Mohon tunggu...
Atsna Himmatul Aliyah
Atsna Himmatul Aliyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar, Berusaha, dan Bersyukur

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perlu Perubahan, DIY Menjadi Provinsi dengan Gini Ratio Tertinggi di Indonesia Selama 5 Tahun Berturut-turut!

7 November 2024   12:09 Diperbarui: 7 November 2024   12:21 3056
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Ketimpangan Pendapatan (freepik.com/author/jcomp)

Gini ratio merupakan alat ukur yang digunakan untuk menghitung ketimpangan pendapatan suatu daerah. Adapun nilai gini rationya adalah berkisar antara 0 hingga 1. 

Apabila nilai gini ratio mendekati 1, maka tingkat ketimpangan pendapatan akan semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, jika nilai gini ratio mendekati 0, maka tingkat distribusi pendapatan akan semakin merata.

Salah satu daerah yang mempunyai nilai gini ratio cukup tinggi adalah Daerah Istimewa Yogyakarta atau DIY. Hal ini dikarenakan, selama 5 tahun terakhir mulai 2018-2022, Provinsi D.I Yogyakarta mempunyai nilai gini ratio tertinggi dibandingkan 33 provinsi lainnya.

Grafik 1. Peringkat 5 Teratas Gini Ratio Provinsi di Indonesia Tahun 2018-2022
Grafik 1. Peringkat 5 Teratas Gini Ratio Provinsi di Indonesia Tahun 2018-2022

Berdasarkan grafik di atas, dapat dilihat bahwa D.I Yogyakarta menjadi provinsi dengan nilai gini ratio tertinggi selama 5 tahun berturut-turut. Hal ini berarti, tingkat distribusi pendapatan antar penduduk di DIY masih belum merata dan jauh di bawah nasional maupun provinsi lainnya.

Nilai gini ratio yang cukup tinggi tersebut dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang melatarbelakanginya. Salah satunya adalah tingkat pendidikan penduduk antar wilayah di DIY.

Hal ini dikarenakan rata-rata lama sekolah (RLS) kab/kota Provinsi DIY selama tahun 2016-2022 mengalami ketimpangan yang sangat tinggi karena Kota Yogyakarta menjadi daerah dengan nilai RLS tertinggi dibandingkan daerah lainnya.

Grafik 2. Rata-rata Lama Sekolah Kab/Kota Provinsi DIY 2016-2022 (Tahun)
Grafik 2. Rata-rata Lama Sekolah Kab/Kota Provinsi DIY 2016-2022 (Tahun)

Selain pendidikan, kesehatan juga menjadi salah satu faktor yang melatarbelakangi tingginya tingkat ketimpangan pendapatan di Provinsi D.I Yogyakarta.

Grafik 2. Rata-rata Lama Sekolah Kab/Kota Provinsi DIY 2016-2022 (Tahun)
Grafik 2. Rata-rata Lama Sekolah Kab/Kota Provinsi DIY 2016-2022 (Tahun)

Hal ini dikarenakan, angka harapan hidup (AHH) sebagai indikator perhitungan tingkat kesehatan masyarakat, justru Kabupaten Kulonprogo yang nilainya sangat tinggi. 

Akan tetapi, daerah lain masih sangat tertinggal jauh di bawah Kulonprogo, sehingga dapat diartikan bahwa rata-rata perkiraan tahun yang ditempuh sejak lahir semakin rendah.

Maka dari itu, harus dilakukan perubahan agar tingkat ketimpangan pendapatan di D.I Yogyakarta tidak semakin tinggi, sehingga distribusi pendapatan antar penduduk akan semakin merata.

Dalam hal ini, pemerintah daerah harus bisa membantu untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui investasi di bidang pendidikan dan kesehatan agar mampu untuk menghasilkan tenaga kerja berkualitas.

Apabila tenaga kerja berkualitas, maka dapat membantu untuk mewujudkan pemerataan pendapatan di masyarakat. Hal ini harus dilakukan di semua kab/kota di Provinsi D.I Yogyakarta.

Selain itu, pemerintah daerah juga harus mampu menciptakan lowongan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat, baik bagi lulusan SMA/SMK, perguruan tinggi, atau lainnya.

Dengan begitu, semakin banyak masyarakat yang bisa bekerja, maka dapat mengurangi ketimpangan pendapatan antar penduduk di setiap wilayahnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun