Mohon tunggu...
Attar Musharih
Attar Musharih Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Attar Musharih

Seorang pengamat bola.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Messi Meninggalkan Barca? "Inevitable"

26 Agustus 2020   17:56 Diperbarui: 27 Agustus 2020   11:32 309
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto Dilansir dari: BBC.Sport

Messi menjelma dari seorang wonderkid menjadi superstar padahal usianya belum mencapai usia prima pemain bola pada umumnya. Bayangkan saja, megastar ini berhasil meraih Ballon Dor ketiganya pada saat masih menginjak umur ke 23. Ibaratnya Messi sudah matang sebelum waktunya, dia bagaikan pemain yang sudah memiliki banyak pengalaman dan jam terbang, bagaikan alien yang sudah lama mengetahui cara bermain bola dari luar angkasa dan kemudian pindah ke bumi untuk memperlihatkan bakat dan cara bermainnya yang fenomenal.

Tentunya kata-kata bahwa Messi adalah alien hanyalah sebuah perumpamaan, karena sesungguhnya Messi juga manusia dan bisa melakukan kesalahan. Dalam karirnya yang indah bersama Blaugrana, La-Pulga juga mengalami masa sulit dan harus bangkit dari kejamnya hantaman dari rintangan yang keras. 

Messi pernah mengalami sakitnya kekalahan dan harus menanggung beban berat tersebut. Contohnya saat dia gagal membawa Argentina meraih trofi juara pada ajang besar sebanyak 3 tahun berturut-turut, dan pahitnya lagi, Messi sudah melewati berbagai rintangan dan hambatan yang sulit tetapi selalu gagal pada partai puncak yakni babak final. Messi 3 kali merasakan kalah di partai puncak dan membawa bendera Argentina harus ikhlas duduk di peringkat kedua dalam ajang Piala dunia dan Copa America.

Sungguh tidak adil rasanya menghakimi Messi atas kegagalannya bersama Argentina, menjawarai turnamen internasional bukanlah hal yang mudah, selain dibutuhkan kerja keras,mengasa bakat dan kesabaran tetapi juga keberuntungan. Messi mungkin dikelilingi oleh pemain hebat di Argentina tetapi hal tersebut tidak menjamin akan muda baginya bersama Albiceleste membawa pulang berbagai trofi bergengsi, kenapa sulit? karena banyak negara selain Argentina yang memiliki segudang pemain berkualitas. 

Lionel Messi juga kesulitan menghadapi drastisnya perubahan taktik yang ada di Barcelona dan juga di timnas Argentina. Mungkin dirinya hebat dalam mempelajari TIki-Taka dan beradaptasi dalam sistem tersebut, tetapi dalam timnas Albiceleste, selain dibutuhkan chemistry yang hebat tetapi juga diperlukan konsistensi dalam taktik, Messi sebenarnya sudah cukup baik karena telah mampu membangun koneksi bersama para pemain timnas Argentina lainnnya seperti Di-Maria,Kun Aguero dan Ever Banega namun tetap saja hal tersebut masihbelum cukup mengantarkan mereka kepada euforia jawara. 

Tidak adil juga rasanya menyebut Messi bermain sendiri di Argentina, negara ini memiliki banyak sekali pemain bertalenta dan luarbiasa namun saja selalu kandas dan kurang menonjol dalam ajang internasional sehingga menyebabkan ketergantungan kepada Messi yang diplot sebagai playmaker bersama Albiceleste. 

Messi memang playmaker yang baik tetapi dirinya sebagai pencetak gol akan lebih efektif, dirinya dipaksa harus turun ke lapangan tengah yang dimana saat bersama Barcelona, dirinya bisa lebih fokus kepada sektor penyerangan karena ada gelandang seperti Xavi dan Iniesta sebagai penyuplai bola. 

Argentina punya potensi untuk merajai dunia persepakbolaan, terbukti mereka mampu mencapai final dalam 3 tahun berturut-turut, hanya saja keberuntungan belum ada di pihak mereka. Muncul perdebatan yang mengatakan bahwa Messi tidak layak menyabet gelar pemain terbaik dunia era zaman sekarang karena kegagalannya bersama timnas, selain itu faktor karena dirinya bermain untuk Barcelona, dan tidak ingin mencoba tantangan baru di dunia luar seakan-akan membuktikan bahwa beliau hanya sukses di Barcelona saja dan akan gagal saat keluar dari stadion Camp nou tersebut.

Messi akan selalu menjadi pemain hebat dan luarbiasa, bermain untuk satu klub tidak menjadi alasan bahwa dia bukan pemain yang fantastis. Kita berbicara soal sepakbola, yang dilihat adalah kontribusi dan daya permainan yang diberikan dalam lapangan. Hampir setiap musim, Leo Messi tampil luarbiasa, konsistensi dalam menciptakan performa apik menjadikan dia beda dari yang lain. 

Disaat beberapa pemain hanya berjaya selama semusim atau dua musim kemudian drop pada musim berikutnya, situasi seperti itu tidak terjadi pada La-Pulga, dia selalu menjadi mesin gol bagi Barcelona di setiap kompetisi, kemudian dirinya juga yang menggantikan pos kosong lapangan tenagh Barcelona saat kehilangan Iniesta dan Xavi, hal ini menunjukkan bahwa pemain ini bisa bermain dimana saja.

Messi juga terlibat dalam rivalitas terbaik sepanjang sejarah Sepakbola. Cristiano Ronaldo sang monster dalam urusan mencetak gol dan duel udara pun mengakui hal tersebut. Dia yakin kualitas Messi dan mengakui keberadannya menjadikan dirinya sebagai pemain lebih baik dalam setiap musim yang dilalui, begitu juga dengan Messi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun