Mohon tunggu...
Atjih Kurniasih
Atjih Kurniasih Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMP Negeri 1 Cipanas

Guru SMPN 1 Cipanas lulusan D2 IKIP Jakarta Lulusan S1 Univ Suryakancana Cianjur

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perkenalkan Saya Guru dan Saya Senang Menulis

27 September 2016   18:54 Diperbarui: 27 September 2016   19:00 179
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya adalah seorang guru, Sebagai serang guru, sayapun tak lepas dengan segala rutinitas pekerjaan. Apakah itu membuat perencanaan mengajar, melaksanakan , menilai, memeriksa pekerjaan siswa, ataupun tugas tambahan lainnya semisal ekstrakurikuler dan tugas tambahan lainnnya. Selain mengajar, sekolah memberikan tugas tambahan sebagai bagian kurikulum dan mengelola Program LPMP yaitu PAMS. Sebuah Program Akselarasi Mutu Pendidikan.

Namun dengan semua aktivitas itu,  saya tidak melupakan  hobby atau kegemaran saya yaitu membaca dan menulis. Kegemaran yang saya tekuni sejak SMP. Yang kemudian ternyata,  kegemaran saya itu sangat berguna sekali dalam menunjang pekerjaan saya terutama dalam hal  Pengembangan diri. Apalagi sekarang,  pemerintah sedang menggalakan sebuah gerakan literasi.

Semua aktivitas tersebut , saya jadikan lahan ide saya untuk menulis. Apakah siswa, rekan, aktivitasnya, semuannya menjadikan sumber ide saya tidak pernah kering. Semua  ide itu saya tulis melalui blog, facebook yang kemudian semua tulisan itu saya pilih dan saya bukukan, dan buku pertama saya adalah “Mencoba menjadi  guru kreatif” dengan penerbit Peniti Media milik Thamrin Sonata

Ternyata kegiatan saya menulis  ini,  saya rasakan begitu dasyat mamfaatnya. Selain hobby saya tersalurkan. Saya jadi banyak mengenal orang yang berkecimpung dengan dunia penulisan. Ada Wijaya Kusuma yang akrab disebut om Jay tokoh guru sejuta ngeblog. Ada Namin AB tokoh Trainer motivasi, Dedy Dwitagama dan Idris Apandi Widyaswara dari LPMP yang juga sebagai trainer penulisan.Dari Pak Idris Apandi inilah saya mendapatkan sebuah pengalaman baru yaitu menjadi pembicara di Workshop yang beliau adakan  “Menulis  Artikel dan Menerbitkan Buku” yang diselenggarakan oleh Yayasan Pendidikan Islam “DARUL QOMAR AL –MADANI”.

dokpri
dokpri
Beliau mengundang saya untuk berbagi pengalaman kepada peserta workshop bagaimana seorang guru yang sibuk   mengajar namun masih sempat menulis dan menceritakan bagaimana trik dan kedasyatan menulis yang saya rasakan, juga dapat dirasakan oleh yang lainnnya.Jadi kalau saat ini pemerintah menggalakkan budaya literasi di dunia pendidikan khususnya siswa dan guru, bagi saya bukan hal yang berat dan baru. Justru saya seperti mendapat teman-teman yang memiliki passion yang sama.
  • CATATAN HARIAN

 Sejak SMP saya memang mmiliki kegemaran menulis. Menulis di buku catatan harian. Ternyata kesenangan ini terus berlanjut sampai saya menikah dan menjadi seorang guru. Kesibukan saya sebagai istri dan guru tidak menjadikan saya berhenti untuk menulis. Saya terus saja menulis hanya bedanya,  dulu saya menulis di catatan harian kini sesuai dengan perkembangan tehnologi informatika dan Komunikasi,  saya menulis di laptop yang kemudian setelah mengenal adanya media sosial semacam facebook, blog, tulisan saya beralih ke media sosial termasuk blog keroyokan KOMPASIANA

  • TULISAN MENGINSPIRASI

 Walaupun saya memiliki keyakinan tulislah dari hati. Menulis apa yang dilihat, didengar dan dirasakan sekecil apapun,  namun saya membatasi diri dan ini merupakan etika yang saya kedepankan yaitu, saya tidak akan menulis yang mengandung semacam keluhan, rengekan apalagi masalah keluarga. Sebisa mugkin saya menulis dengan tujuan tulisan saya bisa menginspirasi. Minimal tulisan itu beraura positip,  sehingga tidak menjadikan saya menjadi lemah dan cengeng, namun menjadikan saya untuk lebih banyak bersyukur. Bersyukur setelah saya menulis dan membacanya karena Nikmat Allah yang tiada bisa kita hitung banyaknya. Seperti yang  pernah saya  tulis di salah satu tulisan

 ”Untuk itu kuluruskan niat menulis. Aku jadikan ini lahanku untuk bertafakur, untuk menghayati, merasakan,betapa Rahman dan Rahimnnya Allah, betapa Karunia Allah begitu besar, tak terhitung Nikmat Tuhan kamu yangmanakah yang kamu dustakan?”. 

  • MENGAPA SAYA MENULIS

Kalau saya ditanya mengapa saya menulis. Jawabannnya sederhana, karena saya senang. Dan lebih dari itu saya ingin menginspirasi orang lain tampa orang lain itu merasa digurui. oleh karena itu setiap ada pertanyaan apa impian saya, maka jawaban saya selalu ingin menginspirasi lewat tulisan (Buku) semoga saja ini menjadi ladang amal saya. Menjadi manusia yang bermamfaat. Oleh karena itu saat guru ngaji saya menginginkan kami menjadi pendakwah saya katakan,  saya ingin mengajak kebaikan melalui tulisan, karena kalau menjadi pendakwah rasanya berat sekali, mental saya belum siap.

        Melalui tulisan saya ingin menumpahkan rasa syukur saya seperti yang saya tulis dalam sebuah bagian tulisan saya 

“Untuk itu kuluruskan niat menulis. Aku jadikan ini lahanku untuk bertafakur, untuk menghayati, merasakan, betapa Rahman dan Rahimnnya Allah, betapa Karunia Allah begitu besar, tak terhitung Nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan”

  • Mengembangkan Diri Melalui Pelatihan

Segala sesuatu itu harus kita pelajari. Dan kita latih. Itu saya sadari betul. Oleh karena itu begitu ada penawaran pelatihan yang diselenggarakan oleh Komunitas Sejuta Guru Ngeblog (KSGN) di tahun 2013 dengan nama Teacher Writing Camp tampa berpikir panjang saya mendaftar. Walaupun dengan biaya sendiri. Saya rasa mengapa saya harus pelit untuk mengembangkan diri. Walaupun mungkin ada yang berpikir ko mau maunya ikut pelatihan dengan biaya yang tidak sedikit, menulis lagi. Namun ternyata langkah yang saya ambil tepat. Dengan mengikuti pelatihan tersebut eksitensi diri mulai diperhatikan minimal oleh instansi dan lingkungan di mana saya mengajar.

dokpri
dokpri
Pelatihan penulisan ternyata yang saya rasakan berbeda dengan pelatihan semacam kurikulum. Terasa enjoy, penuh warna, bertemu dengan orang-orang yang memiliki Passion yang sama . Sehingga mengantarkan saya untuk mengikuti kembali pelatihan tersebut. Walaupun namanya sama namun pengalaman yang didapat berbeda. Dan yang utama lagi motivasi untuk selalu menulis dan menulis semakin menggelora dan inilah yang kemudian memotivasi saya untuk menulis buku.
  • Newsletter, Blog dan Facebook Media untuk menuangkan Tulisan

Media yang saya gunakan untuk menulis semacam Newsletter, Blog, dan Facebook. Media inilah yang menjadikan saya diakui eksitensinya bahwa saya suka menulis. Baik oleh sesama rekan mengajar di sekolah, pimpinan maupun oleh lainnnya. Khusus untuk Newsletter sepertinya sederhana Newsletter tapi bagi saya dengan saya menulis di Newsletter  semacam buletin ini mengantarkan saya bisa ke Singapura. Lho bisa ? bisa contohnya saya

dokpri
dokpri
  • Network

Untuk lebih berkembang bidang yang saya tekuni,  saya harus masuk ke sebuah komunitas, komunitas yang sejalan dengan Passion saya,  harus bergaul dengan orang –orang yang se passion oleh karena itu saya mulai mengembangkan jalinan pertemanan dan hubungan (Network). Langkah yang saya ambil salah satunya saya mencoba menawarkan diri menjadi fasilitator untuk Pelatihan Guru Nge Blog #8 yang bertempat di SMPN 1 Cipanas. Pelatihan yang diselenggarakan oleh KSGN ini dihadiri oleh sekitar 30 guru yang berasal dari sekitar Cianjur Cipanas, Cimahi, Bogor, Banjar. Dan bisa anda bayangan mamfaat apa yang bisa saya petik. Saya bisa bergaul dengan motivator –motivator penulisan, saya bisa menjalin silahturahmi dengan guru dari berbagai daerah.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
  • Selalu Menimba Ilmu

Kata siapa Menulis tidak memerlukan ilmu? Justru kita harus banyak menimba  ilmu bagaimana cara-cara menulis yang baik. Seperti yang saya tulis ini. Ini merupakan ilmu yang pernah saya dapat pada saat pengarang A Fuadi memperesentasikan bagaimana dia menulis. Beliau memulai presentasinya dengan 5 W 1 H. Dan ternyata saat saya praktekan ini sangat membantu. Tentunya dengan isi yang berbeda.

  • Menjajaki Kemampuan melalui Lomba

Ada nama kita di pengumuman pemenang lomba penulisan tentu sangat amazing dan suprise. Itulah yang saya rasakan. Itu berati tulisan sayaa diapresiasi oleh orang. Jadi untuk menjajagi sampai di mana kemampuan saya menulis, maka saya memutuskan untuk mengikuti lomba, saya mulai mempraktekan ilmu yang selama ini saya peroleh  di antaranya menulislah dari hal yang sederhana, dari yang kecil, dari yang dilihat, dirasakan dan didengar. dan ternyata alhamdulillah, saat Komunitas Sejuta ngeblog menantang anggotanya menulis selama satu minggu di blog pribadi,  saya termasuk lima di antara pemenangnya. dan beberapa lagi di antaranya. terakhir saya ada di antara sepuluh konvasianer yang menjadi pemenang saat pak Tjiptadinata berulang tahun. 

dokpri
dokpri
  • Proses menjadi Buku

Akhirnya dengan proses yang dijalani saya bisa menghasilkan sebuah buku. Yang diawali dengan buku keroyokan dengan judul Guru Kreatif di era Digital yang mana dengan buku ini memotivasi untuk memiliki buku karangan sendiri. Langkah yang saya ambil pertama-tama saya menginfentarisir tulisan yang ada diblog dan facebook yang banyak pembacanya. Kemudian setelah saya kumpulkan menjadi satu, saya hubungi penerbit indi. Thamrin Sonata yang saya kenal saat pelatihan Teaching Writing Camp (twc) 3. beliau salah satu pembicara yang mengemukakan bagaimana peserta bisa menerbitkan buku sendiri. 

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
  • Kedasyatan Menulis yang saya Dapat

Ternyata dengan menulis banyak mamfaat  yang saya dapatkan. Diantaranya

  • Saya banyak menjalin silahturahmi dengan beberapa penulis
  • Dengan saya menulis, sekolah di mana saya mengajar mempercayakan saya untuk menulis kegiatan LPMP dalam PAMS nya dalam bentuk Newsletter. Berawal dari sana, saya akhirnya dipercaya untuk mengkordinator PAMS yang akhirnya saat PAMS Ada kegiatan ke Singapura dan Batam saya juga ikut serta. Itu artinya secara langsung maupun tidak langsung akibat dari kegiatan menulis.
  • Saya mengembangkan diri melalui jalur yang saya senangi. Hobby sambil mengembangkan  diri. \
  • Terakhir saya berusaha mensyukuri apa yang diberikan oleh Allah.

Semoga apa yang saya paparkan bisa menjadi inspirasi dan motivasi kepada pembaca terutama yang memiliki karir yang sama sebagai GURU. sehingga muncul sebuah energi untuk terus menulis dan akhirnya memiliki buku karangan sendiri. Minimal  bisa memberikan inspirasi kepada anak didik untuk senang membaca yang kemudian menulis melalui keteladanan  bukan perintah atau suruhan. Apalagi saat ini Gerakan Literasi sedang keras gaungnya di seluruh Indonesia. Mengpa tidak di mulai dari Guru. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun