Mohon tunggu...
Atiqotul  maula
Atiqotul maula Mohon Tunggu... Lainnya - atiqotul maula

Mahasiswa Universitas Hasyim Asy'ari

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Urgensi Landasan dan Azas-azas Pendidikan bagi Pelajar

13 Oktober 2020   08:20 Diperbarui: 13 Oktober 2020   08:23 952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan merupakan suatu pengarahan dan bimbingan yang diberikan kepada anak dalam pertumbuhannya, atau dapat diartikan suatu pembentukan kepribadian dan kemampuan anak dalam menuju kedewasaan. Dari pengertian tersebut kita dapat memahami bahwa pendidikan adalah suatu usaha bimbingan atau pemberian informasi kepada seseorang anak untuk mewujudkan kebutuhan, keinginan dan kemampuan individu dalam mencapai pola hidup pribadi dan sosial yang memuaskan. Pendidikan bukan hanya sarana untuk persiapan kehidupan yang akan datang tetapi pendidikan juga untuk kehidupan seorang anak yang sedang mengalami perkembangan menuju kedewasaaannya dan untuk membentuk kepribadian seorang anak.

            Dalam pendidikan terdapat landasan pendidikan, landasan pendidikan merupakan suatu kajian yang harus dikembangkan dalam dunia pendidikan, landasan pendidikan merupakan suatu landasan yang sangat diperlukan dalam dunia pendidikan khususnya dinegara kita yaitu negara Indonesia, agar pendidikan yang berlangsung dinegara kita ini mempunyai pondasi atau pijakan yang sangat kuat karena pendidikan disetiap negara tidak sama atau berbeda. Landasan pendidikan diibaratkan seperti pondasi untuk membangun pendidikan sesuai dengan cita- cita bangsa yaitu ingin mencetak generasi penerus, karena keberlangsungan negara kesatuan Indonesia secara tidak langsung memanglah tanggung jawab para penerus generasi yang duduk ditingkat jenjang pendidikan. untuk mendapatkan pendidikan yang bermutuh serta berkualitas haruslah dimulai dari landasan pendidikan yang kuat, pendidikan tidak akan berjalan dengan baik apabila landasan tidak kuat ataupun tidak utuh.

            Adapun landasan pendidikan yang perlu dijadikan pedoman dalam penyelenggaran pendidikan yang pertama, yaitu landasan tauhid  atau spiritual keagamaan, landasan tauhid mrupakan landasan yang paling mendasar dari landasan pendidikan. karena landasan tauhid berisi tentang tuntunan dan pedoman untuk didunia dan akhirat. Landasan tauhid dan spiritual keagamaan ini menyangkut dengan hakikat manusia sebagai makhluk ciptaan tuhan.. oleh karena itu pendidikan dan pembelajaran yang harus dilakukan harus mengacu pada pembentukan kepribadian anak didik yang sesuai dengan nilai- nilai aqidah spiritual keagamaan yang menurut ajaran islam.

Yang kedua, landasan hukum yaitu suatu landasan yang mendasar yang harus ditaati karena sudah disahkan oleh pemerintah dan apabila dilanggar akan mendapatkan sanksi. Jadi landasan hukum dalam pendidikan adala dasar atau sebuah pondasi perundang- undangan yang menjadi pijakan atau pegangan dalam pelaksanaan pendidikan. yang ketiga, landasan filosofis, yaitu landasan yang bersumber dari dari pandangan- pandangan dalam filsafat pendidikan, yang menyangkut keyakinan terhadap hakikat manusia, hakikat penbgetahuan dan tentang kehidupan yang lebih baik dijalankan. Yang keempat, yaitu landasan kulturan, landasan kultural dalam pendidikan berarti hubungan timbal balik atau sebab kebudayaan dapat dilestarikan atau dikembangkan dengan jalur mewariskan kebudayaan dari generasi penerus dengan jalan pendidikan, baik cara formal maupun informal. Para pelajar melestarikan dan mengembangkan budaya jaman dahulu dan tidak melupakannya meskipun di jaman sekarang banyak kebudayaan luar yang masuk dinegara kita, dan para pelajar harus menyaring kebudayaan yang masuk di negara kita dengan mengambil sisi positif yang menguntungkan dan tidak merugikan bagi kita, oleh karena itu para pelajar harus pandai- pandai dalam menyikapi hal tersebut.

            Selanjutnya yang kelima, yaitu landasan sosiologis, landasan sosiologis merupakan sebuah proses dan pola interaksi didalam sistem pendidikan. Didalam pendidikan sangatlah diperlukan interaksi, interaksi terjadi apabila ada komunikasi sedangkan didalam pendidikan pastilah saling berkomunikasi, misalnya seorang guru menerangkan kepada muridnya, dan murid bertanya kepada gurunya.   Yang keenam,yaitu landasan psikologis , landasan psikologis adalah sebuah landasan yang tertuju pada pemahaman manusia khususnya tentang proses perkembangan dan proses belajar, aspek kejiwaan merupakan faktor yang paing penting untuk keberhasilan pendidikan, oleh karena itu disini psikologi menyediakan sejumlah informasi dan kebutuhan tentang kehidupan pribadi manusia pada umumnya serta gejala- gejala yang berkaitan dengan psikologis. Dan yang terakhir yaitu landasan ilmiah dan tegnologi, pendidikan serta ilmu pengetahuan dan tegnologi mempunyai kaitan yang sangat erat, pendidikan berperan sangat penting dalam pengembangan iptek dan pendidikan juga sangat dipengaruhi oleh cabang- cabang iptek,  semakin berkembangnya zaman semakin pula cara belajar dalam pendidikan pun semakin canggih, dan sekarang dalam pendidikan banyak menggunakan alat teknologi, seperti laptop, computer dan lain lain, maka kita juga harus mengikuti arus tersebut, dan jika kita tidak mengikuti maka kita akan tertinggal jauh dan bisa terkalahkan oleh negara- negara yang lain.

Selain landasan pendidikan terdapat pula azas- azas pendidikan, azas -- azas pendidikan merupakan suatu kebenaran yang menjadi dasar atau tumpuan berfikir baik pada tahap perancangan maupun pelaksanaan pendidikan. Azas- azas pendidikan  merupakan prinsip- prinsip atau pedoman- pedoman dalam melakukan suatu upaya mendidik pelajar dalam pertumbuhan dan perkembangan untuk mengembangkan potensi dan minat yang ada dalam diri seorang pelajar. Azas- azas pendidikan berguna untuk pegangan dalam melaksanakan pendidikan agar tujuannya tercapai dengan benar dan dapat dipertanggungjawabkan. Azas- azas pendidikan terbagi menjadi tiga, yaitu azas tut wuri handayani, azas belajar sepanjang hayat dan azas kemandirian dalam belajar.

Azas tut wuri handayani merupakan azas yang paling inti dari azas- azas yang lain. Azas tut wuri handayani merupakan suatu azas yang menegaskan bahwa setiap individu mempunyai hak dan kebebasan untuk mengatur dirinya sendiri atau dapat dikatakan pelajar diberi kesempatan belajar sendiri dan tidak terus- menerus dicampuri, dan apabila melakukan kesalahan baru seorang pendidik membantunya. Sehingga azas tut wuri handayani dapat dikatakan suatu azas pembentukan kemandirian dalam diri seorang pelajar. Azas tut wuri handayani mendapatkan dua semboyan lagi yaitu, ing ngarso sung tulodo dan ing madyo mangun karso, ing ngarso sung tulodo bermakna apabila didepan menjadi contoh maksudnya adalah jika menjadi guru atau seorang pemimpin harus menjadi suri tauladan atau memberikan contoh yang baik kepada semua orang yang ada disekitarnya, karena seorang pemimpin ataupun guru adalah seseorang yang sangat berpengaruh besar terhadap semua orang yang disekitarnya dan juga sebagai panutan bagi seorang yang ada disekitarnya. Ing ngarso sung tulodho sangat berguna jika diterapkan di jiwa seorang pelajar, karena akan berguna jika seorang pelajar jika sesuatu saat mereka menjadi pemimpin di lingkup sekolah maupun di luar lingkup sekolah.

Selanjutnya ing madyo mangun karso berarti jika ditengah- tengan membangkitkan kehendak, hasrat atau motivasi. Maksudnya adalah jika seorang guru berada ditengah -- tengah kesibukannya tetaplah harus membangkitkan semangat peserta didiknya karena dengan itu peserta didik akan lebih giat dan bersemangat dalam mengerjakan segala sesuatu. Karena guru merupakan sumber inspirasi murid dan sekaligus sebagai sumber ilmu pengetahuan utama bagi murid- muridnya. Dalam belajar guru akan menghadapi murid yang harus diprilakukan sebagai anaknya dan sebaliknya guru murid akan memperlakukan gurunya sebagai orang tua. Dan yang terakhir yaitu tut wuri handayani yang berarti jika dibelakang mengikuti dengan awas, maksudnya yaitu seorang guru diharapkan dapat dapat memberikan suatu dorongan moral dan semangat kepada peserta didik ketika guru tersebut berada dibelakang.        

            Azas kedua yaitu azas belajar sepanjang hayat, azas sepanjang hayat merupakan sudut pandang dari sisi lain terhadap pendidikan seumur hidup. Hal ini berarti bahwa manusia yang ada di Indonesia diharapkan supaya selalu berekembang sepanjang hidup, dan di lain pihak masyarakat dan pemerintah juga diharapkan agar dapat menciptakan situasi yang menantang untuk belajar. Pendidikan seumur hidup akan memungkinkan seseorang mengembangkan potensi- potensi nya sesuai dengan kebutuhan hidupnya selain itu pendidikan seumur hidup  juga memungkinkan untuk meningkatkan produktivitas seseorang, memungkinkan hidup dalam lingkungan yang menyenangkan dan memiliki motivasi dalam mengasuh dan mendidik anak- anaknya secara tepat sehingga peranan pendidikan keluarga menjadi sangat besar dan penting. Memang pendidikan seumur hidup sangat penting bagi manusia yang ada di Indonesia dengan belajar seumur hidup orang- orang akan sadar tentang diri mereka sebagai pelajar seumur hidup, melihat cara beljar baru yang logis untuk mengatasi problema dan terdorong tinggi sekali untuk belajar di seluruh tingkat usia serta menerima tantangan dan perubahan seumur hidup sebagai pemberi kesempatan untuk belajar baru.

Dan yang terakhir adalah azas kemandirian dalam belajar, dalam kegiatan belajar mengajar sejak dini harus dikembangkan kemandirian dalam belajar tanpa ada campur tangan oleh tangan guru, tetapi guru juga akan tetap siap sedia ulur tangan apabila diperlukan seorang pelajar. Kata mandiri menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah dalam keadaan dapat berdiri sendiri tidak bergantung pada orang lain. Perwujudan azas kemandirian dalam belajar akan mewujudkan peran guru sebagai fasilitator dan motifataor bagi seorang pelajar. Seorang pelajar akan belajar sendiri dan mandiri sehingga akan terbiasa dengan pribadi yang mandiri, dan sikap mandiri ini akan terbawa hingga kehidupan masa depan, dengan sifat yang mandiri seseorang tidak akan banyak- banyak merepotkan orang lain sehingga suatu saat jika terjadi masalah kita akan dapat mengatasinya sendiri. Selain itu mandiri dalam lingkup belajar juga diterapkan agar para pelajar mandiri dalam mengerjakan tugas ataupun soal ujian yang diberikan oleh bapak dan ibu guru, dengan  maksud mandiri disini adalah berusaha sendiri, mengerjakan sendiri tanpa mencontek maupun meminta diberi jawaban oleh teman- temannya. Kita sebagai pelajar haruslah dengan sungguh- sungguh menerapkan sifat mandiri, karena bagaimanapun kita adalah generasi penerus bangsa yang harus berjiwa mandiri.

            Dalam pendidikan karakter mandiri merupakan suatu karakter yang membentuk watak, akhlak, budi pekerti dan mental manusia agar hidupnya tidak bergantung dan bersandar kepada pihak- pihak lain, tidak bergantung pada bantuan orang lain. Pendidikan karakter mandiri juga bertujuan untuk ingsan- ingsan yang percaya kepada dirinya sendiri untuk dalam mengerjakan segala urusan, karakter mandiri akan mendorong dan mengacu seseorang untuk memecahkan sendiri dalam persoalan hidup dan kehidupannya, sehingga termotivasi untuk berinisiatif,berinovasi,dan bekerja keras. Dan juga tak lupa karakter mandiri dalam pendidikan bebar- bebar memacu keberanian seseorang untuk bereaksi, tidak pasrah dan beku, selalu energik dan selalu optimis menuju masa depan. Belajar mandiri juga dapat diartikan sebagai usaha individu untuk melakukan kegiatan belajar secara sendirian maupun dengan bantuan orang lain berdasarkan motivasinya sendiri untuk menguasai suatu materi dan kompetensi tertentu sehingga dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang dijumpainya didunia nyata.

            Yang membedakan dari landasan dan azas pendidikan, landasan adalah dasar yang menjadi pijakan untuk memulai sesuatu perbuatan sedangkan azas adalah dasar yang menjadi tumpuan dalam berpendapat ataupun berfikir yang kemudian berpengaruh pada keputusan keputusan yang akan diambil. Kita sebagai pelajar haruslah berlandas dan berasas sesuai dengan landasan dan azas- azas pendidikan, agar kita memiliki pedoman dan dasar yang menjadi pijakan dalam berbuat sesuatu serta dasar yang menjadi tumpuan dalam berfikir dalam diri kita, karena bagimanapun landasan dan azas merupakan salah satu pilar utama terhadap perkembangan manusia. Dan jika kita tidak berlandas dan berazas bagaimana tujuan pendidkan yang dicita- citakan bangsa, dan bagaimana kondisi pelajar yang akan menjadi penerus bangsa, maka tujuan pendidikan tidak akan terarah dengan baik dan kita tidak memiliki pedoman dalam berpendidikan. Oleh sebab itu marilah kita bersama- sama belajar dengan berlandas dan berazas sesuai dengan landasan dan azas pendidikan agar kita dapat memajukan negara kita serta menjadi penerus bangsa yang semakin cerdas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun