sesi yang juga menarik adalah saat Namin AB Ibnu Solihin memaparkan mengenai cara kreatif menulis Buku Self Pubishing. di antara materinya adalah bagaimana membangun budaya Literasi baik di sekolah maupun di rumah. Untuk mengetahui budaya literasi peserta, Namin AB Ibnu Solihin bertanya kepada peserta dengan pertanyaan, "Sudahkah Buku menjadi Sahabat Kita", "Buku Apa yang terakhir anda baca?", Pertanyaan beliau sampaikan untuk mengingatkan peserta yang sebahagian besar adalah guru untuk selalu mengembangkan budaya Literasi. Sebab kata beliau, dengan guru selalu mengembangkan budaya baca dan menulis, diharapkan guru akan menjadi cerdas. dan peserta didik akan bangga mempunyai guru-guru yang cerdas.
Apa yang bisa ditulis oleh guru? Namin AB Ibnu Solihin yang juga motivator Pendidikan dan dosen itu, memaparkan bahwa Aktivitas Belajar mengajar adalah catatan yang menarik yang bisa guru tulis, kisah murid yang dianggap menarik, selain ide ide kreatif lainnnya. Mengapa guru harus menulis?. Beliau juga mengatakan agar guru tidak menjadi "Guru Lontong Basi". dan untuk tidak menjadi guru lontong basi syaratnya adalah, guru harus mau membaca. Dengan membaca Guru diharapkan akan bisa menulis. dengan membaca guru seperti keliling dunia. dengan guru yang rajin membaca dan menulis diharapkan akan lahir guru cerdas dan menjadi kebanggaan Peserta didik, yang sekaligus menjadi contoh bagi mereka.
Acara yang menantang pada TWC 5 adalah, sesi Praktek Menulis. Dalam sesi ini peserta mengalami tiga kali tantangan. yang masing -masing tantangan panitia menyediakan berbagai judul buku yang diserahkan kepada peserta yang tulisannnya baik. setiap sesi ada empat sampai lima guru mendapatkan buku-buku. Dari sesi ini selain peserta menjadi tahu kemampuan menulisnya juga menjadi pembelajaran peserta betapa berharganya sebuah buku bacaan. Itu yang saya rasakan., dan itu mengapa tidak saya praktekan nanti di kelas.
Hari terakhir TWC 5 diisi dengan Ice Breaker yang dibawakan oleh Bhayu dan dilanjutkan oleh kedatangan tak disangka-sangka atau panitia memberikan suprise kepada peserta yaitu pengarang Ahmad Fuadi. Pengarang yang terkenal dengan cerita pesantren Gontornya itu betul-betul memukai peserta. Itu terlihat dari banyaknya pertanyaan dari peserta. malah ada peserta yang bukan bertanya tetapi menceritakan betapa novel Negeri Lima Menara mampu memotivasi peserta didiknya untuk melanjutkan sekolah ke Gontor.
Om Jay atau nama lengkapnya Wijaya Kusuma, mengakhiri pelatihan dengan memaparkan pengalamannya menjadi blogger dan berbagai keberuntungan yang beliau dapatkan. Walaupun sesinya ada di acara terakhir, namun sambutan peserta tetap antusias, terkadang gelak tawa memenuhi ruangan karena gaya om Jay yang santai, serius dan humoris sehingga tidak merasa jenuh dan cape yang kemudian oleh beliau acara pelatihan TWC 5 ditutup. Hasil dari TWC 5 selain ilmu, sertifikat, dan Kenganan yang peserta dapat juga yang membuat bangga peserta termasuk saya adalah akan terbitnya buku hasil tulisan para peserta selama Pelatihan, yang oleh panitia katanya layak untuk dibukukan, dan Judul dari bukunya GURU KREATIF DI JAMAN DIGITAL
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H