilih menjadi starting lineup oleh Lionel Scaloni. Romero,Otamendi,Lisandro,Guido dan Pezzela juga tampil solid setiap kali diberikan kepercayaan.

DePaul sebagai jendral lapangan tengah selalu tampil maksimal dalam memimpin serangan Argentina, kemudian ada pemain berpengalaman seperti Papu Gomez dan Paredes. Angel Dimaria yang selalu tampil brilian pada laga besar patut diapresiasi lebih oleh kita semua. Dan tentunya yang terakhir ada Lionel Messi yang berhasil menjadi pemain terbaik dalam turnamen kali ini, dirinya memang layak sepertinya saya tidak perlu untuk menggambarkan seberapa hebatnya orang ini.

Salam Olahraga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun