Di musim 2015-2016, pertandingan di CampNou, bek pertahanan rumah tangga As Roma dibuat kocar-kacir, disaat itu Barcelona menunjukkan klassnya dengan taktik umpan satu dua cepat tiki-taka yang sudah diupgrade dengan tridente MSN gladiator menyerang menara As Roma dengan menceploskan 6 gol, dan paling ikonik gol keduanya yang dicetak Messi yang dijuluki dan digadang-gadang gol kerja sama tim terbaik, pertandingan itu menjadi pertandingan yang ikonik bagi trio Messi,Suarez dan Neymar.Â
Mereka juga pernah bertemu dalam ajang Joan Gamper 2015-2016, Barcelona pada saat itu dibandingkan saat ini cukup berbeda di masa itu, Messi bermain di kanan dengan umpan curvenya yang membuat Neymar mencetak gol pertama,gol kedua juga berasal dari kanan,dari kaki La-Pulga Suarez meliuk-liuk umpan ke Alvez kemudian ke Neymar yang mengoper kepada Messi yang lari menyambut bola dari kanan dan mencetak gol kesamping gawang Roma, gol ketiga dicetak oleh tendangan roket Rakitic.
Berbeda dengan sekarang, kepergian Neymar membantu dirinya untuk kehilangan dari bayangan Messi di Paris tetapi juga membantu El-Messiah lebih mengekploitasi bakatnya sebagai playmaker, tugas Messi kini berubah menjadi Xavi, Coutinho sebagai Neymar yang bisa melakukan berbagai trik samba karena dia juga berasal dari Brazil sedangkan yang bermain bersama Roberto dan penetrasi serta umpannya di kanan ada Dembele, Barcelona lebih luas mainnya karena mereka sudah bisa bermain 4-4-2 dan bisa memblok serangan balik dengan baik yang boleh dibilang senjata Roma nanti karena Blaugrana selalu lemah terhadap counter namun berbeda dengan sekarang.\
Mungkin As Roma bisa mencoba taktik Willian yang cukup berhasil melawan Barca di Stamford Bridge, dimana cukup menemukan space ruang menembak dimana mungkin Barca belum bisa menebak kota romantis ini bisa memainkan taktik yang dimainkan Chelsea. Berbeda dengan musim lalu dimana El-Barca bisa ditebak dan tak akan bertahan lama ketiga dibantai PSG 4-0 dan dihancurkan oleh seorang Dybala tampaknya musim ini mereka seperti tak punya kelemahan,permainan defensif mereka meningkat bersama Valverde yang dimana akan sangat sulit bagi Roma yang harus bertahan dengan rapi dan juga menyerang mati-matian melawan barikade Barca.
Secara pertemuan statistik,tentunya Barca akan kembali mengeluarkan magisnya dan filosofinya dengan bermain pelan bagai warrior dan asassin. Demi bisa kembali merebut UCL dan tidak menjadi badut lagi di Eropa dimana mereka hanya bisa bertahan 8 besar padahal mereka jauh lebih diunggulkan sedangkan rivalnya Real bisa menaklukkan berbagai jawara dari jawara negara utusan seperti Bayern maupun Juventus mengingat mereka selalu menjadi goliath di negaranya masing-masing.Â
Selain Barcelona yang cukup menjadi momok,Real juga harus melewati hadangan Juventus dulu kemudian berpikir menghadapi Bayern Muenchen atau Manchester City yang diprediksi berat akan mengatasi lawannya masing-masing dan siap terbang ke tiket 4 besar ataupun final. Pertemuan partai puncak antara rival yang bermusuhan namun saling mengakui satu sama lain yakni Real dan Barcelona belum pernah terwujudkan,ini merupakan salah satu fakta unik dibalik rasa permusuhan ini.
Sungguh aneh dimana ketika salah satunya lolos bukannya saling mendukung agar harkat klub negara mereka terangkat Barca ataupun Real saling mendoakan agar gagal berjumpa dan mengangkat trofi kuping besar ini. Zidane harus bekerja keras mempersiapkan armadanya,kekalahan 3-0 di Bernabeu melawan Barca selalu menjadi momen menjatuhkan karena itu yang membuat lagenda Prancis ini dikritik dan dikira masanya telah tiba untuk meninggalkan armada Real dan kursi kepelatihan di Madrid.
Valverde sebagai seorang pelatih debutan sudah mendapat hati para Cules,kendati mereka sempat nyungsep di ajang Piala SuperSpanyol melawan Real Madrid yang lagi kejayaan dan glorinya berhasil memenangkan seluruh ajang bergengsi kecuali CDR. Real Madrid bisa treble namun Enrique mampu mempertahankan CDR,mau disimpan dimana lagi muka Barca mengingat itu adalah satu-satunya pride yang masih dipegang Barca sebagai ciri dari prestasi mereka. Lebih mudah bagi Real Madrid untuk treble ataupun sixtuple dibandingkan Barcelona menyamai prestasi mereka sendiri yakni 12 UCL,Back-To-Back dan klub seabad.
Mereka punya ciri,cara main,filosofi,cara cari pemain dan juga prestasi yang berbeda satu-sama lain. Modernisasi juga sudah mempengaruhi Sepakbola dimana dulu selain drama lapangan hijau mengejar bola mereka juga kerap kali terlibat insiden baku tinju dan saling memusuhi tampaknya zaman modern Sepakbola selain membawa camera replay,garis pembatas mereka juga mempengaruhi pikiran pemain bola yakni pertarungan sesungguhnya yakni mencetak gol bukan yang menang dalam adu mulut dilapangan.
Insiden sempat terjadi ketika Ramos mempermainkan Messi,dan beberapa adu mulut sempat terjadi namun tidak segila pada saat 6 tahun lalu yakni 2012,dimana David Villa dan Ozil bermasalah karena sara dan agama, sampai staff dan para official harus memperhentikannya. Pepe dan Messi juga kerap kali bermasalah ketika bek ganas ini sudah pusing mem-marking Messi sampai harus melanggar dan bahkan menginjak kakinya. Ramos dan Pique bagaikan pemimpin gangster yang selalu baku hantam dan memusuhi satu sama lain,namun ketika soal bela negara di Spanyol mereka bagaikan sodara.
Drama di sosmed juga tak ada hentinya, bukan cuma para warga Spanyol yang menyaksikan rivalitas ini,di Indonesia juga, bahkan negara ketertinggalan sepakbola seperti Nepal dan Bangladesh saja sangat mengapresiasi Sepakbola, bisa dilihat negara seperti India,Nepal dan Bangladesh bisa menguasai dunia Sepakbola karena atmosfir dan kesetiannya dalam menyaksikan Sepakbola, bisa dibilang suatu saat mereka akan menemuhi momen bolanya dan saya suka itu.Â