Mohon tunggu...
ATIRINA ZALUKHU
ATIRINA ZALUKHU Mohon Tunggu... Guru - Guru di SD Negeri 076071 Lasara Lafau

Menjadi guru profesional

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Jurnal Refleksi Dwi Mingguan Modul 2.3 Coaching untuk Supervisi Akademik Calon Guru Penggerak Angkatan 11

27 September 2024   19:56 Diperbarui: 27 September 2024   20:07 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jadi, mari kita terus berjalan dengan keyakinan dan semangat, menggali kebijaksanaan dari setiap pengalaman, dan merangkul masa depan yang penuh dengan potensi dan kesempatan. Semoga setiap hal yang kita tulis dan kita alami hari ini menjadi landasan kokoh untuk perjalanan mendebarkan kita ke depan. Terima kasih atas kesempatan ini, dan mari kita terus berbagi cahaya kebaikan dalam dunia pendidikan.

  1. Fact (Peristiwa)

 

Perjalanan saya dalam memahami Coaching untuk Supervisi Akademik pada modul 2.3 ini telah membawa saya melintasi konsep-konsep mendalam yang memperkaya pandangan saya tentang keberhasilan, pertumbuhan, dan pembelajaran.

 

Mempelajari Coaching dalam dua dimensi, yaitu Konsep Coaching secara Umum dan Konsep Coaching dalam Konteks Pendidikan, telah membuka mata saya terhadap kekuatan kolaborasi dalam proses pembelajaran. Melalui paradigma berpikir dan prinsip coaching, saya menemukan bahwa coaching bukan sekadar metode, tetapi filosofi kehidupan yang mengedepankan solusi, hasil, dan sistematis.

 

Menelusuri Kompetensi Inti Coaching dan TIRTA sebagai Alur Percakapan Coaching membimbing saya untuk lebih memahami esensi dari membantu orang belajar daripada mengajarkan. Definisi yang diberikan oleh Grant (1999) dan International Coach Federation memberikan landasan kuat bahwa coaching bukan hanya sekadar alat bantu, melainkan kemitraan bersama untuk menggali potensi pribadi dan profesional melalui proses stimulatif dan eksploratif.

 

Setiap tugas dalam Sub Pembelajaran menjadi perjalanan berharga yang membawa saya lebih dekat pada peran seorang coach. Ruang Kolaborasi, dengan latihan dan praktik coaching, menjadi wadah berharga di mana saya merasakan dinamika memberikan bantuan dan berperan sebagai coach. Ini bukan hanya tugas, tetapi pengalaman hidup yang membentuk saya menjadi fasilitator peningkatan performa, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi bagi mereka yang dibimbing.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun