Budaya juga dapat menjadi faktor terbentuknya stigma negatif pada perempuan. Seperti budaya indonesia yang lebih ke arah timur dimana perempuan memakai pakaian tertutup. Budaya ini sering disalah artikan masyarakat untuk memberi stigma negatif pada perempuan yang tidak berpakaian tertutup.
- Proses terjadinya
1. Proses interpretasi dipicu dari pelanggaran norma yang dilakukan oleh seseorang. Pelanggaran norma biasanya menimbulkan stigma, namun ada yang tidak. Pelanggaran norma yang terjadi dalam masyarakat tidak semuanya mendapatkan stigma dari masyarakat. Hanya pelanggaran norma yang diinterpretasikan oleh masyarakat sebagai suatu penyimpangan perilaku yang dapat menimbulkan stigma.
2. Proses pendefinisian orang yang dianggap berperilaku menyimpang, setelah pada tahap pertama dilakukan, dimana terjadi interpretasi terhadap perilaku yang menyimpang, maka tahap selanjutnya adalah proses pendefinisian orang yang dianggap berperilaku menyimpang oleh masyarakat.
3. Perilaku diskriminasi, tahap selanjutnya setelah proses kedua dilakukan, maka masyarakat memberikan perlakuan yang bersifat membedakan (diskriminasi).
- Dampak
Jika stigma terus dibiarkan, maka akan terjadi dampak yang sangat fatal bagi kehidupan seseorang. Mereka sulit mencari bantuan, kepercayaan diri menurun (rendah diri), sehingga menarik diri dari masyarakat atau bersifat tertutup, sebab orang-orang di sekitarnya cenderung menjauh dan tidak mau terlibat kontak dengan mereka, keluarganya menjadi terganggu. Kemudian, dapat menimbulkan perasaan serta emosi negatif seperti malu, putus asa, dan terisolasi (idak mau mencari pertolongan atau pengobatan karena kurang pengertian dari keluarga, teman atau orang lain). Stigma juga dapat mendorong orang untuk menyembunyikan penyakit untuk menghindari diskriminasi, mencegah orang mencari perawatan kesehatan segera ketika mengalami gejala, mencegah mereka untuk mengembangkan perilaku hidup sehat.
- Pengaruh
Teman-teman tau gak sih kalau stigma itu memiliki pengaruh negatif yang sangat besar dan sangat berbahaya loh. Adanya stigma dapat membuat mental korban jatuh dan bahkan dapat menimbulkan tindak bunuh diri. Selain itu, tidak menutup kemungkinan bahwa korban stigma dapat melakukan balas dendam yang lebih kejam kepada pelaku maupun orang baru untuk melampiaskan amarahnya. Oleh karena itu, stigma ini harus diperhatikan dan diatasi karena tindak stigma ini sangat sensitif dan dapat menimbulkan korban jiwa.
- Contoh + Cara mengatasinya
Salah satu contoh stigma negatif terhadap perempuan, yaitu stigma terhadap perempuan yang bekerja dibidang seni terutama bidang seni seperti musik atau film. Seringkali, perempuan pada bidang ini mendapat stigma menjadi objek seksual masyarakat yang dapat berakhir pada pelecehan seksual secara verbal maupun fisik. Di mana stigma seperti ini menjadi kekhawatiran kaum perempuan untuk dapat bebas berkarya ada bidang seni. Nah, maka dari itu diperlukan cara-cara guna mengatasi stigma di tengah masyarakat sosial dimulai dari yang paling mudah dan penting adalah dari pendidikan, tidak hanya di sekolah namun juga memberi pengetahuan ke masyarakat luas. Bagaimanapun stigma berkembang dari pemikiran-pemikiran masyarakat dan juga kepercayaan mereka terhadap suatu budaya ataupun norma, dengan begitu mengatasi stigma berarti membantu masyarakat lebih berpikiran terbuka dan menghargai perempuan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI