Mohon tunggu...
Attar Muhammad Ghazi
Attar Muhammad Ghazi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Memiliki minat terhadap Politik, Seni dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Perang Rusia-Ukraina Terhadap Perekonomian RI

11 Januari 2024   21:52 Diperbarui: 11 Januari 2024   22:06 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perekonomian dunia terkena dampak perang antara Rusia dan Ukraina, kecuali Indonesia. Hasil perdagangan antara Indonesia dan kedua negara terkena dampak perang ini. Barang primer yang diekspor ke kedua negara. Kenaikan harga energi global adalah salah satu dampak terbesarnya adalah Ketinggian Meningkatnya subsidi bensin dan LPG memberikan tekanan pada situasi fiskal. Setiap kenaikan harga satu barel minyak mentah sebesar US$1 mempunyai dampak. Kenaikan subsidi minyak tanah sebesar Rp49 miliar, subsidi LPG sekitar Rp1,47 triliun, dan biaya kompensasi bahan bakar melebihi Rp2,65 triliun. Selain itu, ICP yang dihimpun sebesar US$1 per barel berdampak pada tambahan subsidi listrik dan kompensasi sebesar Rp 295 miliar. DPR harus mendorong pemerintah bertindak proaktif agar inflasi tetap terkendali meski harga sejumlah komoditas naik secara global.

Pada tanggal 24 Februari 2022 Rusia memulai invasinya terhadap Ukraina. Hal ini langsung direspons dengan kenaikan harga minyak dunia ke level di atas USD100 per barel, tertinggi sejak 2014. Peningkatan harga minyak dunia ini karena Rusia merupakan salah satu negara terbesar yang memasok kebutuhan minyak dunia, yakni sebesar 10% (Kompas, 25 Februari 2022). Tidak hanya harga minyak, konflik ini juga menyebabkan kenaikan harga gandum di mana harga gandum berjangka naik sekitar 5,35% menjadi USD9,84 per gantang, harga tertinggi sejak tahun 2008. Rusia dan Ukraina juga merupakan pemain utama dalam ekspor gandum global (Kompas.com, 2 Maret 2022). Peningkatan harga komoditas akibat konflik antara Rusia dengan Ukraina akan memberikan pengaruh terhadap perekonomian global, di mana pertumbuhan ekonomi global akan tertahan karena adanya kenaikan harga komoditas, khususnya minyak bumi dan hasil olahan industri pertambangan. Konflik ini juga akan menghambat distribusi bahan baku pangan ke seluruh dunia. Ditambah lagi adanya kemungkinan sanksi pelarangan terhadap komoditas Rusia juga akan membuat harga komoditas semakin mahal.

Dampak dari konflik antara Rusia dan Ukraina yang saat ini masih berlangsung berpotensi mengganggu kinerja perdagangan Indonesia dengan kedua negara. Konflik tersebut dapat menurunkan ekspor nonmigas Indonesia dan menghambat impor gandum sehingga berpotensi meningkatkan kenaikan harga sejumlah bahan pangan di dalam negeri. Porsi perdagangan Indonesia dengan Rusia dan Ukraina sesungguhnya nilainya tidak terlalu besar. Konflik saat ini yang terjadi diperkirakan hanya memberikan dampak berada pada kisaran 1%, baik untuk ekspor maupun impor (Media Indonesia, 26 Februari 2022). Namun komoditas perdagangan ke kedua negara merupakan komoditas yang cukup penting bagi Indonesia, seperti minyak kelapa sawit mentah (CPO) dan produk turunannya.

Negara mana pun, termasuk Republik Indonesia (RI), dapat mengalami dampak ekonomi yang rumit akibat konflik antara Rusia dan Ukraina. Namun, belum ada konflik besar di seluruh dunia antara Rusia dan Ukraina pada saat saya mengetahuinya terakhir kali, yaitu pada Januari 2022. Saya tidak akan mendapatkan informasi terbaru jika keadaan berubah setelah tanggal tersebut. Secara umum, ada beberapa dampak konflik terhadap perekonomian suatu negara:

1. Biaya Energi:

Perang tersebut mungkin berdampak pada harga minyak dan gas global jika menyebabkan ketidakstabilan di negara-negara penghasil energi, seperti Rusia. Sebagai importir utama gas dan minyak, Indonesia dapat terkena dampak kenaikan biaya energi.

2. Perdagangan global:

Pasar global mungkin mengalami ketidakpastian dan ketegangan akibat perang. Ekspor-impor dan perdagangan global mungkin terkena dampaknya. Karena ketergantungan yang besar pada perdagangan luar negeri, Indonesia mungkin akan mengalami penurunan aktivitas ekspor jika perang berdampak negatif pada perekonomian dunia.

3. Kepercayaan pada Investor dan Investasi:

Kepercayaan investor mungkin menurun dan investasi dapat menurun akibat ketidakstabilan geopolitik. Jika terjadi penurunan investasi baik lokal maupun internasional, hal ini dapat merugikan pertumbuhan ekonomi Indonesia.

4. Pasar Keuangan:

Perubahan suku bunga, harga saham, dan nilai tukar mata uang dapat dipengaruhi oleh gejolak pasar keuangan global yang meluas hingga ke Indonesia.

5. Kerusuhan di Seluruh Dunia:

Ketidakstabilan global yang disebabkan oleh perang dapat berdampak pada pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia. Hal ini dapat berdampak pada negara-negara di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Namun penting untuk diingat bahwa dampak ini dapat berubah berdasarkan sejumlah variabel, seperti berapa lama konflik berlangsung, seberapa intens konflik tersebut, dan bagaimana reaksi seluruh masyarakat. Selain itu, perekonomian Indonesia dipengaruhi oleh variabel-variabel internal yang meliputi kebijakan nasional, keadaan perekonomian domestik, dan variabel lainnya.

Kesimpulannya, perekonomian Negara Republik Indonesia (RI) dapat terkena dampak hal-hal berikut jika terjadi konflik antara Rusia dan Ukraina:

1. Kenaikan Harga Energi:

Indonesia, sebagai importir gas dan minyak, mungkin akan mengalami peningkatan biaya energi, yang mungkin berdampak negatif terhadap konsumen dan sektor industri jika perang menyebabkan ketidakstabilan di pasar energi global.

2. Gangguan terhadap Perdagangan Internasional:

Perdagangan internasional dapat terganggu oleh ketegangan dan ketidakpastian di pasar global. Indonesia mungkin akan menderita akibat hal ini, karena negara ini sangat bergantung pada impor dan ekspor.

3. Penurunan Kepuasan Investor:

Ketidakpastian dalam arena geopolitik dapat melemahkan kepercayaan investor, yang dapat menyebabkan penurunan investasi asing dan domestik di Indonesia.

4. Dampaknya terhadap pasar keuangan;

Perubahan suku bunga, harga saham, dan nilai tukar mata uang dapat dipengaruhi oleh gejolak pasar keuangan global yang meluas hingga ke Indonesia.

5. Konsekuensi dari Kerusuhan di Seluruh Dunia:

Ketidakstabilan global yang disebabkan oleh perang dapat berdampak buruk pada pertumbuhan ekonomi di seluruh dunia, sehingga merugikan perekonomian Indonesia.

Perang tersebut memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian Indonesia, mempengaruhi dunia dan perekonomian Indonesia. Namun, dampaknya bersifat teoretis dan dapat bervariasi berdasarkan faktor-faktor seperti durasi perang, reaksi dunia, dan masalah internal. Kajian dan pengamatan komprehensif terhadap keadaan saat ini diperlukan untuk memahami dampaknya terhadap perekonomian Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun