Mohon tunggu...
atkiya fadila
atkiya fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

hobi saya mendengarkan musik. saya suka konten yang bertopik flora maupun fauna dan juga tentang game.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bahasa Gen Z dan Bahasa Gen Alpha

6 Desember 2024   14:06 Diperbarui: 6 Desember 2024   14:17 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Generasi Z, sering disingkat menjadi gen Z atau dalam bahasa sehari-hari dikenal sebagai Zoomers, adalah mereka yang lahir pada tahun 1997 hingga 2012. Generasi ini berada di antara Milenial dan generasi Alpha. Gen Z adalah orang pertama yang tumbuh dengan akses ke internet dan teknologi digital sejak usia muda. Mereka dikenal sebagai "digital natives" karena terbiasa dengan perangkat elektronik dan informasi online sejak kecil. Perbandingan dengan generasi Sebelumnya, generasi Z cenderung lebih fokus pada pendidikan dan karir, Mereka memiliki tingkat kecemasan yang lebih tinggi, terutama terkait dengan masa depan dan lingkungan, keterampilan digital dan literasi media sangat kuat pada generasi ini.

Generasi Z di Indonesia memiliki banyak istilah dan kata-kata khas yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, terutama di media sosial. Berikut beberapa contoh kata dan kalimat gen Z yang populer di Indonesia:

"Fam": Singkatan dari "family" yang digunakan untuk merujuk pada teman dekat atau kelompok sahabat. Contohnya: "Kumpul yuk, fam!"

"Flex": Artinya memamerkan sesuatu dengan bangga. Contohnya: "Dia lagi flex tentang hasil ujian."

"GOAT": Singkatan dari "Greatest of All Time," digunakan untuk menggambarkan seseorang yang luar biasa atau hebat. Contohnya: "Pemain bola ini emang goat!"

"Tea": Artinya gosip atau informasi menarik. Contohnya: "Ada apa, sih? Kasih tau aku, aku butuh tea!"

"Baper": Singkatan dari "bawa perasaan," digunakan untuk menggambarkan seseorang yang mudah tersinggung atau terbawa perasaan. Contohnya: "Jangan baper, itu cuma bercanda."

"Kuy": singkatam dari "ayo" atau "mari." Contohnya: "Kuy nonton bareng!"

"Otw": Singkatan dari "on the way," artinya sedang dalam perjalanan. Contohnya: "Aku otw ke sana."

"Santuy": Singkatan dari "santai." Digunakan untuk menunjukkan suasana yang tenang dan rileks. Contohnya: "Lagi santuy di rumah."

"Gapapa": Singkatan dari "gak apa-apa." Contohnya: "Gue telat, tapi gapapa kan?"

  • "Nongki": Artinya nongkrong atau menghabiskan waktu bersama teman. Contohnya: "Besok kita nongki di kafe ya."

Generasi Alpha, adalah kohor demografis yang mengikuti generasi Z. Mereka lahir sekitar awal 2010 hingga 2020. Nama "Generasi Alpha" berasal dari huruf pertama dalam abjad Yunani, yaitu "alpha." Generasi ini merupakan yang pertama lahir sepenuhnya di abad ke-21 dan milenium ketiga. Mayoritas dari mereka adalah anak-anak dari generasi milenial.

Gen Alpha, memiliki bahasa gaul yang unik dan kreatif. Mereka lahir di era teknologi digital dan sering menggunakan istilah-istilah yang berbeda dari generasi sebelumnya. Berikut beberapa contoh kata dan kalimat yang populer di kalangan Gen Alpha di Indonesia:

"Sigma": Dalam bahasa Gen Alpha, "sigma" memiliki beberapa arti. Pertama, ia mengacu pada pemimpin yang dominan, penyendiri, keren, dan populer. 

"Skibidi": Kata ini semakin populer setelah munculnya serial "Skibidi Toilet" di YouTube Shorts, hasil kreasi Alexey Gerasimov. Meskipun tidak memiliki makna pasti, alur cerita "Skibidi Toilet" menggambarkannya sebagai sesuatu yang jahat. Jadi, "skibidi" digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang aneh atau tak terduga.

"Rizz": "Rizz" mengacu pada karisma, daya tarik, atau pesona seseorang. Istilah ini juga sering digunakan untuk menggambarkan kemampuan seseorang dalam hal romansa.

"Bussin": Meskipun tidak spesifik untuk Gen Alpha, istilah ini juga populer di kalangan mereka. "Bussin" berarti sesuatu yang sangat baik, keren, atau luar biasa. Contohnya, "Makanan ini bussin!" berarti makanan tersebut enak sekali.

Perbedaan bahasa gen Z dan bahasa gen Alpha menarik untuk dijelajahi karena keduanya tumbuh dalam era teknologi digital yang berbeda. Mari kita bandingkan karakteristik bahasa gaul dari kedua generasi ini:

Generasi Z (Gen Z):

Multitasking dan Slang: Generasi Z, yang lahir antara tahun 1995 hingga 2012, dikenal dengan kemampuan multitasking dan koneksi kuat ke internet. Mereka sering menggunakan bahasa yang singkat, penuh dengan slang, dan mudah dipahami oleh generasi di atasnya.

Contoh Istilah: Beberapa istilah gen Z yang populer meliputi "skibidi" (awalnya tidak memiliki arti khusus, tetapi berkembang menjadi slang yang berarti "jelek" atau "keren" tergantung konteks), "sigma" (menggambarkan seseorang yang mandiri dan kuat), dan "Ohio" (digunakan untuk menggambarkan hal-hal yang aneh atau unik).

Generasi Alpha:

Digital Natives: Generasi Alpha lahir di atas tahun 2012 hingga 2025 dan merupakan generasi pertama yang tumbuh sepenuhnya dalam era digital. Mereka adalah digital natives sejati yang memiliki keterampilan digital yang lebih canggih.

Bahasa Sulit Dipahami: Bahasa gaul generasi Alpha lebih sulit dipahami. Mereka sering menggunakan akronim, emoji, dan singkatan yang lebih kompleks, menciptakan bahasa yang unik dan kreatif.

Contoh Istilah: Selain "sigma" dan "Ohio," generasi Alpha juga memiliki istilah-istilah lain yang mencerminkan kreativitas dan keunikan dalam bahasa mereka.

Bahasa gaul yang digunakan oleh generasi Z (Gen Z) dan generasi Alpha mencerminkan perubahan sosial dan teknologi yang terjadi sepanjang waktu. Berikut beberapa opini terkait bahasa keduanya:

     1. Kreativitas dan Adaptasi:

  • Generasi Alpha menunjukkan kreativitas yang lebih tinggi dalam penggunaan bahasa digital. Mereka menggabungkan akronim, emoji, dan istilah-istilah unik untuk mengekspresikan diri.
  • Generasi Z, meskipun juga terampil dalam berkomunikasi digital, memiliki bahasa yang lebih mudah dipahami oleh generasi di atasnya.

2. Identitas dan Solidaritas:

Bahasa gaul bukan hanya alat komunikasi, tetapi juga sarana untuk mengekspresikan identitas dan nilai-nilai mereka.

Istilah-istilah ini mencerminkan kebersamaan dan perbedaan dari generasi sebelumnya.

Pentingnya Pemahaman Antar Generasi:

Memahami bahasa gen Z dan gen Alpha membantu mengurangi kesenjangan antargenerasi.

Komunikasi yang baik antara generasi dapat memperkuat hubungan dan pemahaman di antara kita.

Dengan memahami bahasa gaul dari kedua generasi ini, kita dapat lebih terhubung dengan mereka dan menghargai perbedaan dari generasi-generasi tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun