Remaja adalah individu yang sedang dalam tahap perkembangan transisi antara masa anak-anak dan masadewasa awal, merupakan masa yang mengalami banyak perubahan, baik secara anatomis, fisiologis, fungsi emosional dan intelektual serta hubungan di lingkungan sosial. Seseorang di katakan remaja jika sudah mulai memasuki usia 10-19 tahun menurut WHO. Masa remaja identik dengan masa pertumbuhan yang menyenangkan. Namun, taukah Anda jika remaja rentang terkena stres? Yuk simak penjelasan berikut. Penyebab stres pada remaja ada banyak faktor yang menyebabkan stres pada remaja seperti berikut ini :
1.) Masalah tugas sekolah.
2.) Masalah dengan teman.
3.) Masalah dengan orang tua.
4.) Faktor genetik.
5.) Perubahan hormon.
Remaja yang terkena tekanan atau stres akan mengalami beberapa gejala seperti :
1.) Menarik diri dari lingkungan keluarga dan pertemanan.
2.) Mengalami ketakutan luar biasa tanpa alasan.
3.) Mudah marah.
4.) Menurunnya prestasi akademik.
5.) Mengalami gangguan makan.
Jika Anda bertanya, Apakah ada cara untuk mengatasi stres?. Jawaban nya "Ada". Yuk simak cara nya di bawah ini :
1.) Ungkapkan keluh kesah.
Memendam perasaan bisa membuat Anda stres. Lebih baik lepaskan beban dengan mengungkapkan semua hal yang ada dipikiran kepada orang terdekat dan orang yang paling dipercaya.
2.) Olahraga secara rutin.
Selain membuat tubuh lebih sehat, olahraga juga bisa meredakan stres dan pikiran Anda pun akan teralihkan sehingga bisa memperbaiki suasana hati.
3.) Lakukan aktivitas yang di sukai.
 Melakukan kegiatan yang disukai akan terasa menyenangkan dan bisa membuat tubuh menghasilkan hormon bahagia, yaitu dopamin. dengan begitu, tubuh dan pikiran bisa lebih rileks.
4.) Terapkan pola hidup sehat.
Berpolah hidup sehat dengan makan makanan bernutrisi, tidur yang cukup, tidak mengkonsumsi minuman beralkohol, dan tidak menggunakan obat-obatan terlarang.
Jangan biarkan stres berlarut-larut dan bertambah parah hingga menyebabkan gangguan kesehatan. Bila berbagai cara mengatasi stres di atas tidak berhasil, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan Psikolog atau Psikiater.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H